30

170K 19.7K 2.4K
                                    

HAPPY READING 🖤
.
.
.
.
.
.
.
🍚🍚🍚🍚🍚🍚🍚

Kalian kira omongan Agatha mengenai kepergiannya hanya bualan?

Tidak, gadis itu benar benar akan pergi ke sebuah kota yang sangat terpencil tanpa memberi tau siapapun

Sekarang dia tengah bersiap siap dengan memasukan beberapa potong baju, ponsel, laptop, dan sebuah flashdisk yang menjadi tujuan kepergiannya

"Huh..." Agatha menghembuskan nafasnya setelah semua barang barangnya sudah masuk ke dalam sebuah ransel

Kemudian dia segera memasuki mobilnya dan menjalankannya ke tempat yang sangat jauh. Mungkin butuh seharian untuk sampai

*****

Bara kini sedang berada di Cafe untuk mengecek pekerjaannya

Dia memang sudah mulai belajar sedikit demi sedikit mengenai bagaimana caranya mengelola keuangan

"Jadi berapa banyak--"

Byurrr

Perkataan Bara terpotong saat sesuatu yang basah mengenai bajunya

Niatnya ingin marah namun mengingat orang itu adalah seorang pembeli, jadi ia urungkan

"Gimana sih, berdiri di tengah jalan. Jadi tumpah kan minuman saya" Sentak seorang wanita paruh baya

Bara menaikan sebelah alisnya "Nanti saya ganti" Kata Bara datar

"Dasar anak jaman sekarang, bukannya minta maaf malah bla...bla...bla"

"Dasar tante tante rempong" Gumam Bara sangat pelan

"Sepatu mahal saya jadi basah kan, pokoknya kamu harus ganti" Kata wanita itu dengan nada tinggi

"Kalau begitu anda juga harus mengganti baju mahal saya yang basah" Kata Bara mengikuti kata kata wanita tadi

Wanita itu terdiam tapi itu tak bertahan lama

"Enak saja, saya nggak salah ya. Ini salah kamu yang berdiri di tengah jalan" Kata wanita itu mengelak

"Saya sebesar ini apakah mata anda tidak melihat? Atau anda rabun" Kata Bara semakin membuat wanita itu marah

"HEH DIAM KAMU ITU CUMA KARYAWAN BIASA, SAYA ORANG KAYA BISA SAJA SAYA MENUNTUT KAMU SUPAYA KAMU DI PECAT DARI SINI" teriakan itu mengundang beberapa pengunjung

"Siapa bilang dia karyawan biasa, dia pemilik Cafe ini" Kata seorang gadis tiba tiba datang dari belakang mereka

Bara dan wanita itu menoleh. Bara menatapnya terkejut, sedangkan wanita itu menatap nyalang

"Siapa kamu?!"

"Saya? Saya pacarnya" Katanya enteng

Bara menatapnya dengan tatapan sulit di artikan, sedangkan wanita itu menatapnya remeh dan terkesan angkuh

"Cuma pacar aja bangga, lagian kalian pasti orang miskin nggak usah sok sok an ngelawan saya" Ujarnya sombong

ALBARA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang