Wonwoo sudah duduk di belakang meja kerjanya sejak 20 menit lalu. Tangan pria itu tampak sibuk mengelap berapa lensa kamera. Aneh bukan hari ini dia tidak terlambat? Dia tidak bisa tidur semalaman. Entah karena insomnianya kambuh atau dia terlalu excited. Terlihat seburat kehitaman samar di bawah matanya, tapi dia tidak merasakan kantuk. Tidak mungkin juga dia tiba-tiba menua hanya dalah waktu semalam.
Hari ini rencananya Wonwoo akan mulai mencari lokasi pemotretan. Sebenarnya lokasi tidak terlalu penting karena yang lebih difokuskan adalah pakaian yang dikenakan oleh modelnya. Tapi sejak Wonwoo berkerja di Soonday, pada beberapa halaman terakhir dia memasukan tempat-tempat dimana dia mengambil foto. Bagaimanapun Wonwoo pikir orang akan bingung jika mereka melihat bermacam-macam model pakaian tapi tidak tahu dimana waktu yang tepat untuk mereka akan memakainya.
"Wonwoo-ya.. Jeon Wonwoo.. Wonwoo-ssi!" panggil Mingyu sambil menaik turunkan suaranya agar pria yang sejak tadi diam menjawabnya.
"Yak! Apa kau tidak suka melihatku melakukan sesuatu kemarin, huh?" Mingyu kini mulai menggoda.
Wonwoo hanya melirik Mingyu sekilas dengan tatapan 'Apa kau bosan hidup?'
"Ah arraseo arraseo. Untuk apa juga kau tidak suka. Kemarin aku hanya terbawa suasana." jelas Mingyu tanpa ditanya.
Pria bermata rubah itu memakai jaketnya yang jadi sempat ia letakan di gantungan.
"Apa kau tidak malu melakukan hal seperti itu?"
Mingyu sok berpikir sambil menopang dagu.
"Eumm.. Kenapa aku harus malu? Aku malah menikmatinya." ujar Mingyu membuat Wonwoo menggelengkan kepala tidak habis pikir.
"Kerjakan sana pekerjaanmu. Aku tidak paham kenapa kau bisa menjadi Ketua Design Graphic padahal kau setiap harinya bertingkah seperti pengangguran."
Pria berambut kecokelatan menggerakan kedua tangannya seakan membuat tingkatan.
"Eyy.. Aku ini ketua. Ketua itu jabatan yang paling teratas. Jadi aku tidak sebenarnya tidak perlu mengerjakan apapun hanya perlu katakan 'setuju' atau 'ini perlu diganti' pada saat rapat pembahasan sebelum majalah dicetak."
"Ah.. kau makan gaji buta rupanya." Wonwoo lalu menggendong tasnya yang berisi kamera berserta beberapa lensa.
"Ini namanya kekuasaan yang sesungguhnya." elak Mingyu menggerakan alisnya naik turun bangga.
"Terserah kau. Aku harus pergi mencari lokasi pemotretan hari ini. Aku pergi dulu!"
Pria bermata mirip rubah bergegas berjalan mencari ruangan kerja Jennie dan tidak menghiraukan rengekan Mingyu yang minta diajak pergi juga.
📷📷📷
"Sebenarnya kau sadar atau tidak dengan kemampuanmu?"
"Kau selalu bisa membuatku kesal!"
"Sadarlah! Kau itu tidak becus menulis artikel. Untuk apa kau ingin membantu Wonwoo dalam projectnya? Harusnya kau berpikir kalau kau hanya akan menghancur itu."
Minkyeong menatap gadis yang menunduk di hadapannya kesal. Dari sekian banyak penulis artikel disini, kenapa Wonwoo harus mengerjakan projectnya dengan Jennie? Gadis magang yang perkerjaannya tidak pernah dia pakai.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIFFERENT = Wonwoo x Jennie
FanfictionSeorang photographer terkenal yang akhirnya menemukan pasangan hidup.