5 [REVISI]

272K 29.5K 1.3K
                                    

Absen dulu nama kota kalian👉🏻

༺༻


Bugh

Rixon tersungkur akibat pukulan telak dari seseorang yang tak lain adalah Bara. Dia sangat marah kala mendengar Rixon tertarik dengan Agatha.

Heyy dia saja belum berjuang sudah ada saingannya yang dengan gampangnya bilang tertarik dengan Agatha, sedangkan dia yang sudah menanti Agatha dari dulu masih belum berani mengungkapkannya!

"Awsshhh...." ringis Rixon memegangi sudut bibirnya yang robek.

Anak buahnya sudah bersiap menyerang Bara dan teman temannya tapi di tahan oleh Rixon, sepertinya dia mulai tau kelemahan seorang Albara.

Rixon tersenyum miring, "wow, lo terlalu terburu buru ya," ucap Rixon kembali bangkit.

Bara berdecih sinis, menurutnya Rixon yang terlalu berbasa basi. Saking fokusnya Bara pada Rixon, sampai lupa kalau teman temannya dan juga Agatha sudah di bekap mulutnya oleh anak Black Blood.

"Bara...Bara lo bodoh, liat belakang lo!" ucap Rixon tersenyum kemenangan saat melihat Bara membalikan badannya dan matanya melotot kaget. Bagaimana tidak kaget, para sahabatnya dan juga gadisnya sedang di bekap oleh anak buah Rixon.


"LEPASIN MEREKA ANJING!" bentak Bara murka.

"Enak aja, gimana kalo kita main sama nih cewek dulu?" usul orang yang membekap mulut Agatha bersama dua orang yang mencekal tangannya.

Agatha hanya memutar bola matanya malas. Sebelum matanya membulat sempurna kala orang itu menyibakkan rambutnya. Bara yang melihat itu semakin murka.

"JANGAN SENTUH DIA!" teriak Bara kesetanan.


Dia tak bisa apa apa karena mereka mencekal tangannya kuat, bukan hanya dua orang namun beberapa orang. Kalau saja tadi dia tidak berlatih basket sewaktu istirahat, dan bermain kejar kejaran dengan Rixon, pasti dengan mudah dia menyentak tangan mereka.

Agatha hanya diam karena dia ingin membuat mereka merasa menang terlebih dahulu lalu kemudian Agatha akan membuat mereka.....bommm. Hancur!

"Wahhh mulus bro," ucap nya saat melihat leher jenjang Agatha. Langga, Dean, dan Aslan sudah mati matian berusaha melepaskan cekal-an pada tangan mereka namun sangat sulit.

ALBARA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang