Main cast:
Renjun
Haechan a.k.a Lee Donghyuck
Mark Lee
Xiaojun
And any others
Sorry for typos and happy reading!
...
Malam Calestial Ball telah berlalu, tapi hubungan antara Renjun dan Xiaojun terus berlanjut. Keduanya makin dekat seolah menertawakan jarak itu sendiri. Jaemin sampai dibuat gigit jari melihat keakraban mereka. Tapi bisa apa dia sekarang? Bahkan ketika bertemu dengan tidak sengaja, Renjun akan mengalihkan wajahnya atau lebih parahnya menganggap Jaemin tidak pernah ada dalam pandangannya. Jaemin merasa menjadi partikel paling kecil dari setitik debu. Di lain sisi, baik Haechan maupun Jeno tidak bisa menolong banyak dalam situasi saat ini. Mereka hendak menghibur, tapi yang ingin dihibur tidak pernah menghiraukan.
Mungkin Jaemin harus mulai merelakan Renjun secara perlahan.
...
Renjun berjalan dengan ringan di sepanjang koridor sekolah. Suasana hatinya sedang bagus dan dia senang sebab tinggal selangkah lagi dalam proses menjadi animagus. Banyak hal menyusahkan yang ia temui, tapi dia bersyukur dapat melaluinya. Dalam diam dia mengulas senyum kecil ketika mengingat orang baik yang sudah membantunya.
Beberapa hari yang lalu...
Langit begitu kelabu. Kaki Renjun mengendap memasuki Herbology Class. Sekali lagi dia menoleh ke arah belakang hanya memastikan tidak ada yang membututinya. Merasa aman, dia membuka pintu dan melesat masuk ke rumah taman hidup tersebut. Renjun memegang bagian dadanya, nafasnya keluar secara berlebihan dan jantungnya berpacu cepat. Setelah memikirkan berbagai cara, entah mengapa ia justru memilih untuk mencuri daun Baby Mandrake daripada meminta saja kepada Profesor.
Mata rubah Renjun melihat sekelilingnya. Gelap. Jika dilihat lebih teliti lagi, sesungguhnya cukup menyeramkan berada di sini seorang diri. Semua tanaman seperti memiliki mata dan sedang memanatap tanjam ke arahnya. Kaki Renjun kembali menegak. Dia sudah sampai sejauh ini dan tidak bisa mundur lagi.
Renjun segera mencari kumpulan Baby Mandrake. Berdasarkan catatan yang diberikan Winwin, dia membutuhkan bagian daunnya tanpa tunas. Tapi apabila Renjun hanya memetik daunnya, maka terlihat sekali ada penyusup yang masuk ke Herbology Class dan jelas Profesor akan mengetahuinya. Akhirnya, dengan ragu-ragu, Renjun menggenggam tunas Baby Mandrake dan akan menariknya.
"Jangan mencabutnya sembarangan"
Pyarrr..
Huuuaaaaaaa!!!!!
Renjun menutup telinganya. Dia berjingkat akibat suara tangis super kencang dari Baby Mandrake. Tumbuhan itu jatuh. Potnya pecah. Ditambah tangis pecah Baby Mandrake yang membahana. Tapi lebih dari itu, dia lebih terkejut kenapa Xiaojun bisa ada di Herbology Class.
"Reducio"
"Apa yang kau lakukan di sini?", tanya Renjun setelah Xiaojun memungut Baby Mandrake yang nampak imut dengan ukuran mungilnya.
"Kupikir akulah yang harusnya menanyakan itu", Xiaojun mencari pot kosong dan memasukkan Mandrake kecil itu ke dalamnya. Lalu ia merapalkan mantra untuk mengembalikan Baby Mandrake ke ukuran semula. Ruangan menjadi hening kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Orakel: Mimpi di Hogwarts
FanfictionTamat di Karyakarsa & Trakteer Judul sebelumnya: Renjun, peka dong! Hanya cerita sedikit dari Renjun dan teman-teman di sekolah sihir. Tapi tidak "sesedikit" dari yang diketahui Renjun selama ini ataupun yang diyakininya. Mungkinkah dia salah mengir...