Hai, big thanks buat yang mau baca sampai sekarang!
Dapat rekomendasi ini dari mana? Agak aneh kalau kalian tiba-tiba baca ini tanpa tahu asalnya, xixixi<3
pingsan gak, sih, sama fotonya Aksen diatas AKAKSJWIAKAKA GILAK
dapat salam dari Wira, katanya jaga kesehatan dan patuhi prokes <3
"OH MY GOSH! GUE KAGET BANGET!!"
Sasi menutup kedua telinganya karena mendengar teriakan Rima yang sungguh menggelegar. Bukan Rima namanya jika tidak heboh seperti saat ini. Suasana kelas XI IPS 2 semakin ricuh saat seorang cewek mungil memasuki kelas. Dengan wajahnya yang polos dan sedih, cewek itu melangkah masuk dengan bisikan dimana-mana.
"Mira!! Gue kaget, banget. Suwer tekewer-kewer, banget, nih!" pekik Rima bangkit berdiri dari duduknya dengan semangat. Berbeda dengan Mira yang masih berjalan dengan lemas bahkan sampai ia mendaratkan pantatnya di atas kursi.
"Kenapa, Mir?" tanya Sasi paham perubahan sikap Mira. Bukan seperti Rima yang merecoki tidak jelas itu dengan sebuah ponsel di tangannya.
"Kak Aksen," lirih Mira pelan dengan Sasi yang masih mengelus punggung sahabatnya itu pelan. Ia bisa ikut merasakan kesedihan itu.
"Kenapa? Kak Aksen kenapa, Mir?"
"Itu, loh, Sas! Masa lo belum tahu, sih?" potong Rima lebih cepat sebelum Mira menimpali omongan Sasi. Bahkan cewek itu sudah duduk di atas meja. Sungguh tidak sopan! Jangan ditiru wahai kaum hawa. Cewek itu menyodorkan ponselnya, hingga terputar sebuah video. "Ini, loh, yang bikin gempar!! Lo jangan kudet, deh!"
"APA HAK LO ATAS GUE?!"
Jeda beberapa saat di video itu. Hingga sebuah suara cempreng membuat seisi kelas menoleh ke arah mereka bertiga.
"Aku berhak! Karena aku peduli dan sayang sama Kak Aksen!"
Jangan ditanya bagaimana ekspresi Mira, sekarang. Perempuan itu malu, sedih, kecewa, semua bercampur menjadi satu. Rima yang mendapat pelototan mata dari Sasi, langsung mematikan ponselnya. Ia lupa mengecilkan volume suara hingga siswi kelasnya ada yang julid. Yang tabah, ya, Mira.
"Udah, jangan dimasukin hati. Lo pasti refleks, ya, bilang gitu?" tanya Sasi masih mengelus punggung Mira pelan. Cewek itu masih saja menundukkan kepalanya, seolah-olah malu jika harus menjadi sorotan. Mira mengangguk lemas.
"Iya, Sas. Gue cuma mau lerai mereka berdua biar gak berantem. Tapi malah gue yang jadi sorotan siswa di sekolah ini."
"Gue malu. Gue gak suka jadi terkenal gini," sambung Mira menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan. Rima menepuk bahu Mira kiat-kuat.
"Santai aja, kali, Mir. Anggap aja ini hal positif. Dengan lo yang jadi terkenal, artinya gue dan Sasi jadi ikut terkenal juga, dong."
Rima terkekeh kecil. Sasi yang mendengar,berdecak kesal. "Lo aja kali, gue ogah!"
KAMU SEDANG MEMBACA
AKSEN
Teen Fiction[HARAP FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA KARENA ADA PART YANG DIPRIVAT] ****** Mira kerap kali dijadikan objek balas dendam oleh seorang Aksen Millian Grady, karena paket hitam yang selalu meneror dirinya di malam Jum'at membuat Aksen merasa terguncang se...