Fiona POV
Kami sudah berada di London, tepatnya di hotel yang sama dengan the boys menginap. Tadi pagi kami baru mendarat di Heathrow dan langsung ke hotel. Aku sekamar dengan Christina, sedangkan Tatum dengan Gabbie. Hari ini Why Dont We akan perform di Wembley Stadium London. Mereka akan tampil di konser Capital's Summertime Ball. Rencananya kami akan datang ke backstage mereka. Dan sekarang kami sedang bersiap-siap pergi kesana.
"Gua ga sabar ketemu Corbyn." Ucap Christina excited.
"Makanya ayo cepetan make upnya. Keburu acaranya selesai." Balas Tatum.
Aku dan Gabbie hanya tertawa menyimak percakapan mereka. Bukan hanya Christina yang tidak sabar, aku juga disini tidak sabar bertemu dengan Zach.
"Cmon girls, kita berangkat sekarang." Teriak Christina.
Kami berjalan keluar dari hotel dan masuk kedalam taksi. Sayangnya jalan menuju kesana sangat macet. Semoga saja acaranya belum dimulai. Sesampainya kami disana, kami dijemput oleh Robert agar bisa masuk ke backstage.
"Guys, liat siapa yang datang." Teriak Robert saat kami sampai diruangan Why Dont We.
"OH MY GOD."
"WHATTT?"
"BABEEEE WHAT ARE U DOIN?"
Teriak mereka saat kami masuk.Zach berlari menghampiriku dan memelukku dengan erat. Aku melihat Emily yang sedang memperhatikan kami berpelukan.
"Fiona? Kenapa kamu ga bilang mau dateng ke sini?" Ucap Zach masih dengan posisi berpelukan.
"Kalau aku bilang dulu, bukan surprise namanya." Balasku
"Guys, tolong ya disini gua ga ada yang meluk. Jadi jangan mesra-mesraan didepan gua." Teriak Daniel.
"Ada Emily diujung sana." Balas Jack disambut dengan tawa kami semua.
Daniel POV
Aku terkejut saat melihat Fiona datang kesini. Sebenarnya aku sangat ingin berlari kepadanya dan memeluk badan mungil itu. Namun Zach sudah lebih dulu memeluk Fio. Rasanya aku ingin mencolok mataku sendiri ketika melihat teman-temanku sedang berpelukan. Hanya aku yang tidak memiliki pasangan. Tapi ini lebih baik dari pada aku harus berpacaran dengan Grace. Sedari tadi aku memperhatikan Fiona dan Zach yang sedang mengobrol. Panas sekali udara didalam sini, akhirnya aku memutuskan untuk mencari udara diluar.
"Ngapain lu disini?" Tanya seorang perempuan. Ia adalah Emily.
"Kenapa lu ada dimana-mana sih?" Jawabku.
"Lu cemburu sama Zach?" Tanya Emily.
"No. Kenapa gua harus cemburu sama sahabat gua sendiri?" Balasku.
"Harusnya gua yang nanya itu. Kenapa lu cemburu sama sahabat lu sendiri?" Jawab Emily.
Aku mulai tahu kemana arah pembicaraan ini. Ia seperti mau mengadu domba antara aku dan Zach. Dari pada aku berlama-lama dengan Emily, lebih baik aku melihat teman-temanku bermesraan saja. Aku meninggalkan Emily sendirian diluar.
"Daniell! Lu mau kemana?" Teriak Emily.
Aku tidak akan membiarkan Emily memanfaatkan perasaanku pada Fiona. Mau bagaimanapun, Fiona adalah pacar Zach sahabatku. Apa lagi sekarang kami berada dalam satu band. Aku tidak ingin membuat karir Why Dont We berantakan, dan mengecewakan Limelight. Itu tidak akan terjadi.
Aku kembali masuk kedalam backstage dan duduk di sofa. Untungnya hanya ada the boys, Christina, Gabbie dan Tatum. Dimana Fiona? Apa ia sedang ke toilet? Lagian untuk apa aku memikirkannya, ingat aku harus melupakan Fiona. Aku harus mengembalikan moodku agar tidak mengecewakan penonton. Aku memutuskan untuk membeli kopi dulu di Starbucks dekat sini.
"Guys, ada yang mau nitip kopi? Gua mau ke Starbucks."
"Engga, gua udah nitip Fiona tadi." Jawab Jonah.
"Okay. Gua pergi dulu." Ucapku.
"Daniel, jangan lama-lama. 30 menit lagi acaranya dimulai." Teriak Zach mengingatkanku.
Aku mengangguk dan berjalan keluar. Shit, diluar banyak sekali limelight. Ya, aku tau mereka limelight karna mereka menggunakan merchendise kami. Semoga saja mereka tidak menyadari keberadaanku. Aku sedikit menunduk agar mereka tidak melihat wajahku. Tiba-tiba
BRUKKK
Aku menabrak Fiona sampai terjatuh dan membuat beberapa limelight menengok. Aku langsung membangunkan Fiona dan menarik tangannya. Oow, aku sedang dalam masalah sekarang.
"OH MY GOSHH! DANIELLLL"
"DANIELLLLL"
"OH MY GOD!"Mereka sudah mulai berteriak dan berlari mengejarku dan Fiona. Bukannya aku tidak mau bertemu mereka, tapi acara akan dimulai 30 menit lagi. Sedangkan tidak ada bodyguard di sekitar kami. Bisa-bisa aku terjebak diluar dan Why Dont We terlambat tampil.
"Daniel, kita harus lari kemana?" Teriak Fiona yang sedang berlari disampingku
"Kita balik ke gedung lewat pintu belakang. Jangan lepasin tangan gua ya." Jawabku sambil berlari.
Kami sudah sampai di pintu belakang dan aku sedang membuka pintunya. Sialnya pintu ini terkunci. Fiona sudah mondar-mandir kebingungan karna panik. Sepertinya baru kali ini ia dikejar-kejar fans. Aku terus menggedor pintunya sampai seorang petugas membukanya.
"Oh my God, Thank's. You save our life." Terima kasihku pada si petugas dan langsung menarik Fiona ke dalam.
Kami sampai di backstage dengan nafas yang tersenggal-senggal.
"Kalian kenapa? Fio kamu kenapa?" Tanya Zach langsung menghampiri Fiona.
"Aku sama Daniel di kejar fans kalian. Aduh cape banget. Jonah maaf ya, tadi kopi lu gua tinggalin. Soalnya susah lari-lari sambil bawa kopi." Jawab Fiona.
"It's okay. Yang penting kalian udah sampai sini." Balas Jonah.
"Zach, kenapa lu biarin Fiona keluar sendirian? Kalau dia kenapa-kenapa gimana?" Tanyaku sedikit emosi.
"Gua ga tau kalau diluar banyak fans dan gua takut kita telat tampil. Jadi gua biarin Fiona pergi sendiri." Jawab Zach dengan muka bersalah dan menyesal.
"Udah-udah ga usah dimasalahin. Yang pentingkan gua sama Daniel udah sampai sini dan ga kenapa-kenapa." Balas Fiona menyudahi perdebatan ini.
Aku duduk di sofa dan mengambil botol minum yang ada dimeja, kemudian meneguknya sampai habis. Jika diingat-ingat lagi, selama kami dikejar-kejar Fiona menggenggam tanganku dengan erat. Aku rela dikejar-kejar asal Fiona terus menggenggam tanganku.
Zach POV
"I'm sorry. Harusnya tadi aku temenin kamu keluar." Ucapku kepada Fiona.
"It's okay, Zach. Yang penting aku ga kenapa-kenapa." Jawabnya seperti tidak masalah.
Seperti itulah Fiona, selalu memaafkan kesalahanku.
"Guys, ayo keluar. Sebentar lagi kalian perform." Teriak Robert meminta kami keluar.
Kami semua keluar dan bersiap-siap dipinggir panggung. Aku melihat diluar banyak sekali penontonnya. Aku merasa gugup dan tiba-tiba seseorang menggenggam tanganku dengan erat.
"It's okay, babe." Bisik Fiona sembari menggenggam tanganku.
Aku seperti mendapatkan nyaliku kembali. Coba saja setiap aku perform ia selalu ikut. Pasti aku akan sangat bersemangat.
"Okay Why Don't We naik ke stage. Good luck guys." Teriak Robert.
Kami naik keatas panggung disambut dengan teriakan ribuan penonton. Aku harus memberikan yang terbaik karna Fiona menontonku dari pinggir panggung. Kami membawakan 3 lagu, Hooked, Trust Fund Baby, dan 8 Letters. Dan semuanya berjalan lancar, penontonpun memberi tepuk tangan dan menyoraki kami dengan meriah. Aku sangat bersyukur memiliki fans yang selalu mendukung kami sampai kami sebesar ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
First Sight || Zach Herron
Fanfiction[COMPLETED] Fiona Vallerine mahasiswi baru di Stanford University. Di hari pertamanya ia menjadi seorang mahasiswi, ia tidak sengaja berkenalan dengan Zach Herron. Sejak perkenalan itu, Zach dan Fiona menjadi dekat. Zach tertarik dengan Fiona sejak...