33

160K 20.5K 3.7K
                                    

HAPPY READING 💜
.
.
.
.
.
.
💚💚💚💚💚💚

Bara sekarang sedang berbaring di kasur, sesekali mengecek ponselnya. Memeriksa apakah ada pesan dari Agatha atau tidak

Sudah seminggu gadis itu pergi namun sama sekali tidak mengirimnya pesan, ponselnya juga tidak aktif. Apakah disana susah sinyal atau memang Agatha yang sedang sibuk?

Seketika Bara merasa tertampar, memangnya siapa dia sampai Agatha harus mengabarinya?

Bara terkekeh miris, pantaskah dia di sebut sebagai pengecut yang tidak berani menyatakan cintanya sendiri?

Sepertinya memang iya, tapi itu bukan hal mudah untuk Bara katakan. Rasanya seperti ada sesuatu yang mengganjal tenggorokannya saat dia ingin mengungkapkan perasaannya

Antara gengsi dan takut di tolak. Sepertinya Bara merasakan itu

Dari pada stres memikirkan perasaannya, Bara memilih untuk ke Cafe. Sekedar mengecek untuk mengurangi pekerjaannya sekalian mencari udara segar

Bara menyambar jaket nya dan mulai mengendarai motornya menuju ke Cafe. Itu bukan motor Bara, tapi milik temannya. Tenang saja, Bara bukan asal pinjam. Nanti dia akan mengganti bensinnya, walaupun sebenarnya teman Bara ikhlas meminjamkannya

Brakk

Bara memberhentikan motornya saat merasa menabrak sesuatu. Benar saja, di depannya kini sebuah mobil terlihat penyok bagian belakangnya akibat Bara tidak sengaja menubruknya

"Ck, sial" Decak Bara kesal

Sang pengemudi pun keluar dari mobil dengan wajah dingin nya, tapi setelah melihat Bara, dia membulatkan matanya

"Bara" Panggilnya pelan

Bara pun sama sama terkejut melihat orang itu ada di depannya. Sudah lama sekali dia tidak bertemu orang ini

"Om Arman?" Kata Bara bertanya

Orang tadi tampak tersenyum dan mengajak Bara menepi, duduk di warung dekat jalan tadi

"Apa kabar kamu?" Tanya Arman basa basi

"Baik om, om sendiri?" Tanya Bara

"Saya baik, oh ya kenapa kamu bisa nabrak mobil om? Kamu ngelamun ya, lagi banyak pikiran?" Tanya Arman sambil menyesap kopi nya

Bara menghela nafas, tidak ada salahnya kalau dia bercerita tentang keluarganya pada Arman, karena Arman juga bagian keluarganya. Lebih tepatnya, adik kandung Papa nya

Akhirnya Bara menceritakan tentang segala perubahan Mama nya, dan juga kedatangan Syira sebagai adik baru nya

Arman mengangguk "Lalu sekarang kamu tinggal dimana?" Tanya Arman

"Markas" Kata Bara singkat "Om tau dimana Papa?" Tanya Bara penuh harap

Arman terdiam kemudian merogoh kantung jaket Bara, mengeluarkan kertas berisi kode dari Agatha. Membuat Bara terkejut

Bara membulatkan matanya "Om...?"

"Pecahkan ini, maka kamu akan tau" Kata Arman menunjuk kertas itu

Bara menatapnya bingung "Om tau dari mana kalau---"

"Saya tau, sekali lagi pecahkan ini semua. Jika sudah, temui saya di alamat ini. Semua jawaban atas masalahmu ada di sana" Kata Arman segera bangkit dan menyerahkan kartu namanya

Bara menatap kepergian Om nya dengan pandangan sulit diartikan. Matanya kembali fokus ke kertas Agatha, kemudian beralih ke kartu nama yang di pegangnya

ALBARA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang