Daniel POV
Studio sangat sepi saat ini. Hanya ada aku dan Jonah yang sedang asik bermain piano. Aku sangat senang kemarin Fio memuji lagu ciptaanku. Tidak sia-sia aku mengerjakan lagu tersebut siang dan malam. Aku tersenyum mengingat pujiannya tadi malam.
"Daniel, lu kenapa senyum-senyum sendiri?" Panggil Jonah dengan ekspresi ketakutan.
"Gapapa, gua lagi seneng aja." Jawabku.
"Seneng kenapa?" Balas Jonah penasaran.
"Kemarin gua nyanyiin lagu ciptaan gua buat perempuan yang gua suka. Dan dia suka lagunya." Aku menceritakannya secara singkat.
"Siapa? Kok lu belum kenalin ke kita?" Tanya Jonah. Aku menghela nafas.
"Sebenernya perempuan itu Fiona. Yang sering Zach ajak kesini. Gua sama Zach suka perempuan yang sama." Jawabku.
"Serius? Terus gimana dong?" Balas Jonah dengan menunjukan wajah kagetnya.
"Ya, gua sama Zach bakal bersaing dengan sehat aja. Zach belum tau kalau gua suka sama Fio. Ini rahasia kita aja ya, gua ga enak kalau yang lain tau." Jawabku.
Jonah menatapku perihatin, lalu mengangguk dan menepuk pundakku yang artinya aku harus kuat. Sedih mengingat kenyataan bahwa aku dan sahabatku menyukai perempuan yang sama.
Terdengar pintu terbuka, aku melihat kearah pintu. Zach masuk bersama Jack dengan wajah yang sangat ceria dan membawa 2 kantong makanan di tangannya.
"Hi guys! Gua bawa makanan buat kalian semua." Teriak Zach.
"Corbyn belum dateng?" Tanya Jack sembari membuka makanan yang di bawa Zach.
"Dia lagi di jalan. Bentar lagi sampai kok." Jawab Jonah.
Kamipun melahap makanan yang dibawa Zach. Tumben sekali dia sangat baik hari ini.
"Zach, dalam rangka apa lu bawain kita makanan." Tanyaku.
"Gapapa, gua lagi baik aja."
Tidak lama kemudian Corbyn masuk dan berteriak menyapa kami. Kira-kira seribut ini lah bila kami sedang berkumpul.
Fiona POV
Hari ini aku bisa bersantai di rumah dan bangun siang. Dosen ku sedang sakit jadi beliau tidak bisa hadir dan kelas ditiadakan. Dirumah hanya ada pembantu dan supirku. Ayah dan Ibu sudah berangkat kerja sejak tadi pagi. Sudah setengah hari aku habiskan dengan berbaring di kasur sembari menonton netflix. Bahkan aku belum mandi sedari tadi. Aku baru mencuci muka dan menggosok gigi setelah bangun tadi.
Tiba-tiba ponselku bergetar menunjukan telfon dari Zach. Aku mengangkat telfonnya.
"Hai Fio, lu lagi apa?" Sapa Zach.
"Hai, gua lagi di rumah. Kebetulan ga ada kelas. Ada apa Zach?" Jawabku.
"Gapapa, gua kira lu lagi di kampus. Tadinya gua mau anterin lu pulang." Balasnya.
"Ohh, gua kira ada apa." Jawabku seadanya.
"Ya udah deh kalau gitu. Nanti gua telfon lagi ya. Gua lagi di studio sama yang lain, mereka berisik banget. Bye Fio, jangan lupa mandi." Pamit Zach lalu mematikan sambungan telfonnya.
Dia tau dari mana aku belum mandi. Akupun menghiraukannya dan melanjutkan aktifitasku, yaitu menonton netflix. Tidak terasa hari sudah sore, aku mematikan laptopku dan membersihkan ranjangku.
"Fiona, itu di bawah ada tamu." Ucap pembantuku yang bernama Emma.
"Tamu siapa?" Tanyaku. Tidak biasa-biasanya ada tamu yang datang.
"Itu temen kamu yang kemarin makan malam di sini." Ucap Emma.
Astaga, tamu itu Zach. Dan aku belum siap-siap sama sekali, bahkan aku belum mandi. Aku pun merapikan rambutku dan menyemprotkan sedikit parfum ke badanku. Lalu turun menemui Zach.
"Zach, ada apa?" Sapaku. Semoga dia tidak menyadari bahwa aku belum mandi.
"Hai Fio, ini gua bawain makanan buat lu. Pasti lu belum mandi ya." Goda Zach sembari menutup hidungnya.
"Zach, gua ga bau walaupun gua belum mandi." Omelku. Aku malu sekali ya ampun.
"Iyaa lu ga bau kok. Lu tetep wangi, tetep cantik." Jawab Zach sembari menatap mataku.
Astaga, kenapa ia harus menatapku. Aku menundukan kepalaku karna aku merasa pipiku memanas. Semoga ia tidak melihat pipiku yang memerah ini.
"Ayah, ibu lu mana?" Tanya Zach mencairkan suasana.
"Belum pulang." Jawabku singkat.
"Lu seharian ngapain aja? Emang ga bosen?" Balas Zach.
"Gua nonton netflix di kamar. Ohh iya, lu mau minum ga? Gua ambilin ya." Kataku kemudian berdiri mengambil segelas minum untuk Zach.
"Ini diminum dulu." Ucapku memberikan gelas tersebut kepada Zach. Lalu duduk di sebelahnya.
"Makasih Fiona." Jawab Zach.
Kami mengobrol cukup lama kemudian Zach pamit untuk pulang karna hari sudah malam. Waktu terasa sangat cepat bila aku sedang bersama dengan Zach. Aku mengantar Zach ke depan rumah.
"Zach, makasih ya makanannya." Ucapku berterima kasih.
"Iya gapapa, gua pulang dulu ya. Jangan lupa mandi." Pamit Zach.
Aku melambaikan tangan kepada Zach kemudian masuk ke dalam dan melahap makanan yang dibawa Zach. He treat me so well, perlakuannya yang manis membuatku semakin jatuh cinta padanya.
Zach POV
Aku terbangun setelah Ryan adikku meminjam gitar. Sebenarnya tadi malam aku berniat untuk menyatakan cintaku pada Fiona. Namun aku tiba-tiba grogi, jadi aku mengurungkan niatku.
Aku bersiap-siap dan pergi ke kampus karna ada kelas siang ini. Aku menunggu Jack di Cafetaria karna kebetulan kami mendapat kelas yang sama. Jack datang dengan membawa makanan di tangannya.
"Zach, liat gua bawa apa. Kita bisa makan di kelas." Ucap Jack menghampiriku lalu kami masuk ke dalam kelas.
Dosen ini sangat membosankan, sudah 2 jam kami disuapi oleh 30 slide powerpoint.
"Tugas kali ini akan dikerjakan secara berkelompok. Silahkan buat kelompok beranggotakan 2 perempuan 2 laki-laki. Tugas ini dikumpulkan minggu depan. Terima kasih." Ucap Mrs.Erica lalu berjalan keluar kelas.
"Zach, kelompok kita siapa?" Tanya Jack padaku. Sudah pasti kami satu kelompok.
Kemudian datanglah 2 perempuan menghampiri kami. Efelyn dan Emily, ya mereka kembar.
"Kalian mau gabung kita ga?" Tanya salah satu diantara mereka. Bahkan aku tidak bisa membedakannya.
Kami mengangguk yang artinya kami mau bergabung dengan kelompok mereka.
"Boleh minta nomor lu ga? Jadi kita gampang hubunginnya." Tanyanya.
Aku memasukan nomorku kedalam kontaknya, kemudian mereka berjalan pergi. Anehnya mereka tidak meminta nomor Jack. Sepertinya hanya aku yang akan terganggu dengan tugas ini. Kamipun keluar kelas dan pergi ke studio.
KAMU SEDANG MEMBACA
First Sight || Zach Herron
Fanfiction[COMPLETED] Fiona Vallerine mahasiswi baru di Stanford University. Di hari pertamanya ia menjadi seorang mahasiswi, ia tidak sengaja berkenalan dengan Zach Herron. Sejak perkenalan itu, Zach dan Fiona menjadi dekat. Zach tertarik dengan Fiona sejak...