23

176K 20.6K 5.3K
                                    

HAPPY READING 💜
.
.
.
.
.
.
.
.
🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿

Pagi ini Agatha berniat akan pulang ke Jakarta, gadis itu tengah membujuk Agam yang sedari tadi menempel dan merengek tak ingin di tinggal, membuat Agatha serba salah

"Nanti aja Atha...." Bujuk Agam dengan puppy eyes nya

Agatha menghela nafasnya berusaha bersabar "Ini udah sore Agam, besok aku kan harus sekolah" Kata Agatha

"Yah...tapi kamu harus sering sering kesini ya" Kata Agam memohon

Agatha tersenyum dan mengangguk "Kalo kamu kangen, kamu bisa ke Jakarta" Ujar Agatha

"Siap" Kata Agam dengan gaya hormat

Agatha terkekeh dan mencium pipi Agam sebagai tanda pamit "Daaahh..." Kata Agatha melambaikan tangannya

"Daaah.."

Agatha akhirnya bisa pulang setelah acara perpisahan itu. Agam memandang mobil Agatha yang mulai menjauh dengan tatapan yang sulit diartikan

Gadis kuat!

Kata Agam dalam hati dan mulai masuk ke dalam rumahnya yang kembali terasa sepi karena Agatha sudah pulang

🧡🧡🧡🧡🧡

Di kota lain, tepatnya di sebuah kamar dengan nuansa gelap. Terdapat seorang pemuda yang sedari tadi hanya melamun dan mengecek ponsel berkali kali

Tok..tok..tok

Pintu kamarnya di ketuk berkali kali dari luar namun tak membuat pemuda itu beranjak dari kasurnya

"KAK BARA, ANTERIN AKU KE MALL YUK" teriak seorang gadis yang tak lain adalah Syira

Bara menghela nafasnya jengah mendengar gadis itu terus berteriak seakan ini rumahnya sendiri

"KAK!!" teriak Syira lagi dengan sedikit membentak

Bara melemparkan ponselnya geram dengan tingkah Syira. Dengan langkah lebar, Bara membuka pintunya dan langsung menatap Syira tajam

"Ka--"

"APA?! LO BERISIK TAU NGGAK, JANGAN SEENAKNYA TERIAK TERIAK INI BUKAN RUMAH LO. LO ITU CUMA NUMPANG, DASAR ANAK PUNGUT" bentak Bara sangat murka dada nya naik turun karena emosi

Bibir Syira bergetar dan matanya berkaca kaca "A-aku cuma pengen ngajakin kakak keluar, emang salah?" Tanya Syira dengan menundukan kepalanya

"Cih, nggak usah sok akrab lo" Sinis Bara

Syira menunduk dengan air mata buayanya yang terus keluar saat melihat Renata berjalan ke arahnya

"Hiks..hiks..hiks..aku salah apa sama kakak, kenapa kakak selalu jahatin aku?" Tanya Syira sesenggukan

Bara menatapnya malas "Dasar jalang, nggak usah nangis lo bikin gue tambah muak tau ng--"

PLAKK

Belum sempat Bara menyelesaikan ucapannya, tiba tiba saja pipinya terasa panas karena tamparan Renata

ALBARA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang