ALBARA [END]

3 [REVISI]

Sebelum lanjut, sebaiknya tekan bintang di pojok kiri.

Sudah?

Oke, terimakasih.

✧༺༻✧

'Nama itu...'

Bara sedari tadi hanya menatap Agatha dengan intens. Setelah perdebatan tadi, Bara hanya diam dan Agatha yang kembali memakai headset nya dengan mulut yang terus bergerak mengunyah permen karet.

"Xia...," panggil Bara lirih. Agatha yang merasa ada yang memanggilnya walaupun samar samar, pun menoleh.

"Kenapa Mas?" tanya Agatha mengernyit.

Bara mendengus kala gadisnya memanggilnya dengan sebutan mas. Eh apa tadi gadisnya?

"L-lo nggak inget gue?" ucap Bara dengan mata menatap intens lekukan wajah Agatha.

"Inget, Mas Bara kan tetangga baru gue yang kemarin nggak mau bantuin gue ngangkut barang ke dalem rumah," ucap Agatha membuat Bara sedikit kecewa dan merasa bersalah.

"Kita pernah ke---," ucapan Bara terpotong kala mendengar bel istirahat berbunyi.

Kringgg!

Agatha yang mendengar waktunya istirahat pun bergegas memasukan ponsel dan headset nya ke saku rok.

"Mas Bara, gue duluan ya. Ada tugas negara, bye!" ucap Agatha melambaikan tangan ke arah Bara.

Bara menatap punggung Agatha yang mulai menjauh. Gadis kecilnya kini sudah ada di depan mata, dan Bara berjanji akan selalu melindungi gadis itu.

'Mas Bara?'

Bara tersenyum tipis saat mendapatkan nama panggilan baru dari gadisnya. Lamunannya buyar kala sahabatnya mengajaknya ke kantin.

"Oyy, kantin kuy!" ajak Aslan.

"Yuk lah, laper banget gue," balas Dean mengelus perutnya.

Langga dan Bara hanya mengikuti tanpa membalas ucapan mereka. Sesampainya di kantin, mereka duduk di bangku pojok tempat khusus anggota inti Alleric.

"Pesen apa lo pada?" tanya Dean yang memang sekarang jadwalnya memesan.

"Samain aja semua nya, bakso sama es teh," kata Langga yang diangguki Aslan dan Bara.