AKSEN 47 | INTEROGASI

186 19 0
                                    

Buat yang udah siap mental buat kelanjutan kisah Mira dan Aksen, here we go!

Dua chapter lagi menuju ending! Siap??!

Chapter kali ini mengungkap bagaimana Mira mengatasi masalahnya! Ya, pelaku selama ini adalah....

Silakan membaca! Happy reading ! <3

jangan lupa vote dan comment! Dukungan kalian berarti untuk author! Follow juga:

wattpad: zakisept 
Instagram : @wpzakisept dan 

 "Gue gak terima gitu aja! Jadi selama ini lo pelaku di balik kesialan Mira?!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

 "Gue gak terima gitu aja! Jadi selama ini lo pelaku di balik kesialan Mira?!"

Rima terus menangis hingga terisak kecil. Untung kelas sudah sepi karena jam pulang sekolah sudah sedari tadi. Mira terdiam, menahan air mata yang sudah siap meluncur, saat menatap Rima yang menunduk dalam diam.

"Gue mati-matian buat bantu pecahin siapa biang kerok di balik ini semua, ternyata lo sendiri, sahabat gue yang ternyata celakain Mira! Lo kerasukan setan apa, sih, Rim?!"

Sasi sudah kesal setengah mati. Ia mondar-mandir dengan pikiran yang berkecamuk dan emosi yang melunjak. Ia masih tidak percaya dengan fakta yang dikemas apik.

Sasi mendekati Rima dan menangkup wajah cewek itu yang dulu sering bercanda dan mengeluarkan gurauan, sekarang hanya tangis yang menghias.

"Sekarang gue tanya, kenapa lo gak pernah cerita ke kita kalau abang lo ternyata ada di sekolah ini, huh? Kak Alfa itu ternyata Abang lo? Sial!"

Sasi mengenyahkan wajah Rima begitu saja, ia berdecih kesal. Ia mati-matian untuk membantu Mira, malah Rima pelaku liciknya. Mira yang menahan tangis, pikirannya langsung teringat pada sebuah kejadian.

"Lo mau apa, sih, Sas? Maksud lo ngomong gitu tadi karena lo berpikir kalau Kak Aksen bakal jahatin hal licik ke Mira, iya? Gak mungkin banget! Karena gue tahu Kak Aksen itu dari Abang gue!"

Lagi-lagi, semua dibuat terkejut karena omongan Rima. "Abang lo? Abang lo siapa? Lo bilang Abang kandung lo udah pindah sekolah ke Yogyakarta?" tanya Mira lebih dulu karena berhasil dibuat bingung. Rima menggigit bibir bawahnya, gugup. Perempuan itu dengan cepat berusaha menguasai keadaan yang ada. Rima langsung terkekeh setelahnya.

"Lo apaan, sih, gitu aja serius banget, deh! Gue cuma ngarang aja kali. Ya, kan Kak Aksen udah gue anggap sebagai abang gue sendiri gitu, meski gue jarang dekat sama dia. Abang kandung gue emang udah pindah, kok, belum balik lagi. Tapi gue yakin, Kak Aksen gak mungkin selicik itu di Kolam Renang nanti!"

"JAWAB GUE, RIMA!" bentak Sasi kali ini sudah habis kesabarannya. Yang ditanya masih diam dengan bahu yang bergetar hebat, penuh ketakutan, membuat orang yang tak mau bercerita, makin dipaksa makin tertutup.

"Maafin gue," erang Rima pelan karena bibirnya sangat kelu untuk mengeluarkan sepatah kata dari tadi. Dan hanya dua kata tadi yang berhasil memicu emosi Sasi marah. Mira masih diam, menatap nanar Rima dengan hampa.

AKSENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang