19. Him²

1.3K 173 9
                                    

"Sudah sejauh mana hubungan kalian?" tanya Ayah Jennie -Kim Hyunwoo- sambil melipat tangannya. Pria paruh baya itu baru saja pulang setelah menghadiri pertemuan di luar, jadi dia berinisiatif mengajak Wonwoo untuk bicara empat mata dengannya di halaman belakang sambil bersantai sekalian menunggu makan malam. Dalam hati Tuan Kim juga sangat penasaran kenapa istrinya setuju sekali kalau Jennie berhubungan dengan Wonwoo.

"Baru masuk sekitar 4 bulan. Tapi saya serius ingin melanjutkan hubungan ini ke jenjang berikutnya." jawab Wonwoo sebisa mungkin tenang agar tidak terlihat gugup.

"Baru 4 bulan, kau sudah berpikir menikahi Jennie begitu? Memangnya kau punya apa?" nada bicara Tuan Kim terdengar sedikit mengintrogasi.

Wonwoo meyakinkan dirinya.

"Saya sudah punya mobil dan rumah pribadi. Dan pekerjaan saya juga mendapat gaji yang lumayan walaupun hanya seorang photographer."

Tuan Kim sedikit mengangguk. Dia tadi melihat mobil berwarna biru milki Wonwoo di depan rumahnya. Hanya menebak saja bisa tahu itu mobil mahal.

"Ah.. photographer? tapi photographer bukan pekerjaan yang menjanjikan."

"Rumah pribadimu di daerah mana?" kali ini pertanyaanya seperti survey.

"Memang betul, saya juga pernah berpikir seperti itu. Tapi mungkin saya akan membantu perusahaan ayah saya kalau memang penghasilan saya tidak memuaskan." Wonwoo menarik nafas pelan.

"Rumah pribadi saya berada di daerah Gangnam. Kalau Abo- eumm Dokter Kim pernah lewat di daerah agensi artis Pladis, rumah saya memiliki 3 tingkat yang berada di sebrang jalan." tambah pria bermata mirip rubah membuat Tuan Kim berpikir. Dia pernah beberapa kali lewat jalan yang di maksud Wonwoo dan memperhatikan bangunan rumah -super mewah- yang mirip seperti di luar negeri.

"Bagus itu. Berarti di kawasan elit. Lalu Ayahmu menjalankan perusahaan apa?"

"Apa kau memiliki banyak saudara?"


Wonwoo menyunggingkan sudut bibirnya perlahan.

"Saya punya 2 adik laki-laki dan perempuan. Hoksi, Dokter Kim tahu JE.EL Group? Ayah saya Jeon Jaehyun adalah Direkturnya."

Tuan Kim yang tadinya hanya penasaran malah terkagum meski pria itu menahan diri. Dia tidak pernah berpikir kalau pemuda yang mencintai putri kesayangannya itu memiliki latar belakang yang sangat bagus.

"Kalau begitu, apa nanti malam kau bisa menginap? Lagipula akan berbahaya jika kau menyetir sendiri."

"Ye?"

Wonwoo yang mencoba mencerna arti ucapan pria paruhbaya yang duduk di sampingnya melongo. Dia kira ayah Jennie akan bertanya kapan dia pulang, tapi ini tentang menginap?

"Tentu saja. Saya nanti akan memberitahu keluarga yang berada di rumah jika saya tidak pulang." pria berkukit pucat itu mengulas senyum di bibirnya. Tandanya sekarang dia sudah hampir mendapatkan restu dari orangtua Jennie.




Di dapur Jennie dan ibunya sedang menugupas bawang bombay dan memotong sayuran. Mereka sesekali asik melihat Tuan Kim dan Wonwoo yang sepertinya sedang bicara serius. Entah kenapa Jennie juga tidak bisa menyembunyikan senyumnya sejak ayahnya mengajak Wonwoo mengobrol sejak tadi.

"Wonwoo sangat berani berhadapan langsung dengan Ayahmu. Tidak seperti mantanmu yang dulu.. siapa itu namanya?"

"Hanbin? Dia jahat bisa berselingkuh dariku."

"Tapi Eomma, kalau dia tidak berselingkuh mungkin aku tidak bertemu dengan Wonwoo." Jennie memotong wortel menjadi beberapa bagian.

"Ada hubungannya dengan Wonwoo?" Nyonya Kim terlihat penasaran. Dia belum tahu tentang ini sebelumnya.


DIFFERENT = Wonwoo x JennieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang