Main cast:
Renjun
Haechan a.k.a Lee Donghyuck
Lee Jeno
And any others
Sorry for typos and happy reading!
...
"Chan, nanti jemput aku lagi. Aku tidak akan pergi ke sekolah kalau tidak bersamamu". Itu kata Renjun sebelum masa liburan ada di depan mata. Haechan yang baru saja menurunkan tas Renjun langsung mundur hingga menabrak pagar rumah keluarga Huang.
"Dasar tidak punya hati", maki Haechan sambil memegang bagian dadanya.
Begitulah awal mulanya Haechan sudah menjadi antar jemput pribadi Renjun, seorang pemuda Gryffindor yang masuk tahun ketiga. Entah disengaja atau tidak, Renjun memang menjadi manja kepada Haechan. Mau tidak mau, Haechan harus ekstra sabar merawat Renjun. Lebih-lebih, kesabaran Haechan sangat diuji kali ini.
Renjun mendadak minta dijemput dan pergi ke sekolah dua hari sebelum waktunya. Tentu saja Haechan menolak. Haechan itu tipe murid yang semakin senior dia, maka semakin malaslah dia. Tapi yang namanya Renjun tidak pernah kenal dengan putus asa, dia terus merayu Haechan agar menuruti kemauannya. Pada dasarnya Haechan adalah orang yang tidak enakan ke orang, jadilah dia mengiyakan. Renjun hanya tidak memikirkan kalau Haechan juga orang yang sedikit (banyak) licik. Jadi Haechan baru ke rumah Renjun sehari sebelum masuk sekolah.
Jelas Renjun marah.
Akibatnya Haechan harus menerima permintaan ngawur Renjun yang keluar secara tiba-tiba. Haechan tidak habis pikir dengan jalan pikiran Renjun sebab anak itu minta ingin satu kamar dengannya. Yang benar saja, apa kata anak-anak Slytherin nanti? Belum lagi kalau dia ketahuan oleh Prefect Slytherin. Mungkin dia akan diarak keliling sekolah.
Sepertinya Renjun sudah merencanakan ini jauh-jauh hari. Dia sengaja minta datang lebih dulu ke sekolah dimana sekolah masih sepi karena belum banyak murid yang datang. Oleh sebab itu dia akan bebas berkeliaran di asrama lain. Sial betul nasib Haechan.
"Diam di sini, aku akan memeriksa bagian dalam dulu", perintah Haechan saat mereka sudah masuk di asrama Slytherin.
Baru kali ini dia masuk ke asramanya Haechan. "Gelap sekali di sini, aku jadi ingin membakarnya", ujar Renjun.
Haechan tidak peduli, dia sudah meninggalkan Renjun. Karena merasa lelah, Renjun duduk di salah satu kursi yang dekat dengannya. Di sini terlalu sunyi, bahkan Renjun bisa mendengar degup jantungnya sendiri. Ia memangku dagunya sambil menunggu kembalinya Haechan.
"Ada singa kecil tersesat di sarang ular"
Renjun melompat berdiri saat suara tersebut masuk ke telinganya. Ia memutar tubuhnya mencari asal suara tersebut. Tapi dia benar-benar sendirian di ruangan itu.
"Singa kecil takut?", tanya suara yang ada di belakang Renjun.
Renjun menoleh dan mendapati murid Slytherin sedang berdiri sambil berpangku tangan. Wajahnya manis, tidak lupa dengan senyum tipisnya yang memberikan Slytherin vibe. Renjun sedikit panik, dilihat sekilas tentu murid tersebut berada di tingkat atas dari Renjun. Kaki Renjun mundur selangkah saat tepat Haechan kembali.
"Winwin hyung!"
Orang yang dipanggil Haechan hanya melirik sebentar. "Donghyuck, kalau ini perbuatanmu, maka kau dalam masalah", kata Winwin tenang sambil menutup matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Orakel: Mimpi di Hogwarts
FanfictionTamat di Karyakarsa & Trakteer Judul sebelumnya: Renjun, peka dong! Hanya cerita sedikit dari Renjun dan teman-teman di sekolah sihir. Tapi tidak "sesedikit" dari yang diketahui Renjun selama ini ataupun yang diyakininya. Mungkinkah dia salah mengir...