25. U & I

679 89 18
                                    

"Jantungku terus saja berdebar dengan sangat cepat begitu aku sampai di rumah."

"Aku tidak apa-apa 'kan?"


Wonwoo yang sedang berbicara di telpon dengan tunangannya sejak tadi mencoba untuk tidur, tapi entah karena hal itu terus saja gagal. Meski ini sudah menunjukan hampir pukul 12 tengah malam. Mungkin ia merasa aneh melihat halaman rumput hijau yang kosong dan luas mendadak penuh dengan dekorasi pernikahan.




"Aku juga."

"Tapi aku mencoba tetap tenang." ujar Jennie terdengar begitu santai.


"Kau tidak ingat sesuatu?"

"Apa kau tahu besok kita menikah?" tanya pria itu tidak jelas sudah tak terhitung keberapa kalinya.




"Sudah tidurlah sana."

"Besok aku kan harus bangun pagi untuk merias wajah." pinta Jennie mengingat ucapan Ibunya tadi.



"Ani.. tidak bisa."

"Aku tidak bisa tidur. Kedua mataku bahkan tidak ingin terpejam." sahut Wonwoo sedikit cepat. Belakangan ini dia memang selalu seperti itu jika sudah bicara dengan Jennie. Agak terdengar kekanakan, tapi untung Jennie menyukainya, dan karena itu juga sisi lain dari Wonwoo yang hanya dia sendiri tahu.



"Jeon Wonwoo-ssi, pokoknya kau harus tidur sekarang. Awas saja kau menelponku lagi." ucap gadis manis itu pura-pura kesal. Dalam hati dia ingin sekali tertawa lepas, karena kini pasti Wonwoo tengah mengacak rambut belakangnya.



"Eoh.. arraseo." ucap pemilik suara berat di ujung sana seperti tidak punya tenaga.



Benar! Seperti apa yang dipikirkan Jennie tadi, Wonwoo langsung mengacak rambutnya sembarang karena dia begitu gugup.






•••••••••••••••••••••••••••







"Putri kecil ayah akan menikah."

"Nanti jika Ayah merindukanmu bagaimana? Nanti Ayah juga tidak bisa tidur kalau tidak melihat kau pulang."

Tuan Kim mengusap sayang punggung telapak tangan Jennie. Tinggal beberapa menit lagi dia akan diantar Ayahnya untuk mengucapkan janji suci sebagai tanda untuk mencintai dan hidup bersama dengan Wonwoo.




Pernikahan mewah yang diadakan di rumah Wonwoo ini memang terkesan agak tertutup bagi awak media, tapi tentunya tempat itu malah lebih terasa penuh dengan kekeluargaan. Apalagi selain keluarga dari kedua mempelai, para tamu yang diundang adalah kenalan dan kerabat dekat. Dan asal tahu saja, Nyonya Jeon merupakan 'Ibu Peri' yang mengatur segalanya dan menyuruh orang untuk menyiapkan seluruh dekorasi di halaman depan rumah, karena dia tahu 'outdoor party' sedang trend belakangan ini.


"Aigoo~"

"Aku 'kan tetap bisa pulang, walaupun aku sudah menikah."

Jennie yang terlihat sangat cantik dengan gaun putih panjangnya kini menyunggingkan senyum. Dia tahu kalau Ayahnya sedang merasa tak rela membiarkan putri satu-satunya itu menikah.



"Arraseo. Itu rumahmu juga."

"Kau akan selalu memiliki kamar disana. Jadi, kapanpun kalau kau merindukan Ayah, kau bisa pulang saja."


"Ah.. Appa, jangan sedih seperti ini. Nanti para tamu undangan yang melihat akan mengira jika Ayah tidak rela menikahkanku dengan Wonwoo." canda Jennie mencoba menahan airmata yang menggenang di pelupuknya.


DIFFERENT = Wonwoo x JennieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang