Di sebuah ruangan dengan atap yang transparent terlihat dua orang yang tengah berbaring di tempat tidur masing-masing hanya di batasi oleh sebuah meja kecil untuk lampu tidur dan menaruh ponsel. Pria berkulit pucat mirip vampire itu memang sudah berjanji pada dirinya sendiri untuk tidak melakukan apapun pada Jennie bahkan tidak mencium bibir gadis itu jika mereka belum resmi menikah. Entah kenapa Wonwoo yakin untuk menjalin hubungan yang serius, jadi dia tidak ingin merusak kepercayaan siapapun padanya.
"Nanti jika muncul gossip aneh bagaimana?" tanya Jennie sambil melihat ke atas dimana ratusan juta bintang bersinar begitu jelas. Seakan dia sedang berbaring di rerumputan di luar sana.
"Tidak akan. Walaupun ada juga biarkan saja." Wonwoo yang terdengar santai menoleh sekilas lalu tersenyum.
Gadis manis itu ikut menoleh memperhatikan wajah tampan Wonwoo. Apa ketika bangun besok pagi dia masih melihat ekspresi menenangkan seperti itu? Atau malah dia merasa seolah sedang bangun dari mimpi indah?
"Eumm.. insomniamu bagaimana? Apa itu sudah berkurang?"
"Eoh. Aku tidak minum obat tidur akhir-akhir ini. Berarti sudah tidak terlalu parah. Apa kau belum mengantuk?"
"Jantungku berdebar sejak tadi. Mana bisa aku mengantuk? Kau sendiri tidak merasakan gugup tidur dengan wanita?" Jennie mendudukan yang badannya membuat Wonwoo juga melakukan hal yang sama.
"Tidak. Aku dulu sering tidur dengan adikku Heejin. Karena menyebutnya aku jadi ingat kalian belum pernah bertemu. Kapan-kapan mainlah ke rumahku lagi."
"Apa aku boleh bertanya sesuatu?"
Jennie berbisik lirih pada pria yang duduk di ranjang sebelahnya. Wonwoo yang sejak tadi mengamati wajah mungil Jennie tersenyum. Hanya ada mereka berdua di ruangan itu, kenapa harus berbisik?
"Iya tanyakan saja."
"Kenapa kau lebih sering mengatakan 'aku menyukaimu' daripada 'aku mrncintaimu' padaku?"
"Itu karena aku pikir suatu saat ketika aku benar-benar ingin mengungkapkan perasaan dan karena aku sering mengatakan cinta, maka kau akan merasa itu sudah biasa."
"Ah geurae... itu akan jadi tidak spesial. Kalau begitu aku akan menunggu seorang Wonwoo untuk menyatakan perasaannya padaku." canda Jennie terkekeh pelan. Ini pertama kalinya dia mengobbrol hingga larut malam bersama dengan seorang pria selain Ayahnya.
📷📷📷
Benda pipih berwarna putih yang berada di atas meja kecil di antara Wonwoo dan Jennie bergetar. Gadis bermata bulat yang masih mengantuk mengerjapkan matanya. Tangan kanan mungilnya sibuk mencari ponsel yang bergetar lumayan panjang, Ia menebak itu pasti sebuah panggilan masuk.
"Yeoboseyo?" angkat Jennie tanpa melihat nama siapa yang muncul di layar ponsel.
Kau Jennie?
Suara wanita paruhbaya di ujung sana terdengar. Gadis yang tadinya belum sadar dari rasa kantuk kini terbelalak. Yang dia angkat adalah ponsel milik Wonwoo berarti wanita itu....
"An-Annyeonghaseyo eom-eommoni?" Jennie mendadak menjadi gagap karena kesalahan yang dia lakukan sendiri. Bagaimana jika ibu Wonwoo menganggap Jennie sebagai gadis tidak benar? Itu pasti memalukan.
Aigoo.. santai saja. Apa Wonwoo ada di sebelahmu?
Nyonya Jeon terdengar penasaran dengan putranya. Dia tahu Wonwoo mengidap insomnia, makanya Nyonya Jeon akan meledek putra tampanya itu jika bisa tidur nyenyak.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIFFERENT = Wonwoo x Jennie
FanfictionSeorang photographer terkenal yang akhirnya menemukan pasangan hidup.