Happy reading
---
Brakk....
Seseorang baru saja membuka pintu ruangan dengan bertulis 'Presdir Park' itu dengan keras, sampai-sampai membuat Jimin terkaget-kaget.
"Yak, Hyung. Ada apa denganmu?"
"Jim, gawat!!!"
"Ada apa? Jangan membuat ku panik, Kim Seokjin." Ucap Jimin dengan raut wajah marah nya.
Yang baru saja masuk ke dalam dengan tergesa-gesa adalah Kim Seokjin sekertaris nya Jimin yang baru saja kemarin dia sampai di Seoul.
"Gudang wine mu di ledakkan oleh seseorang." Jelas seokjin sambil terengah-engah.
Jimin yang mendengar itu langsung berdiri dari kursi kebanggaan nya itu. Lalu, menghampiri Seokjin yang masih terengah kelelahan. Mungkin dia berlari.
"Aku memiliki banyak gudang wine. Lalu, yang di ledakkan itu yang di mana, Hyung??"
"Busan...yahh di Busan..." Jawabnya.
"Arrgghh..sial. b-bagaimana bisa?!?" umpat Jimin dengan mendorong seluruh berkas yang ada di mejanya itu sampai berserakkan ke bawah.
"Itu gudang terbesarku, kenapa orang bisa meledakkannya. Memangnya pengawal di sana pada kemana sih, Brengsek." Kesal Jimin yang kali ini juga ikut terengah-engah akibat ia berteriak.
Detik itu juga Jimin dan Seokjin meninggalkan gedung ParkCorp. Jika sudah seperti ini semuanya harus menuju tempat perkumpulan. Tak ada kecuali.
..
Drrt...drrtt...
"Yeobseo."
"Jungkook-ah, ke rumah besar sekarang!! Jangan lupa yang lain wajib ikut!!"
"Ada apa, Hyung?"
"Tak usah banyak tanya, bodoh."
"Yaaiissh!!"
Bipp...
Telepon mereka terputus secara sepihak, Jungkook yang kebetulan sedang berada di jalan dan ingin menuju ke mansion nya terpaksa harus menundanya.
Lalu, ia langsung menelpon yang lainnya untuk menuju rumah besar.
"Ada apa sebenarnya." Gumam Jungkook.
Mobil Jungkook pun langsung melaju dengan cepat. Kebetulan, dia hanya sendiri, biasanya ia bersama yoongi. Tapi, entah orang itu kemana. Untungnya tadi Yoongi bisa di hubungi.
...
Ckitt....
Mobil Jimin sudah berhenti tepat di halaman mansion terbesar Jimin. Mereka berdua pun keluar dan berlari masuk ke dalam.
Kebetulan sekali Tuan Park sedang berada di ruang keluarga. Berduduk santai seperti tidak ada masalah.
"Appa!! Kau sudah tau beritanya?" Tanya Jimin yang kali ini ikut duduk di sofa yang besar itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Strongest Mafia
Fanfiction[ON GOING] Seorang Mafia yang mengincar musuhnya dengan memanfaatkan seorang gadis yang baru menginjak usia ke 19 tahun. Mafia tersebut bernama Jimin, atau lebih tepatnya Park Jimin. Dan seorang gadis yang di manfaatkan nya itu bernama Kim Yena. Tap...