41| Free

246 16 6
                                    

Happy reading

---

Tepat pukul tujuh malam, Jimin, Jungkook dan Seokjin tengah berkumpul di ruang kerja rumah besar Jimin.

Seokjin yang baru saja sampai, langsung menduduki dirinya di sofa besar Jimin.

"Jadi, apa yang akan kita bicarakan?" Tanya Seokjin membuka pembicaraan.

Jimin menghampiri Seokjin dan Jungkook. Ia ikut bergabung, duduk di sofa besar itu dengan kaki yang ia silangkan.

"Ada kabar buruk kali ini. Sudah kuduga." Ucap Jimin sambil tersenyum licik.

"Apa maksudmu, Hyung?" Tanya Jungkook tak mengerti.

"Min Yoongi..." Lirih Jimin.

"Ada apa dengannya?" Lanjut Seokjin.

"Si sialan itu telah bebas." Ucap Jimin yang membuat Seokjin dan Jungkook terkejut bukan main.

"B-bagaimana bisa??" Tanya Seokjin.

"Aku sedang menduga satu orang." Balas Jimin.

"Siapa?" Tanya Jungkook penasaran.

Setelah berbincang-bincang serius. Akhirnya, kini mereka telah selesai membicarakan sesuatu yang menurut mereka itu sangat penting.

Jimin memutuskan untuk tidak memberitahu kan masalah Yoongi yang keluar dari penjara itu pada Appa nya. Ia tidak ingin membuat masalah ini menjadi beban untuk beliau.

...

Pagi hari sekali

Kim Yena baru saja keluar dari kamarnya itu dengan pakaian formal nya. Ia akan ke kantornya pagi ini, seharusnya Taehyung yang pergi. Namun, Taehyung sudah pergi duluan mengurus yang lain.

Yena berjalan menuju halaman utama, karena mobil dan sopirnya sudah menunggunya di sana.

"Selamat pagi, Nona." Sapa Pak Han a.k.a Sopir pribadi Yena.

"Selamat pagi juga, pak Han." Yena masuk ke dalam mobil di kursi penumpang.

Di perjalanan Yena hanya terfokus pada IPad nya karena ia harus terus memantau kondisi perusahaan nya yang sedang naik-naiknya.

Sampai-sampai iPad nya itu berdering. Ada panggilan Video Call, yang ternyata adalah Jimin. Tanpa berpikir panjang, Yena langsung menekan tombol hijau.

"Halo, baby."

"Halo.."

"Kau ingin kemana pagi-pagi sekali?"

"Aku harus ke kantor untuk mengecek sesuatu. Apa kau tidak ke kantor?"

Yena menatap Jimin heran, karena Jimin masih terlihat berantakan. Padahal waktu sudah hampir jam 9 pagi. Tapi, tidak biasanya Jimin masih berada di rumah.

"Aku sedikit tidak enak badan."

"Oh astaga. Apa kau pusing? Sudah sarapan? Jangan lupakan obatmu dan vitamin mu."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 06, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Strongest MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang