11. OK | KO

1.2K 192 24
                                    

Seorang pria sedang berjalan di tepi sungai Han sendirian. Sesekali dia tersenyum sambil menendang batuan kecil di hadapannya. Dia juga mengarahkan kameranya beberapa kali ke arah rumput ilalang.

Awalnya dia cukup ragu untuk datang mengingat dia sendiri yang menyuruh Jennie agar tidak memberinya harapan. Tapi meskipun Wonwoo ditolak, mereka tetap berkerja di tempat yang sama. Setiap hari pasti bertemu jika tidak ada salah satu yang sengaja menghindar. Hanya berteman juga tidak masalah.


Wonwoo melirik arloji di tangan kirinya. Ini sudah lebih dari sepuluh menit perjanjian. Pria itu mulai mengedarkan pandangnya. Pupil matanya yang mengecil menemukan sosok yang dia tunggu dari setengah jam lalu. Pria itu kembali pura-pura sibuk mengambil foto.




"Wonwoo-ssi." panggil gadis itu ragu. Jennie terlihat beda dari biasanya. Gadis itu mengenakan pakaian yang tidak pernah dia pakai ke kantor.

Pria yang berjongkok sambil memegang kamera menoleh kesumber suara dan mendapati Jennie yang berjalan semakin dekat ke arahnya.

"Ah sudah sampai?" tanya Wonwoo asal. Sudah jelas gadis itu di hadapannya kenapa dia masih bertanya sudah sampai.



Jennie tersenyum manis, kemudian dia mengangguk kecil. Gadis itu tahu kalau Wonwoo merasa canggung.



Mereka berdua berjalan di tepian sungai Han sambil melihat matahari yang perlahan tenggelam. Orang lain mungkin berpikir kalau mereka adalah sepasang kekasih karena begitu serasi.



"Bagaimana kabarmu?" Wonwoo basa-basi mencoba membuka pembicaraan. Dia menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Lagipula pria harus menjadi pria.


"Oh itu, bisa dibilang baik bisa juga tidak."

Gadis itu lalu menoleh.

"Kalau Wonwoo-ssi?"

"Lumayan. Apa projectnya sudah selesai dicetak?"


"Iya sudah. Hasilnya sangat bagus!" Jennie mengacukan ibu jarinya.


"Senang mendengarnya. Eumm.. yang kukatakan di lift waktu itu aku minta maaf." lanjut Wonwoo melirik Jennie.


"Gwenchana. Seharusnya aku yang minta maaf karena aku kukuh dengan pikiran kalau aku hanya menganggap Wonwoo-ssi sebagai rekan kerja."



"Ah itu bukan masalah. Tidak apa-apa juga kalau memang kau hanya menganggapku sebatas itu."



Jennie menggeleng pelan.

"Aniyo. Aku rasa aku menganggap Wonwoo-ssi lebih dari itu, karena setiap mengatakan 'rekan kerja' rasanya seperti sedang berbohong."


Pria yang tengah mengambil foto sunset mengernyitkan kedua alisnya.

"Maksudnya?"



Jennie menyunggingkan senyum di ujung bibir.

"Aku malu untuk mengatakannya."







📷📷📷







"Menikahlah. Kau menunggu apa lagi? Lebih baik design rumahmu sendiri daripada hanya mendesign halaman kertas." pinta kepala keluarga Kim itu sambil menyantap hidangan makan malam.



Hari ini entah ada angin apa yang berhembus, keluarga Kim yang jarang berkumpul kini bisa duduk bersama di meja makan. Topik bahasan mereka tidak pernah berganti sedikitpun mulai dari satu tahun setelah Mingyu selesai wajib militer. Jika bukan menikah pasti tentang perusahaan. Anehnya kedua orangtua Mingyu tidak bosan membahas itu.

DIFFERENT = Wonwoo x JennieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang