30

39 8 0
                                    

Fiona POV

Aku masih mengingat semua ucapan Zach kemarin. Hatiku sangat sakit setiap ucapannya terlintas dalam otak. Ditambah dengan gosip yang beredar mengenai Zach dan Emily berpacaran. Aku sampai berhenti memainkan sosial mediaku. Walaupun kata Anna mereka tidak ada hubungan apa-apa.

"Jangan pernah muncul di hadapan gua lagi." Kata-kata itu selalu berputar dalam otakku.

Semalaman aku menangisi kalimat itu. Baiklah, aku akan pergi darinya. Aku akan menghilang dari kehidupannya, jika itu yang ia mau. Dengan random aku membuka aplikasi pemesanan tiket pesawat. Negara mana yang harus ku tinggali beberapa saat? Yang pasti bukan Australia dan Singapura. Setelah mencari banyak referensi, akhirnya pilihanku jatuh pada kota London. Ya, aku akan kembali ke London. Aku akan menyewa apartement untuk ku tinggali selama 6 bulan di kota London. Hari ini aku harus pergi ke kampus. Aku akan mengambil cuti perkuliahan selama 1 semester.

Aku pergi ke kampus dan mengurus semua persyaratan untuk mengambil cuti. Setelah itu, aku berpamitan dengan Anna, Grace dan Cleo. Tidak lupa, aku juga berpamitan Gabbie, Tatum dan Christina. Christina akan menjadi orang terakhir yang ku kunjungi rumahnya. Aku membunyikan bel rumah Christina dan menunggunya diluar.

"Hai, Fiona. Ada apa, Fi?" Tanyanya.

"Gua mau pergi." Jawabku.

"Lu mau kemana? Jangan bilang karna Zach lu jadi pergi." Ucapnya.

Reaksi Christina kurang lebih sama dengan teman-temanku ya lain. Mereka semua terkejut ketika mendengar aku mau pergi.

"Gua mau cari ketenangan dulu. Tapi pasti gua balik lagi kok. Gua kan masih kuliah." Balasku.

Aku sengaja tidak memberi tahu mereka kemana tujuanku. Aku hanya berjaga-jaga bila Zach mencariku. Walaupun aku tahu itu tidak akan terjadi.

"Jangan lama-lama ya. Lu jaga diri disana." Ucap Christina memelukku.

Aku membalas pelukannya.

"Oh iya, gua nitip ini ya buat Zach." Aku memberikan gift box yang ku bawa kepada Christina.

Christina mengangguk dan memelukku sekali lagi sebelum aku pulang.

"Thank you. Bye Christina. I'm gonna miss you so much." Teriakku sebelum pergi.

Aku pulang ke rumah dan mulai mengemasi barangku. Ayah dan ibuku sudah pasti mengizinkan. Bahkan mereka yang memintaku untuk menenangkan diri waktu itu. Jika kalian bertanya apa alasanku pergi ke London, alasanku hanya 1. London adalah tempatku berasal. Aku pulang ke London dengan harapan akan melupakan semua kejadian yang telah terjadi setelah aku pindah ke Amerika. Wish me luck.

Daniel POV

Rasanya senang sekali bisa bangun siang. Selama Tour, jam tidurku sangat tidak beraturan. Aku menuruni tangga dan mengambil sarapan di dapur. Aku menghampiri Anna yang sedang menonton televisi di ruang tengah.

"Gila ya lu, jam segini baru bangun." Ejek Anna.

"Baru juga jam 11." Sahutku.

"Jangan bangun siang mulu. Nanti rejeki lu dipatok ayam baru tau rasa." Balas Anna.

"Gua baru sekali bangun siang. Rejeki gua belum dipatok ayam." Ucapku sembari mengambil segelas susu.

"Rejeki lu udah dipatok. Padahal tadi Fiona dateng kesini. Lu sih bangunnya siang mulu." Sahut Anna ngegas.

Aku tersedak mendengar jawaban Anna barusan. Fiona? Dia datang ke sini?

"Emhh. Makanya pelan-pelan kalau minum." Ucap Anna.

First Sight || Zach HerronTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang