Y. 3. 6

706 150 3
                                    

Main cast:

Renjun

Na Jaemin

Haechan a.k.a Lee Donghyuck

And any others

Sorry for typos and happy reading!

...

"Sepertinya sekolah diterpa berbagai teror"

"Benar. Tahun kemarin ada murid yang diserang manusia serigala selanjutnya terjadi kecelakaan saat pertandingan Quidditch berlangsung"

"Aku rasa, Gryffindor sedang dikutuk"

"Ah, aku juga sependapat. Pemuda malang yang diserang werewolf dari asrama Gryffindor dan pemain chaser mereka mengalami luka parah akibat pertandingan kemarin"

"Sayang sekali, sepertinya ini tahun yang buruk juga kelam bagi mereka"

Renjun meremat jari-jarinya saat mendengar obrolan para murid tersebut. Seenaknya saja mereka bilang ia adalah pemuda malang. Mungkin benar kalau dia bodoh pada saat itu, tapi dia tetap berjuang meskipun tahu tidak ada peluang untuk menang. Mereka juga sembarangan menyebut asramanya dikutuk sebab mengalami berbagai kesialan selama dua tahun ini. Tapi lebih dari itu, dia merasa sakit hati karena mereka juga membicarakan Jaemin.

Sepengetahuannya, Gryffindor memang tidak menang dalam pertandingan Quidditch beberapa waktu lalu. Tapi bukan itu yang menjadi masalahnya. Kecelakaan bermula ketika beater Ravenclaw akan memukul bola snitch, lalu salah satu chaser yang bernama Jihoon hendak menerima snitch tersebut. Kemudian hal aneh terjadi. Sapu yang dinaiki Jihoon tiba-tiba kehilangan kendali, seperti telah diberi sihir oleh seseorang. Jihoon tidak bisa mengendalikannya dan menabrak Jaemin yang saat itu berada di dekatnya.

Banyak pihak yang menyalahkan Jihoon sampai adanya perselisihan antara asrama Gryffindor dan Ravenclaw. Lambat laun ketegangan itu mulai berkurang setelah Jihoon pulih dan memberikan penjelasannya. Ia mengaku itu bukanlah sapu yang biasa digunakannya. Sewaktu pertandingan, ia mendapati sapu miliknya tidak ada dan hanya sapu itulah yang tersisa. Karena tidak ada waktu banyak, dia memilih untuk memakai sapu yang entah milik siapa. Pernyataan sekaligus pembelaan Jihoon didukung oleh ketua dan rekan setimnya.

Dari situ semua akhirnya berkesimpulan apa yang terjadi adalah sebuah kecelakaan di lapangan.

Kembali kepada Renjun. Para murid tersebut masih saja cekikikan dengan nyaringnya. Mereka menganggap itu hal yang menyenangkan dan patut ditertawakan. Renjun bangkit, dikeluarkannya tongkat sihirnya.

"Petrificus Totalus"

Gerumbulan murid tersebut memekik. Mereka terkejut karena salah satu teman mereka menjadi kaku lalu terjatuh begitu saja. Mereka mengerumuninya dan membantunya untuk berdiri.

"Jika kalian merendahkan Gryffindor sekali lagi, aku akan memberikan lebih dari ini", seru Renjun sambil memberi pandangan mengancam kepada mereka satu persatu. Setelah dirasa cukup, ia meninggalkan mereka.

...

Brakkk

Tubuh Haechan terlonjak kecil. Dilihatnya Renjun menutup pintu kamar dengan kasar bersama muka masam. "Ada apa denganmu?", tanyanya heran.

Renjun melepaskan jubahnya dan melemparnya asal. Dia masih merasa marah. "Anak-anak Slytherin memang suka membuat orang naik pitam", katanya.

Haechan tersinggung. "Permisi?"

Orakel: Mimpi di HogwartsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang