24. If

668 87 4
                                    

Grafik penjualan Sooday meningkat setiap bulannya. Mungkin siapapun yang mengusulkan ide tidak lagi berpengaruh, karena kebanyakan konsep yang diusulkan bagus dan lebih fresh. Bulan ini adalah project milik Jennie yang disetujui oleh Hong sajangnim. Sekilas info, gadis itu sudah mempersiapkan hampir 80% semua hal yang dia perlukan. Mengingat akhir minggu ini dia akan menikah dengan Wonwoo.

Ibu Wonwoo juga benar-benar membantunya. Wanita paruh baya yang masih tetap cantik itu beberapa kali mengajak Jennie pergi kebutik langganannya untuk membeli gaun pengantin dan juga menyuruh Jennie memilihkan beberapa pakaian untuk Wonwoo. Jika dipikirkan lagi, sepertinya dari kedua pihak keluarga itu yang paling semangat adalah Nyonya Jeon. Saat pernikahan nanti Nyonya Jeon malah berencana akan menutup restaurantnya sementara agar semua koki beserta para pelayan fokus menyajikan hidangan untuk para tamu.

Lalu untuk undangan, Wonwoo bilang dia yang akan mengurusnya. Lagipula bukan benar-benar pesta pernikahan besar, jadi hanya mengundang para kerabat dekat dan kenalan. Acara itu juga sudah dijadwalkan setengah hari, karena dia tidak terlalu suka privasinya diumbar ke media. Benar, sejak beberapa hari lalu berita tentang pernikahan Wonwoo mulai bermunculan di internet. Walaupun banyak berita baik dan mendoakan acara pernikahan lancar, diantaranya tetap ada gossip miring yang mengatakan kalau mungkin pihak wanitanya hamil terlebih dulu sehingga menjadi alasan bagi Wonwoo dan Jennie buru-buru menikah.

Sedangkan kabar baik juga datang dari pasangan Jisoo dan Mingyu yang sudah resmi bertunangan. Mereka berdua kini sering memamerkan kemesraan di kantor dengan bergandengan tangan, karena Jisoo merasa muak pada pegawai wanita yang masih saja menggoda Mingyu meskipun mereka tahu bahwa pria itu tidak lagi lajang. Bahkan gadis itu tak jarang memarahi langsung pegawai wanita yang sengaja menyentuh kekasihnya.




"Aku merindukanmu." ucap seorang pria berkulit putih pucat di ujung sana sambil sedikit memajukan bibirnya membuat Jennie tersenyum. Saat ini Jennie sedang melakukan video call dengan calon suaminya, mengingat belakangan ini dia jarang bertemu dengan Wonwoo karena pria itu selalu punya schedule pemotretan outdoor dan mengambil pemotretan untuk wawancara exclusive.


"Aku juga merindukanmu. Kau sudah makan belum?" tanya Jennie menatap layar ponselnya.

Wonwoo terlihat mengangguk sambil membenarkan kacamatanya.

"Eumm.. aku sudah makan, tadi Mingyu yang mentraktirku."

"Aninde! Aku tidak mentraktirnya. Dia yang memaksaku untuk membayar." sahut seorang pria yang duduk tidak jauh di sekitar Wonwoo. Sudah pasti itu Mingyu!



"Aigoo~"

"Baguslah kalau sudah makan, aku akan marah kalau kau tambah kurus."

Wonwoo tersenyum.

"Arraseo. Kau juga harus minum vitamin. Kalau kau lelah, maka beristirahatlah."


"Tentang saja, aku tidak akan pingsan lagi."

"Sekarang aku harus kembali mengerjakan perkerjaanku, nanti malam aku akan menelponmu lagi."


"Eoh! Besok aku akan menjemputmu. Bbabbai." ucap pria itu sambil melambaikan tangannya sebelum menyudahi video callnya.



"Dia mengatakan 'Bbabbai' dengan suara beratnya. Bukannya terdengar imut malah sangat kontras, dia menyebalkan sekali." gemas Jennie terkekeh seorang diri. Tidak biasanya tipe kekasih yang kaku seperti pohon dan diam layaknya patung porselen itu menjadi manja.



Gadis cantik yang baru saja melangkah masuk dengan membawa 2 susu kotak ke ruang itu bergidik ngeri. Sahabatnya itu sebentar lagi akan segera menikah. Apa Jennie merasa tertekan?


DIFFERENT = Wonwoo x JennieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang