34| Say Yes

301 21 0
                                    

Happy reading

---

"Yak, apa kalian tidak mengajakku juga?"

"Sinilah bergabung, kau saja yang sedari tadi tidur terus." Sahut Taehyung dengan mulut yang penuh oleh makanan.

Yang lainnya melanjutkan memakan makanannya itu. Tanpa tersadar jika yang berbicara tadi adalah orang yang mereka tunggu-tunggu untuk bangun dari tidurnya.

Sampai-sampai satu orang baru tersadar.

"Tunggu." Ucapnya tiba-tiba.

Lalu, dia menoleh ke arah ranjang. Dia pun terkejut sampai menjatuhkan sumpit yang tadinya dia pegang dengan erat. Matanya melotot dan juga mulutnya terbuka, untungnya makanannya tidak berjatuhan dari mulut kotornya itu. Hahah.

"Jiminie Hyung?" Panggilnya.

Setelah Jungkook memanggil nama tersebut, yang lainnya pun menoleh ke arah ranjang juga. Dan mereka semua terkejut melihat keadaan Jimin yang sudah terduduk tegap dengan tatapan jengkelnya itu.

"Mwo?" Tanya Jimin dengan nada yang sedikit cemburu karena tidak di ajak makan bersama.

"Jimin- ah!!" Tuan Park langsung berjalan menuju ranjang Jimin dan memeluk Jimin dengan erat.

Sama dengan Jimin yang membalas pelukan erat Appa tersayangnya. Walaupun tadinya dia sangat kecewa karena Appa nya pernah membunuh orang. Tapi, dia tahu jika itu hanya perintah dari Tuan Kim.

"Jimin- ah, bogoshipeo." Lirih Tuan Park sambil mengelus punggung Jimin dengan lembut.

"Nado bogoshipeo, Appa..." Jimin mengeluarkan air matanya, karena terharu. Akhirnya dia bisa selamat dari maut yang hampir saja menjemputnya waktu itu.

Pelukan mereka berdua terlepas. Tanpa di sadari yang lainnya sedang menatap kaget ke arah Jimin. Terutama Kim Yena yang tidak menyangka bahwa Jimin nya bangun. Dia pun langsung berjalan menuju ranjang Jimin dan memeluknya dengan erat, sangat erat. Sampai-sampai Yena menangis di pelukan Jimin.

"Hikss...a-akhinya k-kau bangun...hiks, aku merindukanmu, sangat." Tangis Yena.

"Aku tahu, aku juga merindukanmu, Yena- ya.." Balas Jimin yang masih memeluk Yena dengan erat.

"Hikss..kau mengejutkan kita semua." Ucap Yena.

Jeon Jungkook dan yang lainnya mulai berjalan ke arah ranjang Jimin. Kim Seokjin yang belum menyangka jika Jimin sudah terbangun pun langsung mendekat ke arah Jimin dan tanpa aba-aba dia memegang kedua pipi tirus Jimin. Lalu, mengecek apakah ini benar Jimin nya? Atau hanya khayalan nya saja.

Sampai beberapa detik kemudian Seokjin memeluk Jimin.

"Aku merindukanmu, Jimin- ah." Ucap Seokjin

"Aku juga merindukan kalian semua." Balas Jimin dengan senyuman manisnya itu.

"Hyung.." panggil Jungkook tiba-tiba.

"Eoh, Jungkookie." Panggil Jimin.

Mau tak mau Jungkook langsung memeluk Jimin dengan erat. Jimin adalah Hyung nya sekarang. Hyung yang akan dia sayangi sepanjang hidupnya. Hyung yang sudah merawat dan mendidiknya sampai dia sesukses sekarang.

The Strongest MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang