Fiona POV
Aku dan Zach sedang makan siang di Cafetaria. Sebenarnya Zach tidak ada kelas hari ini, namun ia memaksa ingin makan siang bersamaku dan menungguku sampai pulang. Padahal setelah makan siang ini, aku masih ada 1 kelas lagi. Tidak terasa, kurang lebih sudah satu bulan kami berpacaran. Rasanya baru saja kemarin kami berkenalan.
"Zach." Terdengar seorang wanita memanggil Zach.
Ternyata wanita itu adalah Emily si jalang yang genit dengan Zach. Aku sudah mendengar banyak cerita tentang Emily dari Zach. Emily menyukai Zach dan mendekati Zach dengan agresif. Rasanya nafsu makanku hilang setelah melihatnya.
"Hai Zach, ini adik lu?" Emily menghampiri kami dan menyapa Zach.
"Kenalin, ini Fiona pacar gua." Zach memperkenalkanku kepada wanita berambut pirang ini.
"Oh, hai Fiona. Zach, gua duluan ya. Bye." Pamit Emily sembari mengelus pundak Zach.
Aku yang melihat hal tersebut sontak kaget. Aku benar-benar ingin melempar wanita itu dengan sendok yang sedang ku pegang.
"Kamu cemburu ya?" Tanya Zach menggodaku.
Aku memutar mataku dan kembali makan. Wanita itu benar-benar tidak tahu diri. Bahkan didepanku saja, ia masih sempat menggoda Zach.
"Fiona, i still love you. You better than her,okay?." Rayunya agar aku tidak marah lagi.
Aku tersenyum dan melanjutkan kegiatanku. Sampai akhirnya aku tersedak melihat Grace sedang berpegangan tangan dengan Daniel. Mereka menghampiri meja kami dengan semangat terlebih Grace.
"Grace? Kalian?" Tanyaku masih tidak percaya.
Grace menganggukan kepalanya sembari melemparkan senyum yang lebar. Tetapi tidak dengan Daniel, ia terlihat sendu. Bahkan berkali-kali aku melihatnya tersenyum dengan paksaan.
"Congrat's bro! Bisa nih double date kapan-kapan." Ucap Zach memberi selamat kepada Daniel.
Lagi-lagi Daniel hanya mengangguk dan tersenyum. Setahuku, Daniel memang sedang menyukai seseorang, namun bukan Grace lah orangnya. Ahh sudahlah, mungkin Daniel sudah membuka hatinya untuk Grace. Aku melihat jam dan sebentar lagi kelasku akan dimulai.
"Gua masuk kelas dulu ya, Zach nanti aku kabarin ya kalau udah selesai. Bye guys!" Pamitku sembari melambaikan tangan lalu berjalan memasuki lift.
Daniel POV
Aku melihat punggung Fiona yang bergerak semakin jauh. Jika kalian bertanya tentang hubunganku dan Grace, aku harus jujur aku tidak benar-benar mencintai Grace. Entah mengapa, setelah melihat Fiona dan Zach bersama, aku tidak mau kalah. Aku juga ingin memiliki pasangan, dan hanya Grace lah yang ada.
"Daniel, ayo buka mulutnya." Ucap Grace sembari menyodorkan sesendok nasi ke mulutku.
Aku melihat ke arah Zach yang sedang menahan tawa melihatku sembari memberi sinyal agar aku membuka mulut. Bisa-bisanya aku mengencani perempuan seperti Grace. Dengan terpaksa aku membuka mulutku, lalu Grace menyuapkan nasinya kedalam mulutku. Semoga semua orang di Cafetaria tidak melihat pemandangan yang cringe ini.
"Kayanya mending gua ke perpus aja deh. Selamat bermesraan two love birds." Ucap Zach sembari mengedipkan sebelah matanya kepadaku, kemudian pergi meninggalkan ku dan Grace.
"Grace, 10 menit lagi kelas kamu mulai tuh. Mending kamu masuk kelas aja, nanti telat lagi." Usirku dengan halus.
"Oke, aku ke kelas ya babe. Kamu jemput aku ga nanti?" Tanya Grace.
"Aku mau ke studio sama Jonah, kamu pulang sendiri dulu ya? Lain kali aku jemput deh." Jawabku.
"Oke babe, gapapa kok. Aku pergi dulu ya, bye babe." Ucap Grace kemudian ia mengecup pipiku.
Beberapa orang di Cafetaria memperhatikanku. Baru saja satu hari aku bersama dengan Grace, ia sudah agresif seperti ini. Aku langsung berjalan ke parkiran dan masuk ke dalam mobilku. Aku menancapkan gas dan pergi ke studio. Jonah dan Corbyn sudah berada disana sejak tadi pagi. Entah apa yang mereka kerjakan di studio. Sesampainya aku di studio, aku melihat Corbyn sedang mengatur kamera.
"Corbyn, what are u doing?" Tanyaku bingung.
"Oke Daniel, sorry gua belum ngabarin lu. Gua dan Jonah punya ide, gimana kalau kita berlima buat cover video? Nanti gua masukin ke YouTube, gimana lu setuju ga?" Tanyanya sembari sibuk mengatur kamera.
"Umm, boleh deh. Kita mau nanyi lagu apa? Zach dan Jack udah dikabarin?" Tanyaku sembari mengambil gitar dan memetiknya dengan asal.
"Little things - One Direction, maybe? Jack dan Zach belum gua kabarin." Jawab Jonah.
Tentu saja Zach belum dikabari, sekarang ia lebih sering menghabiskan waktunya dengan Fiona.
Fiona POV
Setelah agenda perkuliahan hari ini selesai, Zach mengajakku pergi ke Carnaval. Ya, kedengarannya sangat kuno, tetapi ini benar-benar menyenangkan. Memperhatikan anak-anak bermain, melihat lampu dari wahana-wahana yang ada, Carnaval memang indah.
"Ini ice cream vanilla sesuai pesanan Tuan Putri." Ucap Zach sembari membawa dua buah ice cream di tangannya.
Aku tertawa dan mengambil salah satu ice cream vanilla yang digenggamnya. Kami berdua menikmati ice cream sembari memperhatikan orang yang berlalulalang. Terdengar suara dering handphone, kami mengecek handphone masing-masing. Dan ternyata handphone Zach lah yang berbunyi. Sekilas aku melihat nama Emily disana.
"Babe, aku angkat telfon bentar ya." Ucap Zach sembari berjalan meninggalkan ku.
Aneh, tidak seperti biasanya ia meninggalkan ku saat mengangkat telfon. Tetapi aku menepis semua pikiran burukku. Aku percaya, Zach tidak mungkin menyukai Emily.
"Maaf babe, lama ya?" Tanya Zach basa basi.
"Its okay, kita pulang yuk. Udah malem nih, aku ngantuk." Ucapku.
Zach mengangguk, kemudian menggenggam tanganku. Kami berjalan menuju tempat mobil kami diparkirkan. Kemudian kami masuk ke dalam mobil, tanpa basa-basi, Zach menancapkan gasnya dan mengemudikan mobilnya ke rumahku. Mataku sangat berat, aku mengerjapkan mataku dan lama-lama semua menjadi gelap, aku tertidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
First Sight || Zach Herron
Fanfic[COMPLETED] Fiona Vallerine mahasiswi baru di Stanford University. Di hari pertamanya ia menjadi seorang mahasiswi, ia tidak sengaja berkenalan dengan Zach Herron. Sejak perkenalan itu, Zach dan Fiona menjadi dekat. Zach tertarik dengan Fiona sejak...