Happy reading ❤️
---
Waktu jam makan siang sudah hampir selesai. Yena yang sedari tadi melamun sambil menatap pemandangan dari ruang kantornya itu yang berada di lantai 15. Dia berfikir tentang perkataan Taehyung kemarin di telpon.
"Apakah benar Appa tidak mengurus bisnis di sana? Lalu, untuk apa dia pergi kesana?"
Yena yang sedari tadi mondar mandir pun akhirnya duduk di bangku kebanggaannya itu. Lalu, dia tiba-tiba saja teringat oleh Jimin. Jika di pikir-pikir oleh Yena sebenarnya Jimin itu baik. Tapi, entah kenapa jika sudah marah aura gelap nya seakan lebih mendominasi.
"Ahh, kenapa aku jadi memikirkan nya." Yena merutuki dirinya sendiri.
Sebenarnya pekerjaan Yena sudah selesai semua dan dia juga boleh pulang jika dia mau. Tapi, dia tidak ingin pulang ke rumah besarnya itu. Bosan. Akhirnya Yena membereskan meja kantornya dan melesat turun kebawah untuk pergi berbelanja.
(U know lah urusan wanita)...
Berbeda dengan Jimin yang sedari tadi masih berkutat dengan kerjaannya yang sedikit menipis dari yang tadi pagi. Wah dia sangat bekerja keras. Jimin melewatkan makan siangnya dan diganti dengan meminum ice americano.
"Haahh... Aku lelah." Ucap Jimin sambil menyandarkan punggungnya dan juga kepalanya di Kursi kebanggaan nya itu. Dia lelah, ya. Memang begitulah dia selama 5 tahun ini. Hanya berkutat dengan kertas-kertas dan juga laptop yang senantiasa menemani Jimin.
Drrttt....Drrtt...
Jimin mengangkat telepon yang dari tadi berbunyi itu.
"Yeobseo"
"..."
"Dia tidak di Korea?"
"..."
"Kurasa dia membuat rencana."
"..."
"Terus pantau dia."
"..."
Wajah Jimin langsung berubah menjadi dingin.
...Hari sudah mulai malam. Seluruh karyawan kantor bersiap-siap untuk pulang ke rumahnya ataupun pergi untuk makan malam. Lain dengan CEO nya yang masih setia di ruangannya itu, dia masih berkutat dengan kertas-kertas yang sudah tinggal 5 lembar lagi yang harus di periksa dan di tanda tangani. Biasanya, jika lembur seperti ini dia akan ditemani oleh sekertaris nya si Kim Seokjin.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Strongest Mafia
Fanfiction[ON GOING] Seorang Mafia yang mengincar musuhnya dengan memanfaatkan seorang gadis yang baru menginjak usia ke 19 tahun. Mafia tersebut bernama Jimin, atau lebih tepatnya Park Jimin. Dan seorang gadis yang di manfaatkan nya itu bernama Kim Yena. Tap...