31

163K 19.4K 1.9K
                                    

HAPPY READING 💚
.
.
.
.
.
.
🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤

Hari ini adalah hari minggu, hari dimana Bara dan yang lainnya libur sekolah

Sekarang Langga, Dean, dan Aslan sedang berkunjung ke markas untuk berkumpul dengan Bara. Tanpa anggota lain

"Kalian ngerasa aneh nggak sih?" Celetuk Aslan tiba tiba

"Apanya yang aneh?" Tanya Dean bingung

"Akhir akhir ini Rixon sama anak buahnya udah nggak pernah nunjukin batang idungnya lagi" Kata Aslan

Bara menegakan duduknya seraya berpikir. Begitu juga Langga yang terlihat manggut manggut

"Apa kita bakal muncul ke jalanan lagi?" Tanya Langga

"Bener, mungkin aja udah aman situasinya" Kata Aslan menyetujui

"Iya juga, nggak banget kalo kita sembunyi terlalu lama" Kata Dean menghela nafasnya

Kini pandangan mereka beralih pada Bara yang sedari tadi diam, terlarut dengan pikirannya sendiri

"Bar!" Tegur Langga membuyarkan lamunan Bara

Bara terjengkit dan berdehem "O-oh ya, tapi bukannya itu malah mencurigakan ya?" Kata Bara

Membuat mereka mengernyit bingung

"Maksud lo?" Tanya Aslan

Bara menghembuskan nafasnya "Mereka menghilang setelah kita bersembunyi, bukannya itu malah mencurigakan. Harusnya mereka nyari kita bukan malah ikut menghilang..." Jeda Bara

"....Bisa aja mereka udah merencanakan sesuatu yang besar. Kita nggak boleh lengah" Kata Bara

"Bener juga, bisa aja mereka sengaja, supaya kita ngira kalau mereka udah nggak ngincar kita lagi, terus kalo kita keluar....mereka tiba tiba----akhhh emang bener bener licik si Rixon" Geram Dean

Bara menghela nafasnya dan memijit kepalanya merasa pening dengan semua ini

"Lo ngapa dah Bar, kaya orang banyak pikiran aja" Heran Aslan

Membuat Langga dan Dean memperhatikan tingkah Bara yang sedari tadi gelisah

"Gue nggak tau. G-gue rasa gue seperti di kejar waktu" Kata Bara

"Gue selalu gelisah nggak jelas seperti ada seseorang yang nunggu gue, tapi gue nggak tau siapa dan kenapa..." Lirih Bara

"Lo ngelupain sesuatu kali" Kata Aslan memberi pendapat

"Gue rasa juga begitu, tapi apa? Kenapa otak gue susah banget buat mikir?!" Geram Bara mengacak rambutnya frustasi

"Tenang Bar, udah nggak usah di pikirin, mungkin cuma perasaan lo aja kali. Mending kita ngegame" Kata Langga mengeluarkan ponselnya

"Nah bener tuh" Kata Dean ikut mengeluarkan ponselnya

Akhirnya Bara dan yang lainnya memutuskan untuk bermain game. Melupakan firasat buruk yang di rasakannya

🚲🚲🚲🚲🚲

Di tempat lain, tepatnya di sebuah desa yang terpencil. Agatha sedang menyusuri jalan sambil membawa sebuah foto sepasang suami istri

Gadis itu berjalan menyusuri komplek perumahan yang terlihat sederhana namun kental akan kesenian

"Bu, bu" Panggil Agatha pada seorang wanita yang lewat

ALBARA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang