33| When?

279 19 0
                                    

Happy reading

---

"JIMIN!!"

Seokjin dan Namjoon menghampiri Jimin yang sedang menahan dirinya agar tidak terjatuh ke sungai yang dalam itu.

Tangannya berhasil memegang tiang pagar pembatas, walaupun hanya satu tangan yang berhasil. Jimin berusaha untuk bertahan agar tidak terjatuh.

"Aarrghhh, Hyung. Tolong aku..."

"Jimin! Pegang tangan Hyung." Ucap Seokjin yang mencoba menyentuh tangan Jimin yang tidak berpegangan dengan tiang.

Jimin mencoba mengangkat tangannya dengan gemetar karena dia rasa sudah tidak kuat untuk menahan berat badannya itu di tambah lagi badannya sangat lemah.

"H-hyungh... A-aku tidak k-kuat.."lirih Jimin.

"Ani, Jimin- ah. Sedikit lagi kau akan menggapai tanganku..hiks." Seokjin menangis, dia masih berusaha keras untuk bisa menggapai tangan Jimin.

"Jim, aku akan mencoba menarik tangan mu yang satunya, kau bertahanlah." Kali ini Namjoon yang ingin mencoba membantu Jimin.

Tangan Jimin masih menggenggam erat besi pagar yang dingin itu. Dia harus berusaha untuk tetap bertahan. Tangannya sudah membiru karena menahan dirinya agar tidak terjatuh.

Namjoon mencoba menaiki pagar pembatas itu untuk mengambil tangan Jimin. Sedikit lagi dia akan menggapai tangan Jimin.

Dapat, Namjoon mendapatkan tangan Jimin.

"Aku mendapatkan mu, bertahanlah." Ucap Namjoon yang kini mencoba menarik tubuh Jimin.

"H-hyung...a-aku sudah tidak kuat, ssshh..." Lirih Jimin yang kini hampir hilang kesadarannya.

"Tidak, Jimin. Sebentar lagi." Ucap Seokjin.

"Kumohon bertahan, jangan dulu tidur. Sebentar lagi kau akan sampai." Ucap Namjoon yang masih mencoba menarik Jimin.

Seokjin yang berusaha memegang tubuh namjoon dari bawah agar tak ikut terjatuh.

Jimin mendengar ada suara perempuan paruh baya yang memanggil namanya berulang kali. Dia tersenyum tipis.

"E-eomma.." lirih nya dan setelah itu hanya kegelapan yang dia lihat.

"JIMIN!!" Teriak Namjoon.

"Yak! Namjoon- ah. Kau harus tetap memegang tangan Jimin, jangan berani-berani nya kau melepaskannya." Panik Seokjin yang melihat Jimin menutup matanya dengan rapat.

"Aakkhh...a-aku tidak kuat." Namjoon masih berusaha untuk tetap berpegangan pada tangan Jimin, bahkan kini dia sudah menggunakan kedua tangannya.

"H-hyung.." lirih namjoon.

Pegangan tangan namjoon pada Jimin sudah hampir ingin lepas.

Tiba-tiba saja.

Grepp...

"Hah, aku mendapatkan nya."

The Strongest MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang