Zach POV
Tepat jam 6 sore, aku sudah berada di depan apartment yang Daniel maksud. Hal yang ku lakukan memang sangat beresiko. Tapi aku harus memastikkan siapa perempuan itu sebenarnya. Karna ia sangat identik dengan Fiona. Dan kurasa ia adalah Fiona. Akan ku pastikan semuanya sekarang. Aku masuk ke dalam apartment ini dan berjalan menuju lift. Setelah pintu lift terbuka, aku masuk ke dalam dan menekan tombol 8. Jantungku berdegub kencang.
Ting!
Pintu lift terbuka dan aku sampai di lantai 8. Aku mencari pintu dengan nomor 84. Itu dia, aku sudah menemukannya. Jantungku terus terpompa dan membuat tanganku menjadi dingin. Bagaimana jika Fiona berada didalam? Apa yang harus ku lakukan? Bagaimana jika Tiffany bukanlah Fiona? Aku harus mengakhiri pencarianku? Aku menyandarkan tubuhku ke dinding. Aku harus menjernihkan pikiranku terlebih dahulu sebelum membunyikan belnya.
"Ayo Zach, pencarianmu sudah di depan mata." Ucapku menyemangati diri sendiri.
"Okay, i'll do it." Tekadku.
Aku menekan belnya dengan mantap. But, tidak ada jawaban. Tidak ada sahutan, bahkan tidak ada yang membukakan pintunya. C'mon Zach! Jangan menyerah. Aku kembali membunyikan belnya. Dan masih sama. Nothing.
"Sir, pemilik kamar ini baru saja pergi." Ucap seorang anak laki-laki membangunkan lamunanku.
"Sudah berapa lama ia pergi?" Tanyaku.
"Sekitar 10 menit yang lalu. Tapi, tadi aku melihatnya di cafe apartment ini." Jawabnya mengingat.
"Okay, terima kasih. You're my hero." Ucapku.
Aku langsung berlari ke lift dan pergi ke lantai dasar. Sampai di sana, aku berjalan ke cafe dan mencari gadis yang ku cari selama ini. Namun aku tidak menemukannya, tidak ada siapapun di sini. Aku berjalan ke resepsionis untuk bertanya.
"Permisi, kau liat seorang gadis yang tinggal di kamar nomor 84? Ia pergi kemana?" Tanyaku buru-buru.
"Maaf Tuan, kami tidak melihatnya. Ada yang bisa kami bantu?" Balas resepsionis ini dengan ramah.
"Baiklah, siapa nama gadis yang tinggal di kamar 84?" Tanyaku.
"Maaf Tuan, data yang kami pegang adalah privasi." Jawabnya.
"C'mon! I'm Zach Herron from Why Dont We. Please, aku hanya ingin memastikan gadis itu pacarku atau bukan." Ucapku kesal.
"Baiklah." Balasnya.
"Orang yang tinggal di kamar nomor 84 bernama Fiona. Fiona Vallerine." Ucapnya membuatku lemas.
Fiona Vallerine
Kakiku sangat lemas dan tanganku bergetar.
"Fiona Vallerine?" Tanyaku memastikan.
"Iya, Tuan. Kau baik-baik saja?" Balasnya.
"Sangat baik. Thank you." Ucapku berlari keluar.
Damn! Aku menemukannya. Aku sudah bertemu dengannya selama seminggu terakhir. Oh my God! Thank's God. Sekarang aku harus mencarinya, pasti ia masih berada di sekitar sini.
Fiona POV
Amelia memberikan alamatku pada Daniel. Dan ia bilang, Zach akan datang mencariku ke apartment. Artinya, persembunyian dan rahasiaku sudah mulai terbongkar. Aku harus cepat-cepat pergi dari apartment agar mereka tidak bisa menemuiku. Benar saja, saat aku membeli beberapa makanan di cafe, aku melihat Zach keluar dari dalam lift. Jadi aku buru-buru mengambil makananku dan pergi dari sana. Ku harap ia tidak melihatku. Dan sekarang disini lah aku, berjalan di keramaian. Sebenarnya aku ingin pergi ke rumah Amelia, namun Amelia belum pulang karna kedai paman baru tutup jam 8. Jadi mau tak mau aku harus menghampirinya ke kedai.
KAMU SEDANG MEMBACA
First Sight || Zach Herron
Hayran Kurgu[COMPLETED] Fiona Vallerine mahasiswi baru di Stanford University. Di hari pertamanya ia menjadi seorang mahasiswi, ia tidak sengaja berkenalan dengan Zach Herron. Sejak perkenalan itu, Zach dan Fiona menjadi dekat. Zach tertarik dengan Fiona sejak...