Fiona POV
Aku sedang memasukan baju-bajuku ke dalam koper. Besok aku akan terbang ke London bersama Christina, Tatum dan Gabbie. Aku tidak sabar melihat ekspresi Zach saat aku berada didepannya. Membayangkannya saja sudah membuatku tersenyum.
"Fio, ayah sama ibu titip salam aja ya buat Zach. Kamu jaga diri ya disana." Ucap ibuku sembari bersandar dipintu.
"Iyaa ma, nanti aku salamin. Kirain tadi mau nitip oleh-oleh." Candaku.
"Ya sekalian, jangan lupa bawa oleh-oleh buat ayah sama ibu ya." Balas ibu, lalu berjalan keluar dari kamarku.
Aku membuka handphoneku dan berbaring dikasur. Aku memperhatikan fotoku dan Zach. Rasanya tidak sabar ingin cepat-cepat pergi ke London. Handphoneku berdering dan muncul nama Zach dilayar. Aku mengangkat telpon darinya.
"Hai babe, jam berapa disana?." Suara Zach dari sebrang sana.
"Hai, disini jam 9 malem. Disana jam berapa?" Jawabku sembari melihat jam dinding dikamar.
"Disini jam 4, jam 6 nanti aku mau tampil nih. Harusnya kamu disini nonton aku." Sahut Zach.
"Kamu kan tau Zach, aku tuh sibuk banget jadi ga bisa kesana." Candaku sok sibuk.
"I miss you babe. Emily ada disini, gangguin aku terus. Kamu yakin gamau jambak rambut dia?" Ucap Zach.
Ternyata ada Emily disana, lihat saja aku tidak akan diam kalau dia berani mendekati Zach di depan mataku.
"Ohh ya? Siap-siap kamu liat dia botak besok." Jawabku.
Zach tertawa dan menceritakan kesehariannya selama disana. Namun tidak lama kemudian Zach memutuskan telponnya karna ia harus bersiap-siap. Akupun menarik selimutku dan tidur, karna besok aku akan pergi ke London.
Zach POV
"Zach, lu keren banget tadi." Rangkul Emily ketika aku turun dari panggung.
Apa dia tidak mengerti? Aku sedang lelah dan ia masih saja menggangguku.
"Siap-siap ya, bentar lagi lu botak." Jawabku berjalan meninggalkannya dan masuk ke backstage.
"Zach, gua mau pulang ke hotel duluan nih. Lu mau ikut ga?" Tanya Corbyn.
Aku mengangguk kemudian mengambil barang-barangku dan berjalan mengikuti Corbyn keluar. Kebetulan sekali aku sangat lelah dan ngantuk.
"Tumben lu mau pulang duluan." Ucapku.
"Iya, gua cape banget." Jawab Corbyn singkat.
Aku hanya mengangguk dan masuk ke dalam mobil. Corbyn mengendarai mobilnya seperti pembalap. Semoga saja aku sampai di hotel dengan selamat.
Daniel POV
Malam ini aku, Jonah dan Jack pergi ke salah satu Club di London. Club ini sangat ramai, ada yang menari mengikuti alunan musik, ada yang mabuk, bahkan ada yag make out. Biasanya kami berlima kesini hanya untuk minum dan mengobrol.
"Daniel, lu udah minum berapa gelas?" Tanya Jonah sedikit berteriak karna musik disini terlalu berisik.
"I dont know." Jawabku.
Sepertinya aku sudah minum 2 gelas atau mungkin lebih. Melihat orang-orang menari, aku jadi ingin ikut menari.
"Jack, temenin gua kesana yuk." Ajakku.
"Ga, gua disini aja. Gua takut ketemu paparazi." Balas Jack menolak ajakanku.
Akhirnya aku pergi sendiri ke lantai dansa. Aku menggerakan badanku sesuai dengan alunan lagu. Sampai akhirnya aku melihat Fiona dikeramaian. Aku berjalan menghampirinya dan membalikkan badannya.
"Fi- ,maaf salah orang. Sorry." Ucapku.
Shit, ternyata wanita itu bukan Fiona. Sebenarnya aku sudah mulai melupakan Fiona dan mengiklaskannya bersama Zach. Namun beberapa kali aku masih merindukannya. Entah mengapa sulit sekali menghilangkan Fiona dari kepalaku, dan hatiku. Karna kejadian tadi, aku jadi malas berada disini. Aku memutuskan untuk kembali ke table dan mengajak Jack dan Jonah pulang.
"Guys, let's go home." Teriakku.
"Lu ga bawa cewe kan?" Tanya Jonah.
Aku menggeleng dan menarik mereka keluar dari table. Kami pulang dijemput oleh Robert manager kami. Karna tidak mungkin kami membawa mobil sendiri setelah kami minum alkohol. Kami hanya menghindari kemungkinan buruk yang akan terjadi jika membawa mobil sendiri. Aku masuk ke kamar hotel dan langsung tidur.
Sinar matahari yang begitu cerah membuat mataku terbuka. Aku melihat seorang wanita duduk di sofa dekat jendela.
"Hai Daniel, udah bangun?" Tanya wanita itu menghampiriku dan mengelus lembut rambutku.
"Who are you?" Tanyaku, karna aku tidak bisa melihat wajahnya dengan jelas karna sinar matahari yang terlalu cerah.
"Kamu ga inget aku?" Balas wanita itu sembari mendekatkan wajahnya.
Wanita itu Fiona.
Aku terlompat dari kasurku dan ternyata itu hanyalah mimpi. Untung saja Jack tidak terbangun. Mengapa Fiona muncul lagi dalam mimpiku. Terakhir kali aku memimpikannya itu 2 bulan yang lalu. Aku melihat jam yang menunjukkan pukul 4 pagi. Sial, aku jadi tidak bisa tidur. Aku memegang dadaku yang masih berdegub kencang.
Karena mataku sudah terlanjur segar, aku memutuskan untuk lari pagi di sekitaran hotel. Sebenarnya hotel ini memiliki fasilitas gym. Namun aku ingin menghirup udara segar di London sebelum kota ini kembali beraktifitas.
Zach POV
Aku masuk ke kamar Jack dan Daniel, terkejutnya aku melihat kamar mereka yang masih rapi. Sangat berbeda dengan keadaan kamarku dan Corbyn yang sudah seperti kapal pecah. Aku hanya melihat Jack yang masih tidur. Dimana Daniel? Tidak lama pintu terbuka dan menampakkan Daniel.
"Lu dari mana?" Tanyaku.
"Gua abis lari pagi, lu ngapain disini?" Tanyanya balik.
"Gua juga gatau kenapa gua disini, gua bosen." Jawabku dengan ringan.
"Aneh. Gua mau mandi dulu, lu jangan berantakin kamar gua ya." Ucapnya kemudian masuk ke kamar mandi.
Ide jahilku muncul saat mendengar kata terakhir Daniel. Aku melempar bantal dan selimut Daniel, lalu membuka sprei kasurnya. Sepertinya Daniel akan meneriaki ku.
"Bye Daniel, have a nice day. Love you, bro." Teriakku dengan ceria lalu cepat-cepat berlari keluar dari kamar Daniel.
Aku berdiri di depan kamar Daniel sembari menempelkan telingaku di pintu. Aku tidak sabar mendengar teriakan Daniel. Biar ku hitung sampai 3 ,ia pasti akan teriak.
1
2
3
"ZACHHH HERRONNN!!! I HATE YOUU" Teriak Daniel membuatku tertawa puas sampai sakit perut.
"Sorry bro, love ya." Teriakku dari luar, kemudian masuk ke dalam kamarku.
KAMU SEDANG MEMBACA
First Sight || Zach Herron
Fanfiction[COMPLETED] Fiona Vallerine mahasiswi baru di Stanford University. Di hari pertamanya ia menjadi seorang mahasiswi, ia tidak sengaja berkenalan dengan Zach Herron. Sejak perkenalan itu, Zach dan Fiona menjadi dekat. Zach tertarik dengan Fiona sejak...