2

61 7 0
                                    

Fiona POV

Aku baru saja keluar dari kelas, otakku panas sekali karna di berikan kuis. Bahkan dosen tadi tidak melakukan perkenalan. Walaupun materi yang di kuiskan adalah teori-teori dasar. Tetap saja aku sudah lupa pelajaran di Senior High School. Aku pun memutuskan untuk membeli minuman dingin di cafe dekat kampus. Berharap otak ku ikut dingin setelah meminumnya. Aku masuk ke cafe dan mencari kursi kosong. Sayangnya tidak ada kursi kosong. Jadi aku terpaksa untuk take away minumanku.

Setelah mengambil minumanku, aku mendengar seseorang memanggil namaku. Aku pun melihat ke sumber suara tersebut. Sekumpulan perempuan melambaikan tangan kepadaku dan memberi isyarat agar aku menghampiri mereka. Aku pun menghampiri mereka dan menanyakan ada apa.

"Hai Fiona tadi kita sekelas loh. Kenalin nama gua Grace." Ujar salah satu dari mereka sambil melemparkan senyum kepadaku.

"Kenalin gua Anna. Tadi gua yang duduk di belakang lu di kelas." Ujar Anna.

"Nama gua Cleopatra. Panggil aja Cleo." Ujarnya sambil tersenyum kepadaku.

Aku tersenyum kepada mereka dan memperkenalkan diriku.

"Nama gua Fiona Vallerine . Seneng bisa kenal kalian." Jawabku kepada mereka. Rasanya aneh jika mereka tiba-tiba mengajakku berkenalan. Tapi aku membuang jauh-jauh pikiran tersebut. Semoga mereka bisa menjadi temanku disini. Mengingat aku hanya kenal dengan Zach, Daniel dan Corbyn di kampus ini. Anna mengajakku untuk bergabung dan mengobrol bersama yang lain.

Aku sampai dirumah jam 5 sore. Hari ini aku diantar pulang oleh Grace karna kebetulan rumah kami searah. Rumahku sepi seperti biasa. Ayah dan Ibu ku selalu bekerja dan pulang larut malam. Walaupun aku jarang bertemu dengan kedua orang tuaku, mereka tetap memperhatikanku ketika ada waktu luang. Di rumah ini hanya ada pembantu dan supir. Karna aku merasa kesepian jika makan sendiri, aku mengajak pembantu dan supirku untuk makan bersama. Setelah makan, aku segera mandi dan masuk ke kamar.

Ting!

Ada notifikasi yang masuk ke ponselku. Aku langsung membuka notif tersebut. Nomor tidak di kenal memberiku pesan.

"Hai Fiona, gua Zach."

Ternyata Zach yang mengirimkanku pesan. Tapi ia dapat dari mana nomor handphone ku? Rasanya aku tidak pernah membagikannya kepada siapapun. Aku memilih untuk tidak menjawab pesannya. Aku menyimpan handphone ku di atas meja. Dan membantingkan tubuhku ke kasur.

Aku masih memikirkan dari mana Zach mendapatkan nomor ku. Memikirkan hal tersebut membuatku mengantuk. Akhirnya akupun tertidur.

Zach POV

Sudah satu jam aku menunggu balasan dari Fiona . Aku mendapatkan nomornya dari temanku Justin. Ia adalah mentor Fiona pada masa orientasi siswa. Aku juga mendapatkan beberapa foto Fiona saat masa orientasi. Aku terdengar seperti seorang psikopat yang sedang mencari tahu identitas targetnya. Tenang saja, aku tidak akan menyalahgunakan foto dan nomor handphonenya. Sudah dua jam aku menunggu balasannya. Aku pun memilih untuk tidur.

Bunyi alarm membangunkanku pagi ini. Aku segera membuka handphone ku untuk melihat balasan darinya. Tapi ternyata nihil, ia belum membalasnya sampai sekarang. Aku sangat gregetan menunggu pesan darinya. Karna tidak sabar, aku memberanikan diri untuk menelfonnya.

"Halo? Maaf ini siapa ya?" Aku terkejut mendengar suara Fiona yang menandakan ia sudah mengangkat telfon ku.

"Hai ,gua Zach. Ini Fiona kan?" Jawabku sambil bertanya balik. Siapa tahu aku salah orang.

"Ohh iya, gua Fiona. Ada apa Zach pagi-pagi udah nelfon." Sahutnya dari sebrang sana.

"Kenapa lu ga jawab pesan gua tadi malem?" Tanyaku yang sudah tidak bisa menahan rasa penasaran.

First Sight || Zach HerronTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang