three.

18.5K 1.4K 763
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

Hermione terduduk disofa dekat perapian dengan menyesap coklat panasnya, pikirannya berkelana pada ciuman yang diberikan Draco padanya tadi sebelum makan malam.

Pemuda itu melenggang pergi begitu saja, bahkan saat di aula besar, Hermione tak mendapati batang hidungnya sedikitpun.

Dimana pemuda itu?

Ia menggigit bibirnya pelan, masih bisa merasakan setiap sentuhan bibir dingin Draco disana, dan masih merasakan kebas walau itu sudah berlalu beberapa jam yang lalu.

Hermione merenggangkan tubuhnya merasa bosan, ia ingin membaca buku yang ia pinjam di perpustakaan tadi pagi, tapi entah kenapa ia sangat malas untuk hanya menyentuhnya. Tidak biasanya.

Gadis itu memutuskan untuk berdiri dan hendak mencuci cangkir kotornya, saat tiba tiba pintu asrama terbuka lebar dan membuat mata nya terpaku pada dua orang yang tengah berciuman panas sambil memasuki asrama.

Hermione terdiam, kakinya terasa lemas untuk digerakkan. Disana terlihat Draco sedang mendorong tubuh seorang gadis dengan jubah Gryffindor yang ia yakini dari tahun ke enam, mereka berciuman dengan panas, penyatuan mereka berlanjut hingga pemuda itu menuntun gadis yang ia bawa menuju kamarnya disebelah kiri.

Mereka bahkan tak menghiraukan keberadaan Hermione yang menatap adegan itu dengan mulut melebar nya.

Tangan Hermione bergetar, cangkir yang ia bawa jatuh dan terpecah belah.

Gadis itu menutup matanya saat pintu kamar Draco tertutup dengan kencang. Diikuti oleh suara desahan yang membuatnya semakin muak.

Hermione mengambil tongkatnya dan berusaha tenang lalu membersihkan kotoran yang berada di karpet yang ia pijak.

Entah kenapa hati nya makin sesak saat ia bisa mendengar suara desahan dari balik pintu kamar Draco.

Hermione berdiri menegak dan berjalan cepat menuju kamarnya, menutup pintunya dengan kencang dan berbaring di ranjangnya dengan bantal yang ia jadikan sebagai penutup wajahnya.

Ia tak mau mendegar suara suara hina diluar sana.

Draco adalah suami brengsek.

Apa dia tak memikirkan perasaan Hermione?, tapi tampaknya memang tidak.

Mereka memang tak saling mencintai, tapi mereka sudah menikah.

Lelaki sialan.

Hermione memutuskan untuk menutup telinga nya dengan gumpalan tisu yang ia gulung, memasukkan nya pada lubang telinganya berharap ia bisa memblokir suara biadab yang sedang ia dengarkan.

Hermione tak bisa menahan air matanya yang mengalir, itu terjadi begitu saja.

Kenapa ia harus menangis, ia tak mencintai Draco bahkan ia tak menyukainya.

Toxic & DeepTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang