A Day With Him

730 75 19
                                    

"Jembatan hidungnya kenapa tinggi sekali?"

"Punyaku tidak ada setengahnya."


Jennie tersenyum memandangi pria yang masih terlelap di sebelahnya. Semalam dia pulang telat karena mengurus pemegang saham baru di JE.EL group. Ya, sekarang Wonwoo berkerja di perusahaan ayahnya. Kira-kira sudah 2 tahun dia menjadikan photographer sebagai kerja sampingan saat santai. Wonwoo bilang tidak mungkin dia meninggalkan dunia photography, karena ia sudah mengenal banyak rekan kerja.


Ibaratnya Wonwoo seperti kacang yang tidak ingin lupa kulitnya.


Jennie juga belakangan ini mulai mengelola sebuah butik bersama Heejin. Wanita yang usia kehamilan keduanya sudah masuk tujuh bulan itu senang sekali membuat design pakaian. Mungkin tepatnya setelah melahirkan -Jeon Jihu- putra pertamanya, Jennie akhirnya mulai fokus untuk merancang berbagai model gaun. Kebetulan sekali -adik iparnya- Heejin juga tertarik pada style, jadi bisa dibilang ini kombinasi yang pas.




Tentang KimKim couple? Ada sebuah kabar bahagia yang datang dari mereka! Tepat tanggal 17 sekitar dua minggu lalu, Jisoo melahirkan seorang anak perempuan lagi. Hal ini tentu saja Mingyu begitu senang karena dia tetap satu-satunya laki-laki di keluarga kecilnya, jadi tidak perlu bersaing. Semakin tua Mingyu tidak disangka ternyata dia menjadi lebih kekanakan!




"Aigoo! Ayahmu ternyata berubah menjadi pemalas. Kalau nanti kau sudah lahir, tolong bantu Ibu bangunkan dia."

"Kau juga harus seperti Ibu, jangan seperti Ayah dan kakakmu. Mereka berdua adalah pemalas." beber Jennie mengusap pelan perutnya.



Wonwoo yang merasa sedang dibicarakan akhirnya bangun. Dia menguap sambil melihat istrinya yang begitu imut, karena perutnya kembali membuncit.

"Wae?"

"Kenapa anakku tidak boleh sepertiku?" tanya pria tampan itu mengecup pipi Jennie.

"Geunyang.. sudah Jihu saja yang sama sepertimu. Kalian berdua sama-sama tidak peka."

"Putri kecilku nanti tidak boleh." ucap Jennie yang beberapa hari lalu mendapatkan hasil USG dan Dokter mengatakan jika anak keduanya mereka kemungkinan berjenis kelamin perempuan.

"Kenapa menyalahkanku? Lain kali kau tidak perlu menggunakan kode jika merindukanku. Aku 'kan bisa memelukmu semalaman."


"Ishh. Kau menyiksaku bukan memelukku." Jennie tersipu mengingat Wonwoo yang selalu akan selalu bermain kasar jika dia mengaku merindukannya.



"Hahal! Kau tahu itu."

"Eumm.. pagi ini apa kau sudah minum susumu?" suara Wonwoo terdengar serak.


"Belum."

"Kau tahu sendiri rasanya tidak enak. Aku lebih baik minum susu biasa saja." wanita muda itu menoleh ke arah Wonwoo dengan sepasang mata bulatnya. Sejak saar hamil Jihu, dia memang tidak suka minum susu.


"Ani.. kau harus tetap meminumnya."

"Jika aku yang buatkannya untukmu, rasanya lebih enak." bujuk Wonwoo mengecup sekilas bibir Jennie sebelum beranjak dari tempat tidur.




"Tidak mau."



"Aku tidak mendengarnya, Nyonya Jeon."






Jennie yang mendapatkan tanggapan itu hanya bisa menghela meraih ponselnya dan berjalan mengikuti suaminya ke dapur sambil mengerucutkan bibir. Dia benar-benar tidak suka susu khusus untuk ibu hamil.




DIFFERENT = Wonwoo x JennieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang