AKSEN 03 | BUKU PINK

3.2K 306 275
                                    

SO EXCITED MAU UPDATE! ABSEN DONG BIAR GA SIDER BACANYA KALIAN JAM BERAPA?

Kasih aku satu alasan kalian masih betah baca AKSEN. 

Bisa tolong klik bintang, ramein komen dan share ke temen kalian? Aku butuh support system dari pembaca...

Bisa tolong klik bintang, ramein komen dan share ke temen kalian? Aku butuh support system dari pembaca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lo harus inget, dong, Mira. Target lo itu siapa saat ini. Lo harus fokus buat rencana ini. Mau harus nunggu satu tahun lagi? Mama lo pasti bakal kecewa."

Ucapan Sasi di ujung telepon sana, membuat Mira mengerucutkan bibirnya. Apa yang dikatakan oleh sahabatnya itu, memang benar. Ia harusnya lebih fokus pada satu objek. 

Namun, ia tak bisa jika tidak memberi Wira nomor ponselnya saat itu juga. Toh ia juga buru-buru harus mengejar Aksen. 

"Terus, lo kasih Kak Wira sama nomor ponsel lo?"

Mira mengangguk. "Iya, Sas. Gue keburu kejar Kak Aksen waktu itu."

Tampilan wajah Rima terlihat geram. Ia juga memutar bola matanya kesal di video call bertiga itu. 

"Terus, lo ketemu sama Kak Aksen?" tanya Rima menimpali di ujung telepon sana. 

Mira menggigit bibir bawahnya sambil meringis kecil lalu menggeleng tanpa dosa.

"Kalau gue di sebelah lo, udah gue remas wajah lo! Gemes, deh, sama sikap bego lo itu!"

Mira memamerkan giginya tanpa rasa bersalah. "Maaf." 

Hanya kata itu yang keluar dari bibir Mira. Sasi mengusap wajahnya pelan, "Terus, sekarang lo ceritanya udah punya nomor ponselnya Kak Wira dulu, daripada ponsel Kak Aksen, objek misi lo sendiri?"

Mira mengangguk dan menyelipkan sehelai rambutnya di belakang telinga.

"Iya. Kita tukeran nomor ponsel." 

Mira berubah posisi menjadi duduk sambil menggigit gulingnya karena gemas dengan sikap manis Wira terhadapnya tadi. Padahal hanya sebentar, namun begitu membekas di ingatan Mira.

"Ya aelah, gitu aja senyum-senyum sendiri. Kalau lo punya, gue minta dong!"

Mira menjulurkan lidahnya saat Rima meminta nomor ponsel Wira.

"Enak aja. Nomor ponsel Kak Wira bukan bahan obralan tau! Pasti susah banget buat dapat nomor ponsel Kak Wira!" ejek Mira membuat Rima berdecak kesal dan memutar bola matanya.

Sasi tertawa kecil, menanggapi usaha Rima yang gagal. 

"Tapi lo harus ingat, ya, Mir. Waktu lo di sekolah gak lama. Cuma satu tahun ini doang. Kalau udah kelas XII, lo bakal susah ketemu sama Kak Aksen karena udah pindah ke Universitas."

Memang Sasi yang menjadi penengah di antara kegelisahan Mira dan selalu menjadi alarm bila Mira salah arah atau tergoyak dari misi awalnya. Mira mengangguk, paham. Ia memang tak punya banyak waktu di kelas XI ini.

AKSENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang