14| Miss

396 24 1
                                    

Happy reading

---

2 bulan berlalu

Merindukan sosok yang paling kita sayang itu memang berat. Walaupun dia ada tapi tidak membuka matanya, tetap saja yang namanya merindukan sudah pasti tidak hanya dengan sosoknya saja. Namun juga dengan semua kenangan-kenangan indah yang sudah dilalui bersama.

"Sudah 2 bulan, jimin- ssi. Kenapa kau tidak mau membuka matamu? Apakah bersama eomma mu di sana sangat menyenangkan? Kita semua merindukanmu." Ucap Jin dengan raut wajah sendu.

"Appa tidak tau harus berbuat apa agar kau bangun, Appa menyesal mengajak mu kesini." Appa Jimin menangis di samping ranjang Jimin.

Ya, Jimin masih dalam tidurnya selama 2 bulan ini. Dia tidak mau membuka matanya. Mungkinkah alam sana sangat menyenangkan, sehingga dia tidak ingin membuka matanya.

"Aku akan kembali ke Seoul untuk melakukan pekerjaan Jimin di sana." Tiba-tiba Yoongi datang datang dari arah pintu.

"Aku hanya tidak ingin rekan-rekan Jimin berkurang, aku akan memberikan alasan mengapa Jimin menghilang selama 2 bulan ini. Tenang saja semuanya akan ku atur." Lanjut Yoongi dengan mantapnya.

"Kenapa tidak Jungkook saja yang sudah berpengalaman menjadi CEO?" Tanya Jin.

"Apa kau lupa, Jungkook juga punya tugasnya yang menumpuk di kantornya. Percayakan semuanya padaku. Aku juga suka melihat bagaimana cara Jungkook menjadi seorang CEO. Appa dan kau cukup jaga Jimin sampai dia bangun di sini." Jelas Yoongi.

"Paman, apakah Jimin Hyung tidak di bawa saja ke Seoul? Agar mendapat penanganan dari medis. Aku sangat khawatir, d-dia...se-semakin....hiks....k-kurus...hiks....a-aku....takut....hiks..." Jungkook sudah tidak tahan melihat keadaan Jimin yang sekarang.

Appa Jimin mengelus punggung Jungkook yang berada duduk di sampingnya itu. Sebenarnya ide Jungkook ada benarnya. Setidaknya Jimin mendapatkan asupan. Walaupun sekarang Jimin pun mendapat asupan dari selang infusnya ini, tapi itu selalu cepat habis dan wajah Jimin menjadi pucat pasi.

"Aku tidak setuju." Ucap Jin.

"Aku akan menelpon dokter pribadi Jimin yang ada di Seoul dan akan menyuruh merawat Jimin sampai dia bangun." Lanjut Jin dan langsung di beri anggukan sama yang lain.

"Aku dan Jungkook akan pulang malam ini." Yoongi dan Jungkook beranjak dari kamar Jimin menuju kamarnya masing-masing untuk membereskan barang-barang yang ingin di bawa pulang.

...

Di sebuah Club terkenal ada sekumpulan gadis-gadis yang sedang menikmati suasana di Club itu. Salah satu gadis itu adalah Yena. Entah apa yang membawa Yena mengajak teman-teman nya pergi ke Club.

"Hey!! Apa kalian tau kalau CEO di ParkCorp sudah tidak memunculkan diri selama 2 bulan." Ucap salah satu gadis teman Yena yang sudah hampir mabuk itu.

Yena yang sudah melupakan Jimin kini jadi teringat kembali bagaimana dia dulu di culik oleh Jimin dan juga di rawat? Ah tidak itu memalukan untuk di ingat.

"Aku pulang duluan ya, semuanya sudah ku bayar. Kalian boleh pesan sepuas kalian." Yena pamit dari tempat menjijikan itu. Untungnya dia hanya meminum Vodka 1 gelas kecil. Jadi, itu tidak berefek apapun pada dirinya.

..

"Benar juga, aku sudah lama tidak melihat dirinya. Apa aku terlalu sibuk dengan dunia bisnisku? Sehingga melupakan orang yang membawaku pada kesialan. Aisshh!!"

"Aissshh, kenapa aku jadi memikirkannya, bodoh." Yena memukul-mukul setir mobilnya, untungnya ini di lampu merah ini jalannya sepi.

Menancapkan gas nya setelah lampu hijau terpampang di jalanan itu. Membelah kota Seoul dengan pikiran kacau bukanlah hal yang baik.

...

"Jimin, apa kau tidak rindu dengan Appa mu?"

Angin terus berhembus menerpa permukaan air yang berada di depan Jimin.

Jimin menoleh ke belakang dan mendapati eommanya yang membawakan sekotak makanan yang berisi sandwich.

Tenang, itulah yang Jimin rasakan.

"Kau tidak menjawab pertanyaan eomma mu, Jimin." Ucap eomma Jimin sekali lagi.

Menikmati pemandangan indah di sore hari dengan air yang tenang dan rumput-rumput yang bergoyang dengan tenang. Indah jika dilihat secara langsung.

"Aku masih ingin berlama disini dengan eomma. Sudah lama aku menantikan ini." Jawab Jimin sambil terus menggigit sandwich yang ada di tangannya.

"Tapi, semua orang di sana merindukanmu." Ucap eommanya sambil mengelus surai coklat rambut milik Jimin.

Bersama eomma nya Jimin seperti di lahirkan kembali di dunia.

"Apa kau ingin kembali dengan keadaan mimpi buruk, Jim?" Tanya eomma nya dengan lembut.

"Berikan aku waktu bersama mu sebentar saja, eomma. Aku sungguh merindukanmu." Jawab Jimin langsung memeluk tubuh eomma nya seakan dia tidak mau eomma nya menghilang dari hadapannya.

...

"Perusahaan ParkCorp sedang di tinggalkan oleh pemiliknya, sepertinya akan seru jika kita berada di atas ParkCorp." Seringai seseorang dengan kacamata hitamnya.

"Coba kau cari data-data tentang perusahaan besar itu."

"Siap, boss."

---

"Mari kita bersenang-senang, Park Jimin."

End...

Chap 13 done...

Jangan lupa Vote and follow ✔️

Jangan lupa Vote and follow ✔️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🖤Proud of u Park Jimin🖤

The people out there who hate you are only jealous of seeing you now.








Shintaera 💜

The Strongest MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang