Toxic & Deep

twenty eight.

.

"Hai guys", perempuan itu berdiri di tangga dan menyapa beberapa temannya yang berada di ruang rekreasi asrama Gryffindor.

Semua pasang mata menoleh dan menatapnya dengan terkejut.

"Hermione", gadis bersurai kemerahan itu berteriak, lalu berdiri dari duduknya dan berlari menuju Hermione yang masih setia tersenyum lebar sambil mengelus perut buncit nya.

Ginny berhenti tepat didepan Hermione dan membawa kedua tangannya untuk berada dipundak perempuan hamil itu, "Godric, aku merindukan mu Hermione", ia tersenyum lebar dan memeluk tubuh Hermione dengan erat hingga mengakibatkan nya mengeluarkan erangan, "Terlalu erat Ginny. Kau menggencet anak ku", Hermione terkekeh lebar saat sahabat nya itu meminta maaf dengan canggung dan melonggarkan pelukannya.

"Bagaimana kabarmu Hermione? aku benar benar minta maaf karena tidak bisa melihatmu saat di rumah sakit", Ginny terlihat sangat terharu hingga mengeluarkan air mata nya.

Hermione terkekeh dan menghapus air mata yang mengalir pada pipi sahabat nya itu. Kemudian pandangannya teralih pada dua pemuda di belakang Ginny yang masih menatapnya dengan terkejut.

"Hermione",

"Ron, Harry",

Mereka berpelukan sesaat dan Hermione tidak tahan untuk mengecup pipi kedua sahabat nya itu.

"Aku merindukan kalian", ujar Hermione.

"Kami lebih merindukan mu", jawab Harry.

Perempuan itu berjalan menuju sofa saat mereka membimbing nya untuk duduk.

Hermione merasa sangat bahagia karena bisa bertemu ketiga sahabat nya lagi.

"Tapi apa yang kau lakukan disini? bukan kah Malfoy menyuruhmu untuk tetap di Manor?", Ron menyamankan duduknya sambil menatap Hermione yang duduk disamping Ginny.

Perempuan itu menoleh dan terkekeh, "Aku ingin menghadiri pesta kelulusan. Kulihat kalian sudah berkemas untuk pergi besok lusa", ujar Hermione sambil menatap beberapa koper yang terlihat di sudut sofa.

Harry melirik itu, "Ah, itu milik Seamus. Barang bawaan nya sangat banyak".

Hermione memang sengaja datang ke Hogwarts sebelum pesta kelulusan keesokan harinya. Sebenarnya Draco bahkan melarang perempuan itu untuk datang karena khawatir akan kesehatan nya, tapi Hermione dan sifat keras kepala nya sungguh membuat Draco harus menuruti kemauan istri nya itu, apalagi Hermione sempat merengek dan menangis jika tidak dituruti.

Draco bahkan sudah mengambil izin dari Professor McGonagall untuk istrinya dan membawa sebuah gaun indah untuk dikenakan Hermione nanti di pesta.

Perempuan itu juga sempat ingin membantu Draco dalam mengurus beberapa hal untuk persiapan pesta, karena bagaimana pun juga dia adalah ketua murid perempuan. Tapi pemuda itu menolak mentah mentah karena khawatir Hermione kelelahan, pekerjaan untuk pesta benar benar banyak dan Draco tidak ingin Hermione mengeluarkan setetes keringat pun.