10. The Thruth

1.1K 187 3
                                    

"Ada masalah di kantor?"


"Eummm.. aniyo eomma."



"Apa tentang pria? Ceritakan saja." tebak wanita yang berambut sebahu duduk di sebelah Jennie. Wanita itu adalah -ibu Jennie atau Nyonya Kim- Park Hyejin. Jarang sekali dia berada di rumah, malam ini dia tidak ke rumah sakit karena merasa kurang tidur. Bayangkan saja saat shift malam dia akan membantu berjaga di rumah sakit sampai pagi, begitu pula saat shift pagi maka dia juga berada di rumah sakit sampai larut malam. Ini bukan soal gajinya menjadi seorang dokter, tapi karena kecintaannya pada pekerjaan dan rasa senang bisa membantu banyak orang.




Jennie berbaring dan meletakan kepalanya di pangkuan Nyonya Kim.

"Eumm.. Eomma jika ada seorang pria yang menyatakan kalau dia ingin mengenal lebih jauh pada seorang gadis, lalu gadis itu menolaknya. Apa gadis itu melakukan kesalahan?" pertanyaan Jennie yang mengikat rambutnya ke atas itu membuat ibunya tersenyum.

"Tentu saja kesalahan."

"Kalau kau menolaknya hanya karena dia mengatakan suka padamu, bisa jadi kau malah kehilangan orang itu. Kecuali kalau dia mengatakan mencintaimu tapi kau menolaknya, mungkin dia masih berpikir untuk mendekatimu lagi." jelas wanita itu merapikan poni Jennie. Anaknya itu begitu imut setelah memotong poni.



Gadis yang bercerita mengigit bibir bawahnya. "Ah eottokae? Pantas saja dia menjadi dingin."


Ibu Jennie terkekeh. "Jadi kau yang menolaknya? Harusnya dipikirkan dulu. Siapa pria itu?"

"Dia.. eomma tahu Photographer Jeon?" tanya Jennie yang tidak berniat memberitahu. Tidak mungkin juga ibunya tahu siapa Jeon Wonwoo.

Diluar dugaan wanita itu malah mengangguk.

"Sepertinya eomma tidak asing dengan nama itu. Coba eomma ingat dulu." terlihat Nyonya Kim mengerutkan alisnya.


"Ah matja. Mungkin dia salah satu pasien insomnia yang sering datang ke rumah sakit tempat eomma berkerja. Dia tinggi dan berkulit putih pucat bukan? Lalu memakai kacamata bulat?"


Jennie yang masih berbaring mengangguk.

"Eomma tahu dia?"


"Tentu saja. Pasien setampan dia tidak mungkin begitu saja dilupakan. Aigoo, kau pasti menyesal setelah menolaknya."


"Ahh eomma... Apa insomnianya parah?" tanya Jennie sekarang mendudukan dirinya penasaran.




Wanita yang melihat Jennie sangat antusias tersenyum.

"Lumayan, tapi eomma bilang padanya untuk tidak terlalu sering minum obat tidur. Walaupun kurang tidur tidak sehat, terlalu sering mengkonsumsi obat juga tidak baik."


"Geuraeyo? Lalu apa insomnia bisa disembuhkan?"



"Tentu saja bisa. Kebanyakan saat nanti sudah berkeluarga pasti insomnia sembuh dengan sendirinya. Insomnia itu ada hubungannya dengan kejiwaan. Jika seseorang selalu merasa tidak nyaman, stress atau kesepian mereka cenderung menjadi susah untuk tidur."


"Ommo.. berkeluarga?" entah kenapa Jennie tersipu.



Ibu Jennie memukul pelan dahi anaknya sambil terkekeh.

"Kau sudah menolaknya. Ingat itu."






📷📷📷






DIFFERENT = Wonwoo x JennieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang