20. Us

1.1K 128 6
                                    

"Samchon, kalau boleh minta mendapat.. menurut Samchon Wonwoo itu seperti apa?" tanya Jennie lalu menyesap isi cangkir putih yang dia pegang. Tumben sekali dia berada di ruangan Direktur Hong -Junho- untuk sekedar berbincang-bincang. Benar, pria paruh baya yang paling di hormati di Soonday itu adalah paman Jennie, karena dia menikah dengan adik dari ibu Jennie.

Pria bersetelan jas rapi itu memang dagunya seolah berpikir. Belakang ini dia memang mendengar kalau keponakannya ternyata tengah menjalin hubungan khusus dengan salah seorang Photographer di kantor. Bahkan tak jarang dia mendengar gossip tentang pasangan itu saat berada di kantin.

"Dia terlihat seperti pria yang bertanggung jawab dan pikirannya sangat terbuka." pikir Hong sajangnim tersenyum mengingat kalau tadi pagi Wonwoo langsung minta maaf padanya setelah saat rapat membahasan konsep. Pria jangkung itu merasa bersalah karena memberikan tugasnya pada Photographer Jung.

"Kalau melihat lebih dalam, dia juga pria yang mapan. Sekalipun kau menikah dengannya sekarang, tidak akan ada masalah." tambah Junho kini membuat Jennie menahan senyumnya. Berarti memang tidak ada keraguan lagi dari orang-orang di sekitarnya kalau dia menikah dengan Wonwoo.

"Geuraeyo? Samchon berpikir Wonwoo sebaik itu?Dia bahkan belum lama bekerja disini."

Pria yang sedang berdiri mengamati jalan dari ruang kantornya yang berkaca itu membalikan badan.

"Memangnya sudah berapa lama kalian berhubungan?"

"Ye? Eumm.. baru 4 bulan kami resmi berkencan. Apa itu terlalu tidak cepat untuk memikirkan pernikahan?"

"Tentu saja tidak. Kalian pasti sudah cukup mengenal satu sama lain. Samchon dan Bibimu saja hanya butuh waktu 1 bulan." ucap pria berwajah ramah itu membuat gadis mungil yang mendengarkan tanpa sadar membuka mulutnya.

"Sa-satu bulan?"

Junho dengan yakin mengangguk.

"Iya satu bulan. Kalau memang sudah cocok dan serius kenapa harus ditunda?"

"Jika seorang pria berani mengajak seorang wanita menikah, itu pasti karena dia sudah siap dan dia juga merasa cukup dewasa untuk berkeluarga." bebernya lalu duduk kembali di kursinya sendiri.

Gadis yang merasa mendapat dukungan tersenyum lebar.

"Ommo. Samchon, terimakasih atas sarannya."



Seorang pria tampan terlihat merapikan blazernya di depan pintu ruangan Direktur Hong. Dia ingin mengantarkan konsep untuk bulan yang tadi sempat dibahas, mengingat Seungcheol sudah mulai sibuk mengerjakan tugasnya.

"Hong sajangnim!" panggil Wonwoo sambil mengetuk pelan pintu di hadapannya.


Tak lama suara seorang pria menyahut dari dalam ruangan.

"Masuklah!"



Wonwoo lalu memegang kenop pintu dan mendorongnya pelan. Kedua manik matanya tak sengaja langsung melihat seorang gadis yang duduk di sofa.

"Neo yeogisseo (kau disini)?" bisik Wonwoo pelan pada kekasihnya.


Jennie hanya mengangguk dan langsung beranjak. Dia rencananya ingin seharian berada di kantor dengan Wonwoo.




"Sajangnim, ini konsep yang tadi dibahas. Seungcheol-ssi sedang sibuk jadi saya yang mencetak konsepnya." pria itu menaruh beberapa lembar kertas di meja kerja Hong sajangnim.


DIFFERENT = Wonwoo x JennieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang