Zach POV
"Heyy, Amelia dan Fionaa!" Panggil seorang pelanggan yang baru masuk.
Mendengar nama Fiona disebut, kami semua langsung menoleh. Sepertinya salah satu barista tersebut bernama Fiona.
"Did you hear that?" Tanya Corbyn.
"Ya, tapi barista yang membuat kopi ini bernama Tiffany. Aku mendengarnya tadi saat mereka menyebutkan pesanan. Mungkin yang tadi menyambut kita namanya Fiona." Jonah menyimpulkan.
"Terus Amelia siapa?" Sahut Jack.
"Kenapa kita ga tanya aja langsung ke beristanya?" Jawab Daniel.
Aku berjalan menuju meja barista dan bertanya pada pelayan yang tadi meyambut kami saat datang. Pelayan yang membuat kopi tadi masuk ke dalam. Mungkin ia pergi ke dapur.
"Um, excuse me. Ada yang bernama Fiona disini? Aku ingin bertemu dengannya." Tanyaku sopan.
"Umm, Fiona adalah nama belakangku. Namaku Amelia Fiona. Yang masuk ke dapur tadi namanya Tiffany. Umm Tiffany Adelyn. Ya, itu nama lengkapnya." Jawab pelayan ini.
Pelayan ini terlihat sangat gugup. Gerak-geriknya sangat mencurigakan dan gestur tubuhnya seperti tidak nyaman. Ya, jangan lupakan bahwa aku mantan mahasiswa Psikologi.
"Bisa aku bertemu dengan barista yang ada di dalam?" Balasku.
"Dia sedang pergi ke supermarket untuk membeli susu." Jawabnya.
"Kau bilang tadi ia pergi ke dapur?" Timpalku.
"Umm ya, maksudku ya benar. Dia masuk ke dapur untuk keluar dari pintu belakang, karna ia mau pergi ke supermarket. Pintu depan hanya untuk pelanggan." Jelasnya.
Ya, masuk akal apa yang ia katakan. Mungkin disini tidak ada Fiona yang ku cari. Aku harus pergi ke Irland secepatnya.
"Okay, sorry. Thank's." Ucapku pada pelayan yang bernama Amelia.
Aku kembali ke meja dan meminum kopiku. Jack, Corbyn, Daniel dan Jonah menunggu reaksiku.
"Bukan Fiona yang kita cari." Ucapku.
Mereka semua hanya menghela nafas.
"Ayo cepet abisin kopi kalian. Katanya mau ke Irland." Tambahku.
Fiona POV
Sudah hampir 15 menit, aku bersembunyi di dapur. Aku samar-samar mendengar percakapan Zach dan Amelia. Hal yang tak kupercaya adalah Zach mencariku.
"Fio, ayo keluar. Mereka udah pergi." Panggil Amelia mengajakku keluar.
"Mereka pergi kemana?" Tanyaku.
"Tadi sih sekilas mereka nyebut-nyebut Irlandia. Tapi gua ga yakin, soalnya ni mesin kopi keras banget suaranya." Jawab Amelia sembari memukul mesin kopi yang ada disampingnya.
"Sabar-sabarr. Ini mesin jangan dipukul, punya paman gua, nanti rusak." Balasku.
Semoga saja mereka tidak kembali lagi kesini, walaupun sebenarnya aku juga senang karna Zach mencariku.
Daniel POV
Kami sudah sampai di Irlandia. Ada yang janggal dari kejadian di kedai kopi tadi. Kurasa, barista yang menghidangkan kopi kami tadi mirip dengan Fiona. Ya, tapi hanya wajahnya saja. Dari penampilan dan gaya rambutnya benar-benar berbeda.
"Zach, kita mau cari kemana?" Keluh Jack.
"Ini gua lagi nungguin limelight yang ngabarin Daniel." Jawab Zach.
Kami semua duduk di halte pinggir jalan. Kami kelelahan karna telah berjalan kira-kira 2km dari bandara.
"Niel, minta minum dong." Ucap Corbyn.
Aku mengeluarkan botol minum yang selalu ku bawa kemana-mana. Aku menyerahkan botol itu kepada Corbyn. Ia meneguknya seperempat, kemudian ia oper ke Jack dan Jonah. Mereka meneguknya seperti sedang dehidrasi.
"Zach, lu gangguan jiwa ya? Kenapa kita ga naik taksi aja sih?" Omel Jonah.
"Ga mungkin kita naik taksi tanpa tujuan." Jawab Zach.
"Gua pengen pulang." Rengek Jack bersandar di bahu Jonah.
"Oke, gua udah tau kita harus kemana. Ayo kita cari taksi." Ucap Zach excited.
Kami menghentikan 2 taksi dan pergi ketempat tujuan. Taksi kami berhenti di salah satu restoran cepat saji.
"Lu yakin Fiona ada disini? Dia lagi makan disini atau dia kerja disini?" Celetuk Jack bertanya-tanya.
"Menurut info yang gua dapet, Fio kerja disini. Sekalian kita makan disini, gua yakin kalian semua laper." Jawab Zach.
Kami masuk ke dalam restoran cepat saji ini dan memesan beberapa makanan. Sudah hampir 3 jam kami duduk disini, namun tidak ada tanda-tanda keberadaan Fiona disini.
"Zach, tunggu apa lagi? Kita ga nemu satu orang pun yang mirip Fiona disini." Ucap Jack mengeluh bosan.
"Kalian pergi ke hotel duluan aja. Gua mau cari Fiona di sekitaran kota ini. Nanti kabarin gua aja alamat hotelnya." Balas Zach.
"Zach, sampai kapan lu mau cari Fiona? Udah hampir semua negara kita kunjungin, tapi ga ada hasilnya. Lu harus move on, Zach." Ucap Jonah mewanti-wanti Zach.
"She's my everything. Gua ga akan berenti cari Fio sampai ketemu." Jawab Zach, kemudian pergi keluar restoran.
"I'm done. Gua mau cari hotel." Ucap Jonah ikut keluar.
Aku, Corbyn dan Jack menghela nafas. Perdebatan ini sudah sangat biasa terjadi. Kami menyusul Jonah dan ikut mencari hotel.
KAMU SEDANG MEMBACA
First Sight || Zach Herron
Fanfiction[COMPLETED] Fiona Vallerine mahasiswi baru di Stanford University. Di hari pertamanya ia menjadi seorang mahasiswi, ia tidak sengaja berkenalan dengan Zach Herron. Sejak perkenalan itu, Zach dan Fiona menjadi dekat. Zach tertarik dengan Fiona sejak...