35

168K 20K 4.6K
                                    

HAPPY READING 🧡
.
.
.
.
.
.
💛💛💛💛💛💛

Keesokan harinya

Bara dan Arman beserta anak buahnya yang berjumlah sangat banyak itu kini sudah mempersiapkan diri untuk menuju ke suatu tempat

"Kamu siap Bara?" Tanya Arman

"Siap om" Katanya tegas tanpa keraguan

Arman mengangguk dan kini memandang para anak buahnya dengan tegas

"SEMUA SIAP?!" katanya tegas

"SIAP MASTER" Jawab mereka serempak

"Bagus, ayo berangkat" Titah Arman

Mereka membawa sekitar 50 mobil dengan berisi sekitar 10 orang per-mobil. Lengkap dengan senjatanya masing masing

Bara juga sudah di beri sebuah pistol kedap suara. Dan juga beberapa bom asap beracun yang mungkin bisa berguna sewaktu waktu

Arman sendiri membawa beberapa pistol yang sudah di lumuri racun pelumpuh saraf. Jadi jika itu masuk ke tubuh makhluk hidup, maka dia akan merasa lemas dan susah berdiri

Butuh waktu setengah hari untuk sampai di sana tempat tujuan mereka

Sassi di Matera, sebuah tempat yang kental dengan nuansa gua. Tapi cukup terbuka, dan Bara yakin mereka tidak akan seceroboh itu menyekap orang di lahan terbuka

"Kemana lagi kita?" Tanya Bara

"Ikuti saya" Kata Arman berjalan ke tempat yang cukup jauh

Karena mobil tidak dapat melewati jalan ini, jadi mereka berjalan kaki sekitar tiga puluh menit tibalah mereka di sebuah gua yang sepertinya terawat

Banyak orang berpakaian serba hitam yang menjaga di bagian depan gua. Arman membagi pasukannya menjadi beberapa kelompok

Bara tetap mengikuti Arman yang sekarang berjalan mengendap endap, pasukan mereka juga tengah melawan para penjaga itu dengan pistol

Dor

Dor

Dor

Arman memegang dua pistol di tangan kanan dan kirinya, sedangkan Bara juga ikut menembaki orang orang yang menghalangi mereka tapi dengan pistol kedap suara

Mereka berjalan dengan waspada, tangan yang masih mengacungkan pistol kalau sewaktu waktu mereka tiba tiba di serang

Dor

Dor

Dua peluru berhasil Arman luncurkan pada seorang yang menghalangi mereka, membuat orang itu terduduk lemas karena memang Arman tidak membunuhnya

"Kemana lagi om?" Tanya Bara berbisik

Arman mengisyaratkan dengan matanya untuk berjalan lurus. Bara mengikutinya, sesekali mereka harus bersembunyi di balik batu saat ada musuh yang lewat, tapi setelah itu mereka langsung menembaknya

ALBARA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang