twelve.

17.7K 1.1K 230
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

Hermione berjalan gontai menuju asrama Gryffindor, disebelahnya, Theo masih merengkuh lengan nya, mengantarkan gadis tercintanya dengan selamat.

Saat berada didepan lukisan pintu masuk asrama, perempuan itu tak tahan untuk tak memeluk tubuh kokohnya.

Hermione menarik Theo pada pelukan terakhir mereka sebagian sepasang kekasih. Menangis lagi dan berkali kali mengusapkan wajahnya pada dada bidang pemuda itu.

Theo tersenyum pelan, dan balas merengkuh nya.

Lengan kekarnya mengelus punggung dan rambut Hermione dengan sayang.

Theo menarik wajah Hermione untuk menghadapnya, menatap manik hazelnya yang memerah.

Wajahnya mendekat dan kening mereka bersentuhan selama beberapa detik, Hermione memejamkan matanya. Lalu sebuah ciuman panjang ia berikan pada bibir manisnya. Hanya menempel, dan itu mampu membuat air mata Hermione menetes membanjiri wajahnya.

Ciuman itu bertahan untuk beberapa detik dan Theo mengakhiri nya begitu cepat dan lemah.

"Aku akan selalu ada untukmu, Hermione, ingat lah hal itu", bisiknya parau.

Hermione mengangguk dan berusaha tersenyum.

Memasuki asramanya dengan berat hari dan menatap kepergian Theo dengan hati terluka.

Ruang rekreasi terlihat ramai dan itu tak bisa membuatnya terhibur.

Ginny menghampiri nya, "Hermione, apa yang terjadi?", nada suaranya khawatir, dan saat itu juga Hermione memeluk tubuhnya erat, menumpahkan kesedihan dan kekacauan nya, menangis keras dan sesegukan.

Ginny dan banyaknya murid di ruang rekreasi itu terdiam melihat perempuan yang jarang menangis itu kini menangis dengan kencang dan terdengar putus asa .

Seakan sudah paham, murid murid disana berhambur pergi kekamarnya masing masing, menyisakan Harry, Ron dan Ginny.

"Hermione..", Ron menghampiri nya dengan raut yang sama.

Ginny mengelus punggung perempuan itu lembut, "Oh Hermione, kau bisa bercerita pada kami".

"Aku telah membuat kesalahan".

Ginny saling melirik dengan dua pemuda itu, "Aku berakhir, hubunganku berakhir dengannya".

Harry mengernyitkan keningnya, "Apa ini ada hubungannya dengan Theo?".

Perempuan bersurai merah itu menuntun Hermione menuju sofa, mendudukkan dirinya disana, dan menatap Hermione yang masih menagis sesegukkan.

Ginny bisa merasakan rasa sakit itu, sebuah penyesalan dan sakit hati.

"Hubungan ku dengan Theo sudah berakhir, dan ini adalah kesalahan ku".

"Apa dia menyakitimu?", Ron dan Harry berteriak marah, berdiri dari duduknya mengambil ancang ancang ingin pergi menemui pemuda Slytherin itu.

Toxic & DeepTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang