9| Why

430 35 1
                                    

Happy reading

---

"Bisa saya bicara dengan anda Tuan Jimin?"

"Bisa, mari kita keruang tamu." Jimin mengajak dokter yang baru saja memeriksa Yena itu ke ruang tamu.

...

"Jadi begini, apakah gadis itu dulunya memiliki trauma berat?" Sang dokter membuka pembicaraan.

Jimin pun bingung harus menjawab apa, karena dia juga baru bertemu dengan Yena dan juga dia tidak mengenal dekat dengan gadis itu. Jimin menggaruk-garuk kepalanya yang sebenarnya tidak gatal itu.

"Saya sebenarnya baru mengenal Yena, dan saya tidak tahu banyak tentang Yena. Jadi, apa yang harus saya lakukan?"

"Tuan Jimin, sepertinya ini trauma yang sudah menghilang sejak lama. Tetapi, trauma berat itu kembali lagi pada Yena. Saya hanya bisa membantu dengan memberi obat yang saya berikan nanti, untuk selebihnya jika tidak ada perkembangan anda bisa membawanya ke psikiater." Jelas Dokter pribadi Jimin sambil menyodorkan resep obat yang harus di beli. Jimin hanya mengangguk saja, karena dia juga tidak tahu harus menjawab apa.
"Kalau begitu saya permisi dulu." Dokter itu pun pamit kepada Jimin dan keluar dari mansion Jimin yang di antar oleh Namjoon.

...

Dilain tempat

"ASTAGA JUNGKOOK. Apa yang terjadi?"

"Jungkook- ah, apa kau baik-baik saja?kenapa bisa jadi seperti ini?"

"Suga tolong ambilkan kotak p3k di dapur."

"Apa kita pulang saja ke Seoul?agar lukamu ini bisa di tangani medis." Seokjin memberi saran, tetapi Jungkook menjawab dengan gelengan yang berarti dia tidak mau pulang jika masalah di sini belum terselesaikan.

"Aku tidak akan pulang jika masalah disini belum selesai, Hyung. Lagi pula ini hanya luka tembak biasa saja."

"Tapi, kenapa kau bisa menjadi begini? Bukankah kau dari tadi di kamarmu?" Seseorang yang berada di sekitar mereka bertiga pun bertanya serius.

Flashback

"Suga Hyung, apakah kita akan terus berdiam disini?kenapa kita tidak pancing mereka agar keluar, Hyung?" Tanya jungkook.

"Biarkan paman yang memata-matai mereka dulu, kau tidak perlu ikut campur dulu, jungkook-ah."

"Tapi ini sudah hampir 3 hari kita berdiam disini tanpa melakukan apapun." ucap Jungkook dengan muka kesal, dia pun pergi dari ruang tv menuju kamarnya.

"Dasar keras kepala."

"Ada apa dengan Jungkook?"

"Seperti biasa, dia ingin ini cepat selesai dan kembali ke Seoul."

...

Jungkook sedang tiduran di ranjangnya sambil menatap atap putih kamarnya itu. Dia bingung apa yang harus dia lakukan agar ini cepat selesai. Jungkook pun berjalan menuju balkon kamarnya itu, dan menghirup udara sore hari yang lumayan bagus. Jika bisa di lihat view di rumah ini hanyalah pohon-pohon besar dan tinggi. Ya, rumah besar ini ada di tengah-tengah hutan lebat dan berbahaya. Dan anehnya rumah ini tidak terdekteksi oleh maps manapun.

The Strongest MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang