Gak nyangka banget udah chapter 10 aja. Wkwk.
Happy reading guys
---
Suasana menjadi canggung setelah Jimin menanyakan hal itu. Jimin pun yang tidak mendapatkan jawaban dari Yena langsung berdiri dan meminta maaf karena sudah menanyakan hal yang seharusnya tidak ia tanyakan. Baru saja dia ingin keluar dari kamar."Kau benar, Jim. Aku juga tidak tahu kenapa appaku tidak mencariku." Jawab Yena dengan sedikit kekehan, yang sebenarnya arti dari kekehan itu adalah rasa kecewa dengan ayahnya.
Jimin yang tadinya sudah ingin membuka kenop pintu langsung berbalik badan dan mendekat ke ranjang Yena lagi. Jimin tidak tega melihat keadaan Yena yang sekarang, dia sedang menangis.
"Ssshhttt... Maafkan aku, aku tidak bermaksud."
"Hiks..tidak apa."ucap Yena sambil menyeka air matanya itu.
"Bagaimana jika kau pulang saja, maafkan aku sudah mengajakmu kesini secara paksa." Sebenarnya Jimin tidak mau gadis incarannya ini pulang, itu berarti misi nya gagal.sial. Persetanan dengan sifat lembut Jimin ini. Menyusahkan.
"Ya, tolong antarkan aku besok untuk pulang. Jika kau tidak mau, tidak apa. Aku bisa naik taksi."
"Ya, akan ku antarkan."
...
Yena sudah berada di depan rumah besarnya ini. Jika saja Jimin itu teman yang ia kenal dengan baik, maka dia tidak mau pulang ke rumah ini. Sialnya takdir berkata lain. Yena pun langsung masuk ke dalam tanpa menekan bel rumah terlebih dahulu, karena dia tahu pass code rumah ini.
Yena berjalan, tetapi dia tidak melihat siapapun di rumah ini. Yang dia lihat hanya Yeontan, si peliharaan Kim Taehyung. Yeontan menggonggong, mungkin dia senang karena Yena sudah kembali kerumah. Yena menunduk, untuk mensejajarkan dirinya dengan Yeontan dan mengelus Yeontan dengan penuh kasih sayang. Ah, dia jadi merindukan Taehyung jika seperti ini.
"Apakah di rumah ini tidak ada orang?" Entah Yena berbicara dengan siapa, sepertinya berbicara dengan Yeontan yang notabene nya adalah seekor anjing yang penurut.
"Ah, Nona. Akhirnya kau pulang juga. Tuan Kim sedang menjalankan bisnis nya di Singapore. Dia berangkat kemarin pagi. Sebelum berangkat dia menunggu nona di rumah. Tetapi, nona tidak kunjung pulang." Ucap pelayan rumah dengan panjang lebar.
"Ah, begitukah. Terimakasih, kau boleh kembali bekerja." Pelayan itu pun meninggalkan Yena.
Yena sangat bosan di rumah sebesar ini seorang diri. Tidak melakukan kegiatan apapun, karena memang tidak ada kegiatan yang harus di lakukan. Sekarang dia hanya bisa menonton Tv di kamarnya tetapi tv itu tidak di tonton oleh Yena. Gadis ini malah memainkan iPad nya.
"Apakah Taehyung oppa masih bangun?"
"Ah, aku ingin menelponnya." Yena menekan nomor telpon Taehyung untuk melakukan Video call. Dia menunggu sampai akhirnya di angkat oleh yang di sebrang sana.
"Yeobseo"
"Oppa!! Aku merindukan mu." Ucap Yena sambil memeluk gulingnya sebagai pengganti Taehyung. Karena dia sangat merindukan oppa nya ini.
"Kenapa kau menelponku? Disana sudah malam, bukan?"
"Aku merindukan mu, bodoh. Ya, disini sudah malam. Ummm, apakah kau baru bangun?"
"Ya, aku baru bangun."
"Pantas saja."
"Pantas kenapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Strongest Mafia
Fanfiction[ON GOING] Seorang Mafia yang mengincar musuhnya dengan memanfaatkan seorang gadis yang baru menginjak usia ke 19 tahun. Mafia tersebut bernama Jimin, atau lebih tepatnya Park Jimin. Dan seorang gadis yang di manfaatkan nya itu bernama Kim Yena. Tap...