Daniel POV
Aku pergi ke kamar Fiona untuk mengajaknya sarapan bersama. Aku merasa khawatir melihat keadaan Fiona kemarin setelah Zach meninggalkannya begitu saja. Aku membunyikan bel kamar Fiona, dan tidak lama kemudian pintu terbuka.
"Daniel, ada apa?" Tanya Fiona.
"Ayo kita sarapan. Lu harus sarapan." Ajakku.
Fiona mengangguk dan pergi ke dalam untuk mengganti bajunya. Kelihatan sekali dari matanya, ia menangis semalaman. Matanya sangat bengkak, namun tidak menutupi kecantikannya. Menurutku seperti itu. Seharusnya aku yang mendapatkan Fiona, aku akan berjanji tak akan membuatnya menangis.
"Ayo kita turun." Ajak Fiona menyadarkan lamunanku.
Aku mengangguk dan berjalan disebelahnya. Setelah kami sampai di lantai dasar, kami langsung ke restoran. Aku bisa melihat teman-temanku yang sedang makan, temasuk Zach dan Emily yang sedang duduk berdua dan berhadapan di salah satu meja. Sepertinya kami lebih baik sarapan diluar.
"Fio, kita sarapan diluar aj-." Ucapku belum selesai, namun Fio langsung menggenggam tanganku dan menariknya.
"No, kita sarapan satu meja dengan mereka." Potong Fiona.
Mereka?
Aku dan Fiona mengambil makanan kemudian berjalan ke meja Zach dan Emily. Fiona meletakan piringnya dengan sedikit bantingan.
"Kita gabung disini ya, karna semua meja disini udah penuh." Kata Fiona langsung duduk disebelah Zach.
Fiona mengisyaratkanku untuk ikutan duduk. Okay, inilah the real Fiona, si wanita tangguh yang kukenal. Aku langsung duduk disebelah Emily. Corbyn, Jonah dan Jack yang duduk di meja lain menatap kami dengan muka tegang. Pasti mereka takut kami membuat keributan disini.
"Mungkin lu buta, disana masih banyak meja kosong." Jawab Emily.
"Mungkin isi kepala lu yang kosong, karna lu penggoda." Jawab Fiona tersenyum sinis kepada Emily.
Aku dan Zach terkejut mendengar jawaban Fiona yang sangat sarkas. Begitu pula dengan Emily. Mukanya masam dan tidak bisa berkata apa-apa.
"Fiona, nanti sore lu ada acara? Kalau ga ada lu ikut kita aja. Nanti sore Why Dont We lanjut konser." Ajakku.
Dari pada ia sendirian di hotel atau jalan-jalan sendiri, lebih baik ia ikut denganku. Karna aku khawatir dengan keadaannya yang sedang seperti ini.
"Lebih baik kalian pindah." Ucap Zach sembari meletakkan garpunya.
"Kebetulan gua ga ada acara, karna gua udah ga punya tujuan disini. Nanti sore gua ikut." Jawab Fiona dengan sarkasnya.
Sepertinya Zach kesal, akhirnya ia berdiri dan menarik Emily pergi dari "meja panas" ini. Fiona tersenyum puas ketika melihat mereka pergi. Corbyn, Jonah dan Jack menghampiri kami sembari tertawa.
"Ayee! Our sarcasm queen." Teriak Corbyn.
Melihat Fiona seperti ini membuatku lebih tenang. Artinya ia tidak akan menyerah hanya karna masalah ini.
Zach POV
Pagi ini terasa panas sekali setelah mendengar percakapan Fiona dan Daniel. Tapi Fiona benar, tujuan ia datang kesini adalah merayakan anniversary kami. Dan sekarang kami sudah berpisah, maka ia sudah tidak punya tujuan disini. Hatiku sakit mendengar kalimat tadi.
"Zach, kenapa kita pergi?" Tanya Emily.
"Gua kenyang. Mending lu balik ke kamar, gua mau tidur." Usirku.
KAMU SEDANG MEMBACA
First Sight || Zach Herron
Fiksi Penggemar[COMPLETED] Fiona Vallerine mahasiswi baru di Stanford University. Di hari pertamanya ia menjadi seorang mahasiswi, ia tidak sengaja berkenalan dengan Zach Herron. Sejak perkenalan itu, Zach dan Fiona menjadi dekat. Zach tertarik dengan Fiona sejak...