36

31 6 0
                                    

Zach POV

Aku merebahkan diriku diatas kasur yang sangat nyaman ini. Kami baru saja pulang dari stasiun radio tempat kami siaran tadi. Moodku jauh lebih baik setelah bertemu dengan Tiffany. Melihatnya sama seperti aku melihat Fiona. Aku melihat Fiona di dalam diri Tiffany.

"Corbyn, temenin gua ke supermarket dong. Sebentar aja." Bujuk Jack.

"Gua cape, sama yang lain aja." Tolak Corbyn.

"Jonah, Daniel please. Demi gua." Mohon Jack.

Aku melihat Jonah dan Daniel menggelengkan kepala dan memberikan isyarat pada Jack untuk mengajakku.

"Zach, temenin gua ke supermarket yuk. Gua mau cari cemilan, karna kita bakal tinggal di London sampai minggu depan." Ajak Jack.

"Let's go." Jawabku dengan semangat.

"Zach? Lu kerasukan setan apa?" Teriak Corbyn.

"Sekalian gua mau cari Fiona." Jawabku.

Corbyn yang tadinya duduk dengan tegak kembali membungkuk. Mungkin ia sudah lelah mendengarku yang selalu ingin mencari Fiona.

"Yaudah, hati-hati ya." Ucap Daniel.

Kebetulan sekali, di dekat hotel ada supermarket yang lumayan besar. Aku dan Jack memilih untuk berjalan ke supermarket itu. Sampai disana, kami berpencar untuk mengambil snack. Jack  langsung hilang entah kemana. Ia memang selalu seperti itu. Setelah kurasa snack yang ku ambil sudah banyak, aku mencari Jack untuk membayar semua belanjaan ini.

BRUKK

Aku tidak sengaja menabrak seorang perempuan. Ughh clumsy me.

"Sorry-sorry. Gua ga sengaja." Maafku pada perempuan ini.

Saat perempuan itu mengangkat wajahnya, mata kami bertemu. Mata itu, sangat mirip dengan tatapan Fiona. Aku mengerjapkan mataku dan melihat kembali perempuan ini. Ternyata ia adalah Tiffany. Barista di kedai kopi yang belakangan ini sering kami datangi.

"Hai, maafkan aku. Aku tidak sengaja." Ucapku sekali lagi.

"I'm okay. Terima kasih. By the way, aku harus pergi. Permisi." Pamitnya.

Aku memperhatikan punggungnya yang mulai menjauh dan lama kelamaan menghilang. Kejadian tadi mengingatkanku pada pertemuanku dan Fiona pertama kali. Aku tidak sengaja menabraknya di lobby kampus karna terburu-buru. Dari situ lah kami dekat dan akhirnya menjadi sepasang kekasih. Walaupun pada akhirnya kami berpisah.

"Zach, lu belanja lama banget sih kaya ibu-ibu." Ejek Jack.

"Gua nabrak bidadari." Balasku masih melamun.

"Bidadari apaan? Gua takut lu sakit jiwa deh." Ucap Jack.

"Lupain, ayo kita bayar." Ajakku.

Daniel POV

Aku bersandar di sofa sembari membuka sosial mediaku. Kapan lagi kami memiliki waktu luang seperti ini. Karna Jack sedang membeli cemilan, lebih baik aku menggunakan kesempatan ini untuk me time. Aku memasang earphone dan memutar playlist andalanku. Aku memejamkan mataku sembari menikmati musik yang kudengar. Sayangnya ketenangan ini hilang karna seseorang mengetuk-ngetuk pintu.

"Ya, sebentar." Teriakku kemudian berjalan membuka pintu.

Jack dan Zach berebutan masuk ke dalam kamar. Kelakuan mereka terlihat seperti anak usia 10 tahun yang sedang berlomba masuk ke rumah. Aku menutup pintu dan kembali duduk di sofa.

"Daniel, tadi pagi lu pergi ke kedai kopi favorit Jonah kan?" Tanya Zach.

"Ya, ada apa? Rasa kopi disana luar biasa, ditambah barista dan pelayan yang luar biasa juga." Jawabku mengagumi kenikmatan tersebut.

First Sight || Zach HerronTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang