Daniel POV
Corbyn bercerita dengan menggebu-gebu, sementara aku dan Jonah hanya mendengarkannya sesekali tertawa melihat ekspresinya saat bercerita. Jack sedang membeli beberapa makanan dan minuman. Seperti biasa, aku meminta Jack untuk membeli apple juice. Zach belum menampakkan batang hidungnya hari ini. Kudengar dari Jack, ia akan pergi makan malam bersama keluarganya. Terdengar suara pintu terbuka, aku langsung menengok dan menagih apple juice ku.
"Jack, where's my ap.." Ucapanku terhenti saat menyadari orang yang masuk itu bukan Jack, melainkan Zach.
Dan ia tidak sendiri, ia menggenggam tangan Fiona yang berdiri disampingnya. Rasanya baru saja kemarin aku mengantar Fio dan mereka masih bertengkar. Sekarang mereka sedang berpegangan tangan dihadapanku. Bisa kalian bayangkan rasanya menjadi seorang Daniel Seavey? Baru saja aku mendapat kesempatan masuk ke dalam hidup Fiona, dan sekarang kesempatan itu sudah hilang.
"Um, hai Zach, Fio." Sapaku.
"Zach? Lu ga nangis lagi?" Sindir Corbyn.
"Shut up! Gua ga nangis. By the way, kenalin dulu nih Fiona Vallerine, she is my girlfriend." Jawab Zach dengan bangganya.
"Apaan sih Zach, kan kita semua udah kenal sama Fiona." Ucap Corbyn.
Zach dan Fiona menghampiri kami dan bergabung dalam obrolan kami. Ia duduk tepat disebelahku. Aku sangat ingin memeluknya dan mengatakan bahwa aku sangat mencintainya. Jonah menyadari mataku yang berkaca-kaca, ia merangkulku dan menepuk-nepuk pundakku. Aku rasa Zach bukanlah orang yang tepat untuk Fiona. Haruskah aku merebutnya secara paksa dari Zach?
Zach POV
"Guys, gua sama Fiona pamit dulu ya." Pamitku pada teman-temanku.
"Mau kemana Zach?" Tanya Fiona kebingungan.
Aku sengaja tidak memberitahu Fio bahwa aku akan mengajaknya makan malam bersama orang tuaku dan kedua adikku. Aku hanya bilang akan mengajaknya ke studio.
"Ayo ikut aja." Jawabku menarik tangan Fiona untuk berdiri.
"Guys, hargain gua yang ga punya pacar disini." Ucap Daniel sedikit lantang, disambung oleh tawa Jack dan Corbyn yang menggelegar.
"It's okay Daniel. Mereka gila, jangan didengerin." Bela Jonah kepada Daniel.
"Gua pamit dulu ya, makasih semuanya." Ucap Fiona dengan manis.
Merekapun melambaikan tangan kepada kami.
"Zach, kita mau kemana sih?" Tanya Fio saat ia memasang seatbeltnya.
"Kita mau dinner sama keluarga aku." Jawabku dengan santai.
"Zach?! Kenapa ga bilang?" Rengeknya seperti anak-anak.
Melihatnya merengek seperti ini, membuatku semakin gemas padanya. Aku mencium pipinya lalu memeluknya.
"Sorry babe. Emang kenapa aku harus bilang dulu sama kamu?" Tanyaku.
"Aku belum siap Zach." Jawabnya dalam pelukanku.
"Walaupun cuma pake hoodie, kamu udah cantik kok." Ucapku melepas pelukannya kemudian mengelus kepalanya.
Aku melajukan mobil menuju kediamanku. Fiona tampak sangat gugup dan itu membuatku tidak berhenti tertawa. Selama perjalanan, aku menggenggam tangannya agar ia tidak gugup lagi. Aku membukakan pintu untuk Fiona setelah sampai di pekarangan rumahku.
"Mom, Zach pulang." Teriakku saat memasuki rumah.
Tanganku masih menggenggam tangan Fio yang dingin akibat gugup. Reese berlari kearahku dan memelukku.
"Eh ada Fiona, ayo masuk. Ikut tante ke dapur yuk." Sapa mom kemudian mengajak Fio ke dapur.
Aku masuk ke kamar dan membaringkan badanku diatas kasur. Aku memejamkan mataku dan akhirnya tertidur.
Fiona POV
"Gimana hubungan kalian? Kemarin Zach cerita sama tante kalian pacaran ya?" Tanya tante myta kepadaku.
"Iya tante, baru kemarin." Jawabku.
"Jangan panggil tante ah, panggil mom aja. Baru kali ini loh Zach ngenalin pacarnya sama mom, dad." Ucap mom Zach.
"Iya tante, eh mom maksudnya." Jawabku.
Mom Myta sangat terbuka padaku. Ia menceritakan banyak hal mengenai Zach. Mudah sekali berbaur dengan keluarga Zach. Mereka sangat terbuka kepadaku bahkan memperlakukanku bukan seperti tamu lagi. Melainkan seperti keluarga.
"Fiona, makanannya udah siap nih. Tolong panggilin Zach dikamar ya, biasanya dia suka ketiduran. Kamu tau kamarnya kan?" Ucap mom Myta.
"Tau mom, aku panggil Zach dulu ya mom." Aku berjalan memasuki kamar Zach.
Benar saja, Zach tertidur dengan mulut yang sedikit terbuka. Sebelum membangunkannya, aku ingin mengabadikan wajah tampan Zach yang sedang tertidur. Sayangnya aku lupa mematikan flashnya, sehingga aku membuat Zach terbangun.
"Babe, jangan difoto." Ucap Zach dengan suara beratnya sembari menarikku untuk ikut tiduran disebelahnya.
Dan sekarang kami sedang cuddling di atas kasur. Semoga Ryan dan Reese tidak masuk ke dalam kamar secara tiba-tiba.
"Zach, ayo keluar makanan udah siap." Ucapku sembari memainkan rambutnya yang berantakan.
"Aku masih mau disini, babe." Ucap Zach dengan manja dan semakin mengeratkan pelukannya.
"Zach, Fiona ayo makan dulu." Teriak mom dari luar.
"Tuh kan, ayo keluar Zach." Aku berdiri, lalu menarik tangan Zach.
Akhirnya aku berhasil membuat Zach berdiri. Kemudian aku mendorong Zach untuk berjalan keluar.
"Zach, lama banget kaya siput." Omel Ryan yang sudah duduk siap dimeja makan.
"Iya nih Ryan, kakak kamu manja banget harus didorong." Omelku.
"Thank's babe." Ucap Zach sembari duduk dan melemparkan senyum manisnya kepadaku.
"Aduh ini two love bird asik banget. Ayo makan dulu, kasian Ryan udah kelaperan." Ucap dad menggoda Ryan.
Kami menyantap makanan yang sudah disiapkan. Sesekali diselingi oleh canda dan tawa dari kami. Orangtuaku dan orangtua Zach tidak beda jauh. Mereka sama-sama memberikan kehangatan kepada anaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
First Sight || Zach Herron
Fanfiction[COMPLETED] Fiona Vallerine mahasiswi baru di Stanford University. Di hari pertamanya ia menjadi seorang mahasiswi, ia tidak sengaja berkenalan dengan Zach Herron. Sejak perkenalan itu, Zach dan Fiona menjadi dekat. Zach tertarik dengan Fiona sejak...