38

172K 21.6K 4.5K
                                    

HAPPY READING 💜
.
.
.
.
.
.
Part ini bakal sedikit panjang, jadi jangan bosen ya!
.
.
.
.
❥ ❥ ❥ ❥ ❥ ❥ ❥ ❥

Mereka semua kini berkumpul di markas dengan Arman yang memapah istrinya, dan Bara yang menggendong Agatha di punggungnya

Aryo datang dari dalam dengan wajah cemas saat melihat anak dan adiknya menggendong dua wanita yang memejamkan matanya

"Mereka kenapa?" Tanya Aryo khawatir

"Tidur" Singkat Bara dan melanjutkan jalannya ke kamar untuk membaringkan Agatha

"Dia pingsan, tubuhnya sangat lemah. Aku akan membawanya ke kamar kak" Kata Arman

Aryo hanya mengangguk mengiyakan setelah itu Arman membawa istrinya ke kamar untuk membersihkan tubuh Vanya

*****

Tidak perlu menjelaskan siapa dirimu sebenarnya, karena yang menyukaimu tidak membutuhkannya, dan yang membencimu tidak akan memperdulikannya

Sedari tadi Bara hanya memandangi wajah Agatha yang sedang tertidur dengan tenang. Terlihat polos, berbeda dengan tadi saat gadis itu bertarung dengan pistolnya

Bara menyelipkan helaian rambut Agatha, lalu mengelus wajah Agatha dengan sangat lembut seakan kalau dia berlaku kasar sedikit saja maka wajah itu akan hancur. Agatha seperti porselen yang Bara perlakukan dengan hati hati

"Gue nggak nyangka, cewek bar bar kaya lo bisa bikin gue jatuh cinta" Gumam Bara tersenyum tipis

Kembali mengingat kalau Agatha adalah orang yang misterius, gadis itu lebih dari apa yang selama ini orang kira. Dia bahkan cukup tangguh untuk ukuran seorang perempuan

Ah, Bara jadi semakin sayang!

"Gue nggak tahan lagi" Geram Bara, entah apa yang ada di pikirannya, namun pemuda itu segera berlalu dari kamar dan meninggalkan Agatha yang masih terlelap, mungkin karena kelelahan


🧡🧡🧡🧡

Setelah mereka beristirahat, kini semuanya berkumpul di ruangan kedap suara yang biasa di gunakan untuk rapat penting. Ada Bara, Agatha, Arman, Vanya, dan Aryo

"Jadi bisa jelaskan Vanya?" Tanya Aryo

Vanya menghela nafas, wanita itu sudah lebih baik keadaannya dari yang terakhir kali

"Waktu Mas Aryo dan Mbak Renata ke luar kota untuk perjalanan bisnis, aku dan Mas Arman kebetulan juga ada di sana untuk..... E-ehmm  h-honeymoon" Kata Vanya lirih di akhir kalimatnya

Bara dan Agatha menatapnya menggoda, Arman terkekeh melihat istrinya tampak malu malu, sedangkan Aryo menggelengkan kepalanya sambil tersenyum geli

"T-terus, kami juga liat kalo Mbak Sofia selalu nempelin Mas Aryo. Tapi keliatannya Mbak Renata biasa aja, dia pasti mikir mungkin Mbak Sofia kangen sama kakaknya. Dia nggak curiga sama sekali sama pandangan Mbak Sofia ke Mas Aryo" Terang Vanya

Aryo masih mendengarkan, jujur ia tak mengerti kata kata Vanya soal pandangan Sofia padanya. Ini dia yang kurang peka atau bagaimana? Perasaan biasa saja

ALBARA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang