Main cast:
Renjun
Jaemin
Haechan
Jeno
And any others
Sorry for typos and happy reading!
...
Hajing!
Jaemin menatap Renjun jengah. Ia meletakkan buku tentang History of Magic di sampingnya. Ini sudah kesepuluh kalinya Renjun bersin. Tipe suara bersin anak itu tidak sampai membuat orang terkejut. Renjun salah satu orang yang cara bersinnya terbilang lembut, bahkan menggemaskan. Tapi yang Jaemin tidak sukai adalah setelah Renjun bersin. Sekarang hidungnya memerah ditambah, matanya sedikit mengeluarkan air. Jaemin mendekat dan melepaskan kacamata dari hidung Renjun. Ia tidak sanggup melihat Renjun sakit.
"Ayo, ke Madam Seohyun sekarang", ajaknya. Ia menyimpan kacamata Renjun di meja. Setelahnya, Jaemin mengambil syal dan melilitkannya pada leher Renjun.
Jari Renjun menggosok ujung hidungnya. "Hngg, iya, selesai kelas saja ke sana"
Jaemin berdecak tidak setuju. "Sekarang Renjun", ia membereskan beberapa catatan yang dikerjakan Renjun sebelumnya. "Aku tidak mau ambil risiko kalau sakitmu bertambah parah"
Akhirnya dengan sedikit paksaan, Renjun mau menuruti permintaan Jaemin. Sekarang keduanya berada di ruang kesehatan. Madam Seohyun baru saja memberikan sebuah ramuan kepada Renjun. Lalu pandangannya jatuh kepada kedua pemuda Gryffindor tersebut secara bergantian.
"Aku sampai hafal dengan wajah kalian karena sering kemari", kata Madam Seohyun. Renjun sedikit meringis. Mendadak ia teringat kejadian dua tahun silam, sedangkan Jaemin hanya diam tanpa bereaksi. "Bagaimana dengan bahumu, Jaemin?", tanyanya.
"Masih sakit, tapi tidak parah", jawab Jaemin singkat dan diangguki oleh Madam Seohyun.
Sebuah botol terulurkan ke arah Renjun. Mata Renjun menatap bertanya. Madam Seohyun masih memberikan obat lain ternyata.
"Kamu terserang flu. Minum ini kalau masih belum sembuh", jelas Madam Seohyun.
Setelah selesai dengan urusan bersama Madam Seohyun, kedua kembali ke kamar bersama.
...
Efek obat yang diberikan Madam Seohyun sungguh keterlaluan. Renjun hampir seharian penuh hanya tidur di atas ranjang. Saat bangun, dia mendapati Jaemin yang sedang belajar. Tentu dia sempat protes, kenapa Jaemin tidak membangunkannya dan alasannya sangat menggelikan. Jaemin berbilang, ia tidak tega.
Terpaksa Renjun harus keluar malam ini. Kakinya menapaki lantai bebatuan. Ia berencana menuju ke perpustakaan untuk mengambil beberapa buku. Ini yang tidak disukai oleh Renjun kalau dia tidak ikut kelas. Dia tertinggal materi dan harus belajar sendiri. Sebenarnya Jaemin bersedia membantu, tapi Renjun tidak puas dengan penjelasan ala Jaemin.
Saat berada di antara rak-rak buku yang tinggi menjulang, Renjun menemukan dua anak Gryffindor. Perpustakaan memang terbuka bagi siapa saja yang ingin mengunjunginya. Tapi rasanya aneh melihat dua anak Gryffindor bersama-sama di perpustakaan saat hari telah larut. Renjun bersembunyi memantau keduanya. Dia merasa kesal karena tidak dapat menguping pembicaraan mereka. Ketika salah satu pemuda berjalan ke arah pintu keluar dan menghilang di balik pintu, Renjun segera keluar dari tempatnya.
"Apa yang barusan kalian lakukan?", tanya Renjun dari balik punggung pemuda yang masih tertinggal.
Suara Renjun mengagetkan pemuda tersebut. Ketika dia berbalik, ia mengelus dadanya berkali-kali. "Hyung", katanya pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Orakel: Mimpi di Hogwarts
FanfictionTamat di Karyakarsa & Trakteer Judul sebelumnya: Renjun, peka dong! Hanya cerita sedikit dari Renjun dan teman-teman di sekolah sihir. Tapi tidak "sesedikit" dari yang diketahui Renjun selama ini ataupun yang diyakininya. Mungkinkah dia salah mengir...