21

32 4 0
                                    

Fiona POV

Aku membuka handphoneku dan melihat banyak sekali notifikasi. Ada 10 missed call dari Zach, dan notifikasi sosmedku yang sudah membanjir. Aku membuka akun twitterku dan melihat Zach, Daniel, aku dan seorang wanita sedang trending. What? Bukannya gosip itu sudah mulai hilang? Aku melihat salah satu artikel dan membacanya. Terlihat Zach yang sedang berpegangan tangan dengan seorang wanita. Aku yakin wanita itu Emily, bisa dilihat dari rambut pirangnya. Pasti Zach memiliki alasan dibalik ini semua. Tidak mungkin Zach memegang tangan wanita gila itu. Sayangnya, bukan hanya Zach dan Emily yang trending. Aku dan Daniel juga ikut terbawa dalam masalah ini, mengingat gosip kedekatanku dengan Daniel kemarin. Mengapa rumit sekali memiliki hubungan dengan entertainer. Tiba-tiba ada suara ketukan pintu.

"Fiona, are you okay?" Tanya ibuku saat masuk ke kamarku.

"I'm okay, ada apa mom?" Balasku.

"Ibu nonton berita tadi, ada berita tentang Zach. Kamu pasti tau kan?" Jawab ibuku.

"Ya, aku yakin Zach punya alasan. I'm okay. Ini udah jadi resiko kami, mom." Balasku sembari tersenyum.

Sebenarnya ada sedikit kesedihan di hatiku. Namun kami harus percaya satu sama lain agar hubungan kami berhasil.

"Mom, aku telpon Zach dulu ya." Kataku keluar kamar dan berjalan ke taman belakang.

Aku duduk di bangku taman dan menghubungi Zach. Sudah 4 kali aku menelpon Zach, namun masih belum ada jawaban. Sepertinya ia sedang sibuk, makanya ia tidak mengangkat telpon dariku. Aku memejamkan mataku dan mengingat kebersamaan kami dahulu. Tanpa aku sadari, aku meneteskan air mata. Aku menghapus air mataku dan kembali menguhubungi Zach. Setelah lama berdering, akhirnya Zach mengangkat telponku.

"Fiona, kamu kemana aja?" Tanya Zach mengawali percakapan kami.

"Aku kemarin tidur, im sorry Zach. Bisa tolong jelaskan semua ini." Jawabku.

"Emily jatuh, jadi aku tolong dia. Karna dia jalannya lama, jadi aku tarik aja tangannya. Keadaan disana juga terlalu rame, jadi aku harus bantu dia babe. Sorry, babe." Balas Zach.

"Okay, i trust you." Jawabku.

"Aku harus siap-siap dulu. Nanti aku hubungin lagi ya. Miss you babe." Kata Zach terburu-buru dan langsung memutus telponnya.

Entah aku harus percaya padanya atau tidak. Mungkin aku harus mencari informasi dari Daniel atau yang lain. Aku melihat kalender, dan 5 hari lagi adalah hari anniversary kami. Sebaiknya aku memberikan kejutan untuk Zach. Aku akan memikirkan kejutan itu nanti, sekarang aku mau mengunjungi kedua orang tua Zach terlebih dahulu.

Daniel POV

Semua ini ulah Emily. Kabar mengenai aku dan Fiona kembali ramai dibicarakan. Aku mengkhawatirkan Fiona. Aku takut jika ia diserang oleh hatersnya. Sebaiknya aku menghubungi Anna dan memintanya untuk menemain Fiona sementara waktu.

"Hallo, Daniel? Akhirnya lu inget kalau lu punya adik." Sindirnya, karna aku memang jarang menghubungi Anna.

"Ga usah lebay. Gua minta tolong dong, jagain Fiona disana ya. Gua takut dia diserang." Pintaku sedikit bisik-bisik agar tidak ada yang mendengar percakapan kami.

"Why?" Tanya Anna.

"Gua harus mastiin dia aman." Jawabku.

"Jangan-jangan bener kata media. Fiona selingkuh sama lu ya?" Tuduh Anna sedikit berteriak.

"Bukan, dia masuk berita karna gua. Jadi gua harus tanggung jawab. Nanti gua ceritain semuanya, sekarang lu harus jagain Fiona!" Kataku langsung mematikan telfonnya, agar Anna tidak banyak bertanya.

Aku begitu mengkhawatirkan Fiona. Aku tahu ini salah, tapi aku ingin dia baik-baik saja. Baru saja aku melangkahkan kaki satu langkah, seseorang menahan tanganku. Aku menoleh kebelakang dan melihat Zach yang sedang menatap mataku. Aku merasa terintimidasi, jangan-jangan ia mendengar percakapanku tadi.

"Gua denger, tadi lu sebut-sebut nama Fiona?" Tanyanya masih menatapku.

"Umm, Zach lu dari tadi disini?" Tanyaku balik sembari memikirkan alasan.

"Lu sebut nama Fiona?" Tanyanya kembali.

"Iya, gua minta Anna jagain Fio, karna berita tentang gua sama Fiona mulai jadi pembicaraan lagi. Gua ngerasa bersalah aja, makanya gua kaya gini." Jawabku sedikit berbohong. Sebenarnya aku memang khawatir dengan Fio.

"Thank's mate. Bahkan gua ga kepikiran buat lakuin itu. Makasih banget." Jawabnya memelukku.

"Ya, cukup Zach. Sebelum Corbyn bilang kita gay." Ucapku mencoba melepaskan pelukan Zach.

"Love you, Daniel." Balas Zach, kemudian ia mencium pipiku.

Kebiasaan, Zach memang suka menjahiliku. Apa lagi jika ia disatukan dengan Jack. Mereka akan seperti dua orang aneh yang tidak bisa diam. Aku masuk kedalam dan bersiap-siap, karena sebentar lagi kami akan perform.

"Daniel, lu tadi dicari Emily." Kata Jonah sembari menyeruput kopinya.

"Kayanya dia mulai suka sama lu." Celetuk Corbyn.

"Jelas-jelas dia suka sama Zach." Balasku menggoda Zach.

Zach berpura-pura muntah dan kami semua tertawa. Kadang aku kasihan dengan Emily. Ia selalu menjadi bahan tertawaan kami.

"Guys, ayo keluar kita siap-siap." Teriak Robert.

Kami semua keluar dan bersiap mengguncang Melbourne.

First Sight || Zach HerronTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang