6

38 5 0
                                    

Daniel POV

Tidak ada henti-hentinya Grace menghubungiku. Bahkan hari ini ia mengajakku bertemu di salah satu cafe dekat kampus. Terpaksa aku harus mengikuti kemauannya. Dan sekarang aku sedang bersamanya. Kami duduk berhadapan dan sesekali mengobrol.

Keadaan sangat canggung karna kami lebih banyak diam dan menyantap makanan yang kami pesan dari pada mengobrol.

"Grace, lu bawa mobil ga?" Tanya ku setelah makan.

"Gua ga bawa mobil." Jawabnya sembari menatapku.

"Gua anter lu pulang kok. Tapi kita ke studio dulu ya. Gua mau ngambil barang yang ketinggalan disana. Gapapa kan?" Ucapku.

"Iya gapapa. Makasih ya lu mau anter gua." Jawab Grace sembari tersenyum.

"Ya udah, ayo pulang." Ajak ku ,lalu langsung pergi menuju parkiran.

Selama di perjalanan, kami hanya mendengarkan radio dan beberapa kali mengobrol. Kami sampai di studio dan aku memintanya untuk tetap menunggu di mobil. Aku tidak mau mereka menggodaku karna aku membawa perempuan.

Aku masuk ke dalam studio dan menyapa Jonah, Corbyn dan Jack yang ada di dalam. Aku tidak melihat batang hidung Zach.

"Zach kemana?" Tanya ku sembari mencari kertas lagu yang ku ciptakan.

"Dia baru aja pulang." Jawab Jack.

Setelah menemukan kertas tersebut, aku pamit kepada mereka dan keluar studio. Aku melihat Grace di luar mobil sedang menerima telfon. Aku menghampirinya kemudian ia mematikan telfonnya.

"Udah ketemu barangnya?" Tanya Grace padaku.

"Udah, ayo pulang." Jawabku sembari masuk ke dalam mobil.

Aku mengantar Grace sampai ke rumahnya. Ia mengucapkan terima kasih kemudian turun dari mobilku. Di perjalanan pulang, aku melihat mobil Zach terparkir di depan rumah seseorang. Oh, mungkin saja aku salah lihat. Bukan hanya Zach yang memiliki mobil seperti itu. Aku kembali melanjutkan perjalananku dan pulang ke rumah.

"Daniel, lu abis ngedate ya?" Goda Anna. Baru saja aku masuk ke dalam rumah.

Aku hanya meliriknya lalu berjalan memasuki kamarku.

"Daniel, lu kenapa cuek sih sama Grace? Kasian tau dia temen gua." Rengek Anna mengikutiku dari belakang. Sudahku duga, pasti Grace akan mengadu pada Anna.

"Kalau lu jodohin gua sama temen lu yang lain sih gua mau. Masalahnya Grace bukan tipe gua, Na." Jawabku dengan sabar.

"Masalahnya yang mau sama lu cuma Grace." Balas Anna.

Aku hanya menghela nafas dan mendorongnya keluar kamar. Aku butuh istirahat setelah menjalani hari yang penuh paksaan ini. Andai saja Fiona yang mengajak ku pergi. Mungkin aku akan sangat semangat.

Zach POV

Aku sedang memperhatikan foto-foto yang terpajang di ruang tamu Fiona. Ya, ayah Fio mengajakku untuk makan malam bersama. Jika kalian ingin tahu persiapanku sebelum pergi ke sini, pasti kalian akan lelah melihatku. Aku sudah bergonta-ganti baju sebanyak 10 kali.  Aku mencari baju yang tepat untuk bertemu dengan calon mertuaku. Berkhayal saja dulu, siapa tau nanti menjadi kenyataan. Bahkan aku sudah merapikan rambutku selama setengah jam.

"Zach, ini minum dulu." Ucap Fiona sembari membawa minum untuk ku.

"Makasih. Itu lu umur berapa?" Tanyaku menunjuk salah satu foto yang tergantung di dinding.

"Itu waktu gua umur 6, lucu kan." Jawabnya tersenyum menggemaskan.

Aku mengangguk dan tersenyum kepadanya. Rasanya aku ingin mencubit pipinya.

First Sight || Zach HerronTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang