Absen dulu, jam berapa kalian baca ini?
Follow Wattpad aku pren, yakali kalian baca tanpa follow. Bakal ada story' baru😱
Absen pakai emot 😎 buat chapter ini!
Bel pulang sekolah berdering sangat nyaring, tak perlu menunggu lama, lorong setiap kelas SMA Ganesha langsung dipenuhi lautan siswa.
Mira lebih memilih untuk duduk di dalam kelas dulu, sampai suasana kembali kondusif dan tidak ricuh seperti saat ini. Jujur saja, ia paling malas jika harus berdesak-desakan seperti itu.
"Buruan balik, skuy! Gue udah laper, nih, kita mampir ke kantin sebentar gimana?"
Rima tiba-tiba menepuk pundaknya, membuat Mira langsung terlonjak kaget.
Di samping Rima, sudah ada Sasi dengan tas di bahu kanannya. Mira mendongakkan kepalanya, menatap Rima dan Sasi bergantian.
"Kalian balik duluan, gih. Gue masih nunggu seseorang di sini dulu," jawab Mira tentu membuat dahi Sasi dan Rima mengerut dalam.
Rima menempelkan telapak tangannya di dahi Mira.
"Lo gak sakit, kan? Gak demam juga kayaknya. Gue tahu lo udah lama jomlo. Tapi jangan berharap gini juga, dong, Mir. Udah, ayo buruan balik. Nge-halu aja hobi lo," cerocos Rima segera meraih pergelangan tangan Mira dan menariknya. Namun, Mira masih diam.
Sasi yang melihat juga mengerutkan keningnya dengan kedua tangan yang dilipat di depan dada.
Memang, di antara mereka bertiga, hanya Sasi yang selalu pendiam, cerdik, banyak akal. Hal inilah yang berhasil membuat Mira berani mendekati Aksen.
Kalau Rima tentu kalian sudah tidak usah bertanya. Sahabatnya dari zaman kelas X itu, selalu saja cerewet dan banyak tingkah laku.
"Lo beneran mau pergi? Nunggu siapa?" tanya Sasi memicingkan matanya.
Mira mengangguk. "Gu-gue...nunggu—"
Suara ketukan pintu kelas, seketika membuat Rima dan Sasi menoleh ke arah suara.
Mira yang melihat membulatkan matanya penuh binar. Sedangkan Rima, jangan ditanya, perempuan itu selalu berlebihan dalam berekspresi.
Ya, kalian benar. Di ambang pintu kelas XII IPS 2 sudah ada sosok pria tampan dengan senyuman manis yang selalu menghiasi wajahnya.
Pakaian kemeja sekolahnya selalu rapi, dengan celana abu-abu yang melekat sangat pas di tubuhnya, ditambah sepatu hitam converse bertali, membuat Mira terpana beberapa detik.
Baiklah, mungkin kalian akan mengira ini hal yang berlebihan. Tapi sungguh, kalian harus berada di posisi Mira sekarang, dan pasti akan melakukan hal yang sama.
"Udah siap, Mir?" tanya Wira yang menunggu di ambang pintu kelas ini. Sasi memutar kepalanya menatap Mira, diikuti oleh Rima.
"Lo mau jalan sama Kak Wira? Seriously?" tanya Rima berbisik di telinga Mira. Yang ditanya langsung mengangguk gugup.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKSEN
Teen Fiction[HARAP FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA KARENA ADA PART YANG DIPRIVAT] ****** Mira kerap kali dijadikan objek balas dendam oleh seorang Aksen Millian Grady, karena paket hitam yang selalu meneror dirinya di malam Jum'at membuat Aksen merasa terguncang se...