Main cast:
Renjun
Na Jaemin
Haechan a.k.a Lee Donghyuck
Lee Jeno
Winwin
Shuhua
And other
Sorry for typos and happy reading!
...
Belakangan tata letak Great Hall sedikit berubah. Beberapa kursi dan meja lebih dipinggirkan ke sudut ruang, bahkan ada meja bundar yang sudah diletakkan di tengah-tengah. Dari apa yang dilihat Renjun, Yangyang berusaha sekali merencanakan Calestial Ball dengan meriah. Entahlah apa yang mendorong anak itu hingga mau bersusah payah mengurus acara yang hanya semalam saja lalu usai.
Tidak lepas dari hubungannya dengan Calestial Ball, sekarang Renjun merasa tercepit oleh keadaan. Di satu sisi dia tidak ingin datang ke acara itu, tapi Haechan terus meracuninya supaya mencari pasangan. Bisa dibilang Renjun kesal. Kalau memang mau pergi silakan saja, toh memang Haechan ada Jeno yang bisa menemani. Sedangkan dia? Jangankan berharap datang, dia saja tidak ada niatan untuk pergi sedikitpun.
Tapi Haechan benar-benar tidak akan menyerah untuk menyeret Renjun bersamanya. Tiap malam Haechan selalu bersabda di kursinya, Calestial Ball adalah pesta yang hanya dilaksanakan di tahun-tahun tertentu saja, jadi kamu harus datang. Malam berikutnya, Calestial Ball kali ini sangat spesial karena Yangyang yang menyiapkannya, maka kamu harus datang. Jika perlu dia akan menambahkan, ini adalah Calestial Ball pertama kita, alangkah baiknya kita merayakannya bersama.
Mau Haechan bilang apapun sampai mulutnya berbusa sekalipun, Renjun akan tetap dengan pendiriannya.
Itu yang dia bilang, tapi lama-lama dia juga jenuh karena hampir seluruh sekolahan membahas perihal Calestial Ball. Telinga Renjun sampai panas setiap mendengarnya. Barang semenit saja sudah ada dua-tiga orang yang membicarakannya, entah di kelas atau di luar kelas. Kalau begini bagaimana Renjun tidak semakin terpengaruh?
Malam itu Renjun sudah berada di sekitar asrama Slytherin. Situasi yang hening sudah biasa bagi Renjun. Tapi rasanya malam itu terlalu sepi hingga sebuah suara desisan terdengar di telinga Renjun.
"Apa itu wujud ular Winwin hyung yang dikatakan Haechan ya?", tanya Renjun kepada dirinya sendiri.
Didekatinya seekor ular yang sedang merambat di bawah. Ular itu bergeming ketika Renjun melihatnya dari jarak dekat. Karena Renjun diam saja dan keadaan memang sepi, ular itu berubah wujud.
"Rupanya singa kecil temannya Donghyuck", kata Winwin setelah kembali ke bentuk manusianya. Ia melihat tampilan Renjun yang nampak baru. "Kau menuruti perintahku"
Awalnya Renjun kagum. Baru kali ini dia melihat proses peralihan animagus ke fisik manusia. "Jadi Winwin hyung benar seorang animagus ya?", ucap Renjun tanpa sadar. Dia terlalu takjub.
Winwin tertawa kecil saat mendengar ucapan Renjun. "Hampir semua anak Slytherin tahu, tapi kau bukan anak Slytherin", kata Winwin sombong.
Renjun tidak merasa sakit hati. Setiap hari dia sudah makan kesombongan maupun kejudesannya Haechan, jadi dia sudah kebal. Apalagi dia juga mulai berteman dengan satu dua anak Slytherin selain Haechan.
"Bolehkah aku menjadi muridmu untuk belajar animagus?", tanya Renjun dengan kerendahan hati. Berbeda sekali ketika dia meminta Mark untuk mengajarinya sihir waktu di tahun kedua kemarin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Orakel: Mimpi di Hogwarts
FanfictionTamat di Karyakarsa & Trakteer Judul sebelumnya: Renjun, peka dong! Hanya cerita sedikit dari Renjun dan teman-teman di sekolah sihir. Tapi tidak "sesedikit" dari yang diketahui Renjun selama ini ataupun yang diyakininya. Mungkinkah dia salah mengir...